سنن ابن ماجه ٩٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا خَلَّصَ اللهُ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنَ النَّارِ وَ أَمِنُوْا فَمَا مُجَادَلَةُ أَحَدِكُمْ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَقِّ يَكُوْنُ لَهُ فِي الدُّنْيَا أَشَدَّ مُجَادَلَةً مِنْ الْمُؤْمِنِيْنَ لِرَبِّهِمْ فِيْ إِخْوَانِهِمْ الَّذِيْنَ أُدْخِلُوا النَّارَ قَالَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوْا يُصَلُّوْنَ مَعَنَا وَ يَصُوْمُوْنَ مَعَنَا وَ يَحُجُّوْنَ مَعَنَا فَأَدْخَلْتَهُمْ النَّارَ فَيَقُوْلُ اذْهَبُوْا فَأَخْرِجُوْا مَنْ عَرَفْتُمْ مِنْهُمْ فَيَأْتُوْنَهُمْ فَيَعْرِفُوْنَهُمْ بِصُوَرِهِمْ لَا تَأْكُلُ النَّارُ صُوَرَهُمْ فَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ النَّارُ إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ وَ مِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ إِلَى كَعْبَيْهِ فَيُخْرِجُوْنَهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا أَخْرَجْنَا مَنْ قَدْ أَمَرْتَنَا ثُمَّ يَقُوْلُ أَخْرِجُوْا مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ وَزْنُ دِيْنَارٍ مِنَ الْإِيْمَانِ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ وَزْنُ نِصْفِ دِيْنَارٍ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ. قَالَ أَبُوْ سَعِيْدٍ فَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْ هذَا فَلْيَقْرَأْ:
{ إِنَّ اللهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَ إِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَ يُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيْمًا }
Sunan Ibnu Mājah 59: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Yaḥyā berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Razzāq berkata: Telah memberitakan kepada kami Ma‘mar, dari Zaid bin Aslam, dari ‘Athā’ bin Yasār, dari Abū Sa‘īd al-Khudrī ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika Allah telah mengangkat orang-orang mukmin dari neraka dan mereka telah merasa aman, maka tidaklah perdebatan salah seorang di antara kalian terhadap temannya di dalam perkara yang hak yang terjadi di dunia itu lebih keras dari perdebatan orang-orang mukmin kepada Tuhan mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke dalam neraka.” Beliau bersabda: “Orang-orang yang beriman berkata: ‘Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami dulunya shalat bersama kami, puasa bersama kami, dan melaksanakan haji bersama kami, tapi kenapa Engkau masukkan mereka ke dalam neraka! ‘ Allah berfirman: ‘ Pergi dan keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal dari mereka.’ Maka mereka mendatanginya dan mengenali mereka dengan bentuk-bentuk mereka, bentuk-bentuk mereka tidak dimakan oleh api. Di antara mereka ada yang dimakan api hingga ke sebagian kedua betisnya. Dan ada yang telah dimakan api hingga ke kedua mata kakinya. Maka mereka pun mengeluarkannya. Kemudian mereka berseru; ‘Wahai Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami.’ Kemudian Dia berfirman: ‘Keluarkanlah orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat satu dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat setengah dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi.‘ Abū Sa‘īd berkata: “Barang siapa tidak mempercayai ini, maka hendaklah ia membaca: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: MA: 11463.
سنن ابن ماجه ٠٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ نَجِيْحٍ وَ كَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِيْ عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ نَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الْإِيْمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيْمَانًا.
Sunan Ibnu Mājah 60: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘ berkata: Telah menceritakan kepada kami Ḥammād bin Najīḥ -ia tsiqah (tepercaya) – dari Abū ‘Imrān al-Jaunī, dari Jundub bin ‘Abdullāh ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari al-Qur’ān, kemudian kami mempelajari al-Qur’ān, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: Tidak ada.
سنن ابن ماجه ١٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ نِزَارٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ هذِهِ الْأُمَّةِ لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيْبٌ الْمُرْجِئَةُ وَ الْقَدَرِيَّةُ.
Sunan Ibnu Mājah 61: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Fudhail berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Nizār, dari Bapaknya, dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbās ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua golongan dari umat ini yang bukan bagian dari Islam; yaitu Murji’ah dan Qadariyyah.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Dha‘īf.
Pembanding: SIM: 72.
سنن ابن ماجه ٢٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ كَهْمَسِ بْنِ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ قَالَ كُنَّا جُلُوْسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَجَاءَ رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ شَعَرِ الرَّأْسِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ سَفَرٍ وَ لَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ فَجَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَهُ إِلَى رُكْبَتِهِ وَ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ وَ إِقَامُ الصَّلَاةِ وَ إِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَ صَوْمُ رَمَضَانَ وَ حَجُّ الْبَيْتِ فَقَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَ يُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِيْمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلَائِكَتِهِ وَ رُسُلِهِ وَ كُتُبِهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ الْقَدَرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَ يُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَمَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَمَا أَمَارَتُهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا قَالَ وَكِيْعٌ يَعْنِيْ تَلِدُ الْعَجَمُ الْعَرَبَ وَ أَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبِنَاءِ قَالَ ثُمَّ قَالَ فَلَقِيَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَعْدَ ثَلَاثٍ فَقَالَ أَتَدْرِيْ مَنِ الرَّجُلُ قُلْتُ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذَاكَ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ مَعَالِمَ دِيْنِكُمْ.
Sunan Ibnu Mājah 62: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘, dari Kahmas bin al-Ḥasan, dari ‘Abdullāh bin Buraidah, dari Yaḥyā bin Ya‘mar, dari Ibnu ‘Umar, dari ‘Umar ia berkata: “Kami duduk-duduk di samping Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu datanglah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya bekas perjalanan jauh, dan tidak seorang pun dari kami mengenalnya. Dia lalu duduk di sisi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam seraya menempelkan lututnya pada lutut Rasūlullāh dan meletakkan kedua tangannya pada kedua pahanya. Orang itu lantas bertanya: “Wahai Muḥammad, apakah Islām itu?” Beliau menjawab: “Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhān dan melaksanakan haji ke Baitullāh.” Ia berkata lagi: “Kamu benar.” Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi: “Wahai Muḥammad, apakah Īmān itu?” Beliau menjawab: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasūl-Nya, kitab-kitabNya, hari akhir dan Qadar yang baik maupun yang buruk.” Ia berkata: “Engkau benar”. Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya Kemudian ia bertanya lagi: “Wahai Muḥammad, apakah Iḥsān itu?” beliau menjawab: “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu.” Ia bertanya: “Kapan hari kiamat datang?” Beliau menjawab: “Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari orang yang bertanya.” Ia bertanya: “Bagaimana tanda-tandanya?” Beliau menjawab: “Seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya.” -Wakī‘ berkata: “Yaitu orang ‘Ajam (bukan dari bangsa ‘Arab) melahirkan orang ‘Arab- “Dan kamu melihat orang yang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba saling berlomba-lomba dalam membangun gedung.” Ibnu ‘Umar berkata: “‘Umar berkata: “Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjumpaiku setelah tiga hari, beliau lalu bertanya: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasūl-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan masalah-masalah agama kalian.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SAD: 4057; SIM: 84; MA: 4567, 5414, 5743, 6019, 11936, 12326, 14902, 18429.