سنن ابن ماجه ٧٦: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ وَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَ لَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا أَوَ لَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ.
Sunan Ibnu Mājah 67: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaibah berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘ dan Abū Mu‘āwiyah, dari al-A‘masy, dari Abū Shāliḥ, dari Abū Hurairah ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu amalan jika kalian amalkan maka kalian akan saling mencintai? sebarkanlah salam di antara kalian.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SAD: 4519; SIM: 3682, 8723, 9332, 9788, 10027, 10238.
سنن ابن ماجه ٨٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا عِيْسَى بْنُ يُوْنُسَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِيْ وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَ قِتَالُهُ كُفْرٌ.
Sunan Ibnu Mājah 68: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin ‘Abdullāh bin Numair berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Affān berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu‘bah, dari al-A‘masy. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Hisyām bin ‘Ammār berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Īsā bin Yūnus berkata: Telah menceritakan kepada kami al-A‘masy, dari Abū Wā’il, dari ‘Abdullāh ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mencela seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 46, 5584, 6549; SIM: 3929, 3930, 3931; MA: 3465, 3708, 3916, 3964, 4041, 4115, 4162.
سنن ابن ماجه ٩٦: حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا أَبُوْ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا أَبُوْ جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ عَنِ الرَّبِيْعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ فَارَقَ الدُّنْيَا عَلَى الْإِخْلَاصِ للهِ وَحْدَهُ وَ عِبَادَتِهِ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ مَاتَ وَ اللهُ عَنْهُ رَاضٍ. قَالَ أَنَسٌ وَ هُوَ دِيْنُ اللهِ الَّذِيْ جَاءَتْ بِهِ الرُّسُلُ وَ بَلَّغُوْهُ عَنْ رَبِّهِمْ قَبْلَ هَرْجِ الْأَحَادِيْثِ وَ اخْتِلَافِ الْأَهْوَاءِ وَ تَصْدِيْقُ ذلِكَ فِيْ كِتَابِ اللهِ فِيْ آخِرِ مَا نَزَلَ يَقُوْلُ اللهُ:
{ فَإِنْ تَابُوْا }
قَالَ خَلْعُ الْأَوْثَانِ وَ عِبَادَتِهَا
{ وَ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَ آتَوْا الزَّكَاةَ }
وَ قَالَ فِيْ آيَةٍ أُخْرَى
{ فَإِنْ تَابُوْا وَ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَ آتَوا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّيْنِ }
حَدَّثَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوْسَى الْعَبْسِيُّ حَدَّثَنَا أَبُوْ جَعْفَرٍ الرَّازِيُّ عَنِ الرَّبِيْعِ بْنِ أَنَسٍ مِثْلَهُ
Sunan Ibnu Mājah 69: Telah menceritakan kepada kami Nashr bin ‘Alī al-Jahdhamī berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Aḥmad berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Ja‘far ar-Rāzī, dari Rabī‘ bin Anas, dari Anas bin Mālik ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan ikhlas kepada Allah, beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya, menegakkan shalat dan menunaikan zakat, maka ia meninggal dalam keridhaan Allah.” Anas berkata: “Itulah agama Allah yang dibawa oleh para Rasūl, mereka menyampaikannya dari Rabb mereka sebelum kacau balaunya pembicaraan dan perselisihan hawa nafsu. Yang demikian itu terdapat dalam kitabullah di akhir ayat yang diturunkan, Allah berfirman: “Sekiranya mereka bertaubat -Anas berkata; menanggalkan berhala-berhala dan penghambaannya-, menegakkan shalat dan menunaikan zakat.” Dalam firman-Nya yang lain: “Jikalau mereka bertaubat, menegakkan shalat, menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara-saudara kalian di dalam Dīen.” Telah menceritakan kepada kami Abū Ḥātim berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullāh bin Mūsā al-‘Absī berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Ja‘far ar-Rāzī, dari ar-Rabī‘ bin Anas seperti hadits di atas.
Derajat: Syaikh al-Albani: Dha‘īf.
Pembanding: Tidak ada.