Hati Senang

Sunan Ibnu Majah no.73 s.d 74 – Hadits-Hadits Takdir (1/8)

سنن ابن ماجه ٣٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ وَ مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ وَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَيْمُوْنٍ الرَّقِّيُّ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ وَ مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُوْدٍ.حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ هُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ أَنَّهُ يُجْمَعُ خَلْقُ أَحَدِكُمْ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللهُ إِلَيْهِ الْمَلَكَ فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيَقُوْلُ اكْتُبْ عَمَلَهُ وَ أَجَلَهُ وَ رِزْقَهُ وَ شَقِيٌّ أَمْ سَعِيْدٌ فَوَالَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَ بَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.

Sunan Ibnu Mājah 73: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘ dan Muḥammad bin Fudhail dan Abū Mu‘āwiyah. Menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin ‘Abd-ir-Raqqī berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah dan Muḥammad bin ‘Ubaid, dari al-A‘masy, dari Zaid bin Wahhāb ia berkata: ‘Abdullāh bin Mas‘ūd berkata: Telah menceritakan kepada kami Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam seorang yang jujur lagi dipercaya: “Penciptaan masing-masing kalian di himpun dalam perut ibu selama empat puluh hari hingga menjadi segumpal darah. Kemudian menjadi segumpal daging seperti itu pula, kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya, dia diperintah dengan empat kalimat, kemudian Dia berfirman: ‘Tulislah amal, ajal, dan rezekinya serta sengsara atau bahagia.’ Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ada salah seorang kalian berbuat dengan amalan penghuni surga hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta, namun catatan telah mendahuluinya hingga ia mengerjakan perbuatan penghuni neraka dan akhirnya masuk neraka. Dan sesungguhnya ada salah seorang kalian melakukan amalan penghuni neraka hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali satu hasta, namun catatan mendahuluinya hingga ia mengerjakan amalan penghuni surga dan akhirnya ia masuk ke surga.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 2969, 3085, 6105, 6900; SAD: 4085; MA: 3441, 3738, 3882.

سنن ابن ماجه ٤٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سِنَانٍ عَنْ وَهْبِ بْنِ خَالِدٍ الْحِمْصِيِّ عَنِ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ وَقَعَ فِيْ نَفْسِيْ شَيْءٌ مِنْ هذَا الْقَدَرِ خَشِيْتُ أَنْ يُفْسِدَ عَلَيَّ دِيْنِيْ وَ أَمْرِيْ فَأَتَيْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقُلْتُ أَبَا الْمُنْذِرِ إِنَّهُ قَدْ وَقَعَ فِيْ نَفْسِيْ شَيْءٌ مِنْ هذَا الْقَدَرِ فَخَشِيْتُ عَلَى دِيْنِيْ وَ أَمْرِيْ فَحَدِّثْنِيْ مِنْ ذلِكَ بِشَيْءٍ لَعَلَّ اللهَ أَنْ يَنْفَعَنِيْ بِهِ فَقَالَ لَوْ أَنَّ اللهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَ أَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَ هُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَ لَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَ لَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ تُنْفِقُهُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ مَا قُبِلَ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ وَ أَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هذَا دَخَلْتَ النَّارَ وَ لَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ أَخِيْ عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُوْدٍ فَتَسْأَلَهُ فَأَتَيْتُ عَبْدَ اللهِ فَسَأَلْتُهُ فَذَكَرَ مِثْلَ مَا قَالَ أُبَيٌّ وَ قَالَ لِيْ وَ لَا عَلَيْكَ أَنْ تَأْتِيَ حُذَيْفَةَ فَأَتَيْتُ حُذَيْفَةَ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ مِثْلَ مَا قَالَا وَ قَالَ ائْتِ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَاسْأَلْهُ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ لَوْ أَنَّ اللهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَ أَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ وَ هُوَ غَيْرُ ظَالِمٍ لَهُمْ وَ لَوْ رَحِمَهُمْ لَكَانَتْ رَحْمَتُهُ خَيْرًا لَهُمْ مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَ لَوْ كَانَ لَكَ مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا تُنْفِقُهُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ مَا قَبِلَهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ فَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ وَ أَنَّكَ إِنْ مُتَّ عَلَى غَيْرِ هذَا دَخَلْتَ النَّارَ.

Sunan Ibnu Mājah 74: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Isḥāq bin Sulaimān ia berkata: Aku mendengar Abū Sinān, dari Wahb bin Khālid al-Ḥimshī, dari Ibn-ud-Dailamī ia berkata: “Ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar takdir. Aku khawatir akan merusak agama dan urusanku, maka aku mendatangi Ubai bin Ka‘b. Aku bertanya kepadanya: “Wahai Abul-Mundzir, ada sesuatu yang mengganjal dalam jiwaku seputar perkara takdir, aku khawatir akan merusak agama dan urusanku. Maka beritakan kepadaku sesuatu yang berkaitan dengannya, semoga Allah memberikan manfaat dengannya.” Dia berkata: “Sekiranya Allah mengadzab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengadzabnya, dan Dia tidak zhalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka. Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada saudaraku, ‘Abdullāh bin Mas‘ūd, lalu engkau tanyakan kepadanya.” Maka aku mendatangi ‘Abdullāh seraya menanyakan hal itu kepadanya, dan ia pun menyebutkan sebagaimana yang dikatakan oleh Ubai. Lalu ia berkata kepadaku: “Tidak ada salahnya jika engkau datang kepada Ḥudzaifah.” Maka aku mendatangi Ḥudzaifah seraya menanyakan hal itu kepadanya. Lalu ia menjawab sebagaimana yang dikatakan oleh mereka berdua.” Ḥudzaifah berkata: “Datanglah kepada Zaid bin Tsābit dan tanyakan kepadanya.” Maka aku pun mendatangi Zaid bin Tsābit dan bertanya kepadanya, lalu ia menjawab: “Aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sekiranya Allah mengadzab penghuni langit dan bumi, niscaya Dia akan mengadzabnya, dan Dia tidak zhalim kepada mereka. Sekiranya Dia memberi rahmat, niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan mereka. Jikalau kamu memiliki emas seperti gunung Uhud lalu engkau infaqkan di jalan Allah, maka itu tidak akan diterima hingga engkau beriman kepada takdir. Ketahuilah, sesungguhnya yang menjadi bagianmu tidak akan lepas darimu, dan sesuatu yang bukan milikmu maka tidak akan menjadi bagianmu. Sekiranya engkau meninggal dalam kondisi selain ini maka kamu akan masuk neraka.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SAD: 4077; MA: 20607, 20626, 20666.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.