Sunan Ibnu Majah no.46 dan 47 – Menjauhi Bid’ah dan Perdebatan (2/3)

Rangkaian Pos: Sunan Ibnu Majah Kitab 1 Bab 7 - Menjauhi Bid'ah Dan Perdebatan

سنن ابن ماجه ٦٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ خِدَاشٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا أَيُّوْبُ ح و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ ثَابِتٍ الْجَحْدَرِيُّ وَ يَحْيَى بْنُ حَكِيْمٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوْبُ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: تَلَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ هذِهِ الْآيَةَ
{ هُوَ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَ أُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ إِلَى قَوْلِهِ وَ مَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُوا الْأَلْبَابِ }. فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْهِ فَهُمْ الَّذِيْنَ عَنَاهُمْ اللهُ فَاحْذَرُوْهُمْ.

Sunan Ibnu Mājah 46: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Khālid bin Khidāsy berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismā‘īl bin ‘Ulaiyah berkata: Telah menceritakan kepada kami Ayyūb. Dan menurut jalur lain: Telah menceritakan kepada kami Aḥmad bin Tsābit al-Jaḥdarī dan Yaḥyā bin Ḥakīm, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul- Wahhāb berkata: Telah menceritakan kepada Ayyūb dari ‘Abdullāh bin Abī Mulaikah dari ‘Ā’isyah ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ini: “Dia-lah yang menurunkan al-Kitāb (al-Qur’ān) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamāt itulah pokok-pokok isi al-Qur’ān dan yang lain (ayat-ayat) mutasyābihāt” sampai pada firman-Nya: “Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” Lalu beliau bersabda:Wahai ‘Ā’isyah, apabila kalian melihat orang-orang yang memperdebatkannya, maka mereka itulah yang dimaksudkan Allah, maka berhati-hatilah terhadap mereka.

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

سنن ابن ماجه ٧٤: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا حَوْثَرَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ دِيْنَارٍ عَنْ أَبِيْ غَالِبٍ عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ قَالَ
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوْا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الْجَدَلَ ثُمَّ تَلَا هذِهِ الْآيَةَ:{ بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُوْنَ }الْآيَةَ.

Sunan Ibnu Mājah 47: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin al-Mundzir berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Fudhail, dan menurut jalur lain: Telah menceritakan kepada kami Ḥautsarah bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Bisyr keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ḥajjāj bin Dīnār, dari Abū Ghālib, dari Abū Umāmah ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak akan tersesat suatu kaum setelah petunjuk selama mereka masih tetap di atasnya, kecuali orang-orang yang senang berdebat. Kemudian beliau membaca ayat ini: “tetapi mereka itu adalah kaum yang senang berdebat.

Derajat: Syaikh al-Albani: Ḥasan.

Pembanding: MA: 21143, 21179.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *