سنن ابن ماجه ٣٦: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَبِيْ حَيَّانَ عَنْ أَبِيْ زُرْعَةَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْإِيْمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلَائِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَ لِقَائِهِ وَ تُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْآخِرِ قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَ لَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمَ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوْبَةَ وَ تُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوْضَةَ وَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ لكِنْ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا فَذلِكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَ إِذَا تَطَاوَلَ رِعَاءُ الْغَنَمِ فِي الْبُنْيَانِ فَذلِكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِيْ خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللهُ فَتَلَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ{ إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ }الْآيَةَ.
Sunan Ibnu Mājah 63: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaibah berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismā‘īl bin ‘Ulaiyah, dari Abū Ḥayyān, dari Abū Zur‘ah, dari Abū Hurairah ia berkata: “Pada suatu hari tatkala Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berada di tengah kaum muslimin, datang seorang lelaki dan bertanya; “Ya Rasūlullāh, apakah Īmān itu?” beliau menjawab: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para Rasūl-Nya, pertemuan-Nya, dan kamu beriman kepada hari dibangkitkan di hari akhir.” Ia bertanya, “Ya Rasūlullāh, apakah Islām itu?” Beliau menjawab: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan shalat yang telah diwajibkan, menunaikan zakat yang difardhukan dan menjalankan puasa di bulan Ramadhān.” Ia bertanya lagi: “Ya Rasūlullāh, apakah Īḥsān itu?” Beliau menjawab: “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu.” Ia bertanya lagi: “Ya Rasūlullāh, kapan waktunya kiamat?” Beliau menjawab: “Yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Akan tetapi aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tandanya; apabila seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya itu adalah salah satu dari tanda-tandanya. Para penggembala kambing berlomba-lomba dalam membuat bangunan, itu adalah salah satu dari tanda-tandanya. Di dalam lima (kunci masalah gaib) tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.” Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam membaca ayat: “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 48, 4404; MA: 186, 9137.
سنن ابن ماجه ٤٦: حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ أَبِيْ سَهْلٍ وَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ صَالِحٍ أَبُو الصَّلْتِ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُوْسَى الرِّضَا عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْإِيْمَانُ مَعْرِفَةٌ بِالْقَلْبِ وَ قَوْلٌ بِاللِّسَانِ وَ عَمَلٌ بِالْأَرْكَانِ. قَالَ أَبُو الصَّلْتِ لَوْ قُرِئَ هذَا الْإِسْنَادُ عَلَى مَجْنُوْنٍ لَبَرَأَ.
Sunan Ibnu Mājah 64: Telah menceritakan kepada kami Sahl bin Abī Sahl dan Muḥammad bin Ismā‘īl keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-us-Salām bin Shāliḥ Abush-Shalt al-Harawī berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Mūsā ar-Ridhā, dari Bapaknya, dari Ja‘far bin Muḥammad, dari Bapaknya, dari ‘Alī bin al-Ḥasan, dari Bapaknya, dari ‘Alī bin Abī Thālib ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Iman itu adalah pengetahuan di dalam hati, perkataan dengan lisan, dan perbuatan dengan anggota badan.” Abush-Shalt berkata: “Sekiranya sanad ini dibacakan kepada orang gila, maka dia akan menjadi sembuh.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Maudhū‘ (-menurut al-Albani maudhu secara derajat, namun belum tentu maudhu’ secara matan, karena ada penguat matan atau isi hadits ini di dalam hadits-hadits lainnya. Demikian menurut hemat kami-ed)
Pembanding: Tidak ada.
سنن ابن ماجه ٥٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ.
Sunan Ibnu Mājah 65: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Basysyār dan Muḥammad bin al-Mutsannā keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ja‘far berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu‘bah berkata: Aku mendengar Qatādah menceritakan hadits, dari Anas bin Mālik ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Salah seorang dari kalian tidak akan beriman hingga ia mencintai saudara, atau beliau mengatakan: “tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 12; MA: 12338, 12671, 13138, 13371, 13372, 13452, 13568; SD: 2623.
سنن ابن ماجه ٦٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَ وَالِدِهِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِيْنَ.
Sunan Ibnu Mājah 66: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Basysyār dan Muḥammad bin al-Mutsannā keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ja‘far berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu‘bah berkata: Aku mendengar Qatādah, dari Anas bin Mālik ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Salah seorang dari kalian tidak akan beriman hingga aku menjadi orang yang paling dicintainya dari pada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 13, 14; MA: 12349, 12676, 13402, 13449, 17355, 18193; SD: 2624.