Sunan Darimi 92 s.d 94 – Penghormatan Allah Kepada Nabi-Nya Sepeninggalnya

بَابُ مَا أَكْرَمَ اللهُ تَعَالَى نَبِيَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَعْدَ مَوْتِهِ
29. حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوْزَاءِ، أَوْسُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَالَ قُحِطَ أَهْلُ الْمَدِيْنَةِ قَحْطًا شَدِيْدًا فَشَكَوْا إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ انْظُرُوْا قَبْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَاجْعَلُوْا مِنْهُ كِوًى إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى لَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ السَّمَاءِ سَقْفٌ قَالَ فَفَعَلُوْا فَمُطِرْنَا مَطَرًا حَتَّى نَبَتَ الْعُشْبُ وَ سَمِنَتْ الْإِبِلُ حَتَّى تَفَتَّقَتْ مِنَ الشَّحْمِ فَسُمِّيَ عَامَ الْفَتْقِ.

Sunan ad-Dārimī 92. Telah menceritakan kepada kami [Abū Nu‘mān], telah menceritakan kepada kami [Sa‘īd bin Zaid], telah menceritakan kepada kami [‘Umar bin Mālik an-Nukrī], telah menceritakan kepada kami [Abul-Jauzā’ Aus bin ‘Abdullāh], ia berkata: “Suatu hari penduduk Madinah dilanda kekeringan yang sangat hebat, dan saat itu mereka mengadu kepada [‘Ā’isyah] radhiyallāhu ‘anhā, kemudian ia berkata: “Pergilah ke kubur Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, buatlah lubang ke arah langit dan jangan sampai ada atap di antaranya dengan langit.” Kemudian Abul-Jauzā’ melanjutkan kisahnya: “Kemudian masyarakat Madinah melakukan apa yang diperintahkan ‘Ā’isyah radhiyallahu ‘anha, setelah itu, turunlah hujan dan rerumputan pun tumbuh dan ternak-ternak menjadi sehat. Karenanya tahun tersebut disebut dengan tahun kemenangan”.

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Perawinya Tsiqah, Mauqūf Sampai…..

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak Ditemukan.

39. أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سَعِيْدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيْزِ، قَالَ لَمَّا كَانَ أَيَّامُ الْحَرَّةِ لَمْ يُؤَذَّنْ فِيْ مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثَلَاثًا وَ لَمْ يُقَمْ وَ لَمْ يَبْرَحْ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ مِنَ الْمَسْجِدِ وَ كَانَ لَا يَعْرِفُ وَقْتَ الصَّلَاةِ إِلَّا بِهَمْهَمَةٍ يَسْمَعُهَا مِنْ قَبْرِ النَّبِيِّ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ.

Sunan ad-Dārimī 93. Telah mengabarkan kepada kami [Marwān bin Muḥammad], dari [Sa‘īd bin ‘Abd-ul-‘Azīz] ia berkata: “Ketika terjadi musim kering yang dahsyat, tidak ada adzan di masjid Nabawi sebanyak tiga kali, dan tidak pula iqamah. Dan, [Sa‘īd bin al-Musayyib] tidak keluar dari masjid Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak mengetahui waktu shalat kecuali setelah mendengar suara-suara dari arah kubur Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ia menyebutkan maknanya.”

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Perawinya Tsiqah.

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak Ditemukan.

49. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِيْ خَالِدٌ، هُوَ ابْنُ يَزِيْدَ عَنْ سَعِيْدٍ، هُوَ ابْنُ أَبِيْ هِلَالٍ عَنْ نُبَيْهِ بْنِ وَهْبٍ، أَنَّ كَعْبًا، دَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ فَذَكَرُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ كَعْبٌ مَا مِنْ يَوْمٍ يَطْلُعُ إِلَّا نَزَلَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا مِنَ الْمَلَائِكَةِ حَتَّى يَحُفُّوْا بِقَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَضْرِبُوْنَ بِأَجْنِحَتِهِمْ وَ يُصَلُّوْنَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ حَتَّى إِذَا أَمْسَوْا عَرَجُوْا وَ هَبَطَ مِثْلُهُمْ فَصَنَعُوْا مِثْلَ ذلِكَ حَتَّى إِذَا انْشَقَّتْ عَنْهُ الْأَرْضُ خَرَجَ فِيْ سَبْعِيْنَ أَلْفًا مِنَ الْمَلَائِكَةِ يَزِفُّوْنَهُ.

Sunan ad-Dārimī 94. Telah menceritakan kepada kami [‘Abdullāh bin Shāliḥ], telah menceritakan kepadaku, [al-Laits], telah menceritakan kepadaku, [Khālid Ibnu Yazīd], dari [Sa‘īd Ibnu Abī Hilāl], dari [Nubaih bin Wahb]: Bahwasanya Ka‘b masuk mengunjungi ‘Ā’isyah radhiyallāhu ‘anhā. Kemudian para sahabat menyebut-nyebut nama Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, [Ka‘b] berkata: “Tiada satu hari pun (terlewati) kecuali turun seribu malaikat sehingga mengelilingi makam Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, mereka mengepakkan sayapnya dan bershalawat kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Sampai apabila sore hari tiba, mereka naik (ke atas langit,) dan turunlah malaikat semisal dan melakukan perbuatan semisal yang tadi, hingga apabila bumi ini terbelah, Beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam keluar diiringi oleh tujuh puluh ribu malaikat”.

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Isnād-nya Cacat, Dha‘īf-nya ‘Abdullah.

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak Ditemukan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *