Sunan Darimi 6 – Sifat Nabi Dalam Beberapa Kitab Sebelum Diutus (2/8)

Rangkaian Pos: Sunan Darimi Kitab 1 Bab 2 - Sifat Nabi Dalam Beberapa Kitab Sebelum Diutus

6. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِيْ خَالِدٌ، هُوَ ابْنُ يَزِيْدَ عَنْ سَعِيْدٍ، هُوَ ابْنُ أَبِيْ هِلَالٍ عَنْ هِلَالِ بْنِ أُسَامَةَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ سَلَامٍ، أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ إِنَّا لَنَجِدُ صِفَةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَ مُبَشِّرًا وَ نَذِيْرًا وَ حِرْزًا لِلْأُمِّيِّيْنَ أَنْتَ عَبْدِيْ وَ رَسُوْلِيْ سَمَّيْتُهُ الْمُتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَ لَا غَلِيْظٍ وَ لَا صَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ وَ لَا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ مِثْلَهَا وَ لكِنْ يَعْفُوْ وَ يَتَجَاوَزُ وَ لَنْ أَقْبِضَهُ حَتَّى نُقِيْمَ الْمِلَّةَ الْمُتَعَوِّجَةَ بِأَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ يَفْتَحُ بِهِ أَعْيُنًا عُمْيًا وَ آذَانًا صُمًّا وَ قُلُوْبًا غُلْفًا قَالَ عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ وَ أَخْبَرَنِيْ أَبُوْ وَاقِدٍ اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ كَعْبًا يَقُوْلُ مِثْلَ مَا قَالَ ابْنُ سَلَامٍ

Sunan ad-Dārimī 6. Telah menceritakan kepada kami [‘Abdullāh bin Shāliḥ], telah menceritakan kepadaku [al-Laits], telah menceritakan kepadaku [Khālid Ibnu Yazīd], dari [Sa‘īd Ibnu Abī Hilāl], dari [Hilāl bin Usāmah], dari [‘Athā’ bin Yasār], dari [Ibnu Salām], bahwa ia berkata: Kami mendapati sifat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pemberi kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan‘, yang menolong orang ummi, engkau adalah hamba-Ku Rasūl-Ku, Aku menamakannya al-Mutawakkil, tutur katanya tidak kasar dan perangainya tidak keras, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan, akan tetapi dengan memaafkannya sehingga kami meluruskan agama yang melenceng kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah subhanahu wa ta‘ala, dengan persaksian tersebut kita dapat membuka mata yang buta, telinga-telinga yang pekak dan hati-hati yang tertutup. [‘Athā’ bin Yasār] berkata; [Abū Waqīd al-Laitsī] memberitahukan kepada saya bahwa ia mendengar [Ka‘ab] juga berkata seperti apa yang dikatakan Ibnu Salām.

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Isnādnya Dha‘īf.

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 4461; MA: 6333.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *