Sunan Darimi 8 – Sifat Nabi Dalam Beberapa Kitab Sebelum Diutus (4/8)

Rangkaian Pos: Sunan Darimi Kitab 1 Bab 2 - Sifat Nabi Dalam Beberapa Kitab Sebelum Diutus

8. أَخْبَرَنَا مُجَاهِدُ بْنُ مُوْسَى، حَدَّثَنَا مَعْنُ بْنُ عِيْسَى، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، عَنْ أَبِيْ فَرْوَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ سَأَلَ كَعْبَ الْأَحْبَارِ كَيْفَ تَجِدُ نَعْتَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ فَقَالَ كَعْبٌ نَجِدُهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ يُوْلَدُ بِمَكَّةَ وَ يُهَاجِرُ إِلَى طَابَةَ وَ يَكُوْنُ مُلْكُهُ بِالشَّامِ وَ لَيْسَ بِفَحَّاشٍ وَ لَا صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَ لَا يُكَافِئُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَ لكِنْ يَعْفُوْ وَ يَغْفِرُ أُمَّتُهُ الْحَمَّادُوْنَ يَحْمَدُوْنَ اللهَ فِيْ كُلِّ سَرَّاءَ وَ ضَرَّاءَ وَ يُكَبِّرُوْنَ اللهَ عَلَى كُلِّ نَجْدٍ يُوَضِّئُوْنَ أَطْرَافَهُمْ وَ يَأْتَزِرُوْنَ فِيْ أَوْسَاطِهِمْ يُصَفُّوْنَ فِيْ صَلَوَاتِهِمْ كَمَا يُصَفُّوْنَ فِيْ قِتَالِهِمْ دَوِيُّهُمْ فِيْ مَسَاجِدِهِمْ كَدَوِيِّ النَّحْلِ يُسْمَعُ مُنَادِيْهِمْ فِيْ جَوِّ السَّمَاءِ

Sunan ad-Dārimī 8. Telah mengabarkan kepada kami [Mujāhid bin Mūsā], telah menceritakan kepada kami [Ma‘n ibnu ‘Īsā], telah menceritakan kepada kami [Mu‘āwiyah bin Shāliḥ], dari [Abū Farwah], dari [Ibnu ‘Abbās] radhiyallāhu ‘anhu, bahwa ia bertanya kepada Ka‘ab al-Aḥbār: Bagaimana kamu dapati sifat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam kitab Taurat?, [Ka‘ab] menjawab; kami dapati ia Muḥammad bin ‘Abdullāh dilahirkan di Makkah, berhijrah ke Thābah atau Madinah, kerajaannya akan ada di Syam, ia bukan orang keji, ia tidak bersuara keras di pasar, ia tidak membalas kejelekan dengan kejelekan tetapi memaafkan dan mengampuni, umatnya senantiasa memuji. Mereka memuji Allah subḥānahu wa ta‘ālā baik dalam keadaan senang atau susah, mereka selalu mengagungkan Allah subḥānahu wa ta‘ālā dalam setiap kemenangan, mereka membasuh anggota wudhu mereka, mengenakan kain sarung pada bagian tengah mereka, bereka berbaris dalam shalat seperti berbarisnya mereka dalam peperangan, suara mereka di masjid-masjid mereka seperti gemuruh suara lebah, terdengar suara mu‘adzdzin mereka di angkasa.

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Apabila Perawinya Adalah Abū Farwah…?????.

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak Ditemukan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *