Sunan Darimi 30 – Air Memancar (dari Jemari), Penghormatan Allah Kepada Nabi-Nya (6/6)

Rangkaian Pos: Sunan Darimi Kitab 1 Bab 5 Air Memancar - Penghormatan Allah Kepada Nabi-Nya

03. أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ، حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوَّابِ، عَنْ عَمَّارِ بْنِ رُزَيْقٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيْمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ عَلَى عَهْدِ عَبْدِ اللهِ فَأُخْبِرَ بِذلِكَ فَقَالَ: إِنَّا كُنَّا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ نَرَى الْآيَاتِ بَرَكَاتٍ وَ أَنْتُمْ تَرَوْنَهَا تَخْوِيْفًا بَيْنَا نَحْنُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ سَفَرٍ إِذْ حَضَرَتِ الصَّلَاةُ وَ لَيْسَ مَعَنَا مَاءٌ إِلَّا يَسِيْرٌ فَدَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِمَاءٍ فِيْ صَحْفَةٍ وَ وَضَعَ كَفَّهُ فِيْهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَنْبَجِسُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ ثُمَّ نَادَى حَيَّ عَلَى الْوَضُوْءِ وَ الْبَرَكَةُ مِنَ اللهِ فَأَقْبَلَ النَّاسُ فَتَوَضَّئُوْا وَ جَعَلْتُ لَا هَمَّ لِيْ إِلَّا مَا أُدْخِلُهُ بَطْنِي لِقَوْلِهِ وَ الْبَرَكَةُ مِنَ اللهِ فَحَدَّثْتُ بِهِ سَالِمَ بْنَ أَبِي الْجَعْدِ فَقَالَ كَانُوْا خَمْسَ عَشْرَةَ مِائَةٍ

Sunan ad-Dārimī 30. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin ‘Abdullāh bin Numair], telah menceritakan kepada kami [Abul-Jawwāb], dari [‘Ammār bin Ruzaiq], dari [al-A‘masy], dari [Ibrāhīm], dari [‘Alqamah], dari [‘Abdullāh] ia berkata: Telah terjadi gempa pada masa ‘Abdullāh dan kejadian tersebut diberitahukan kepada ‘Abdullāh lalu beliau berkata: Kami para sahabat menganggap tanda-tanda (kebesaran Allah subḥānahu wa ta‘ālā) sebagai suatu keberkahan, sementara kalian menganggapnya sebagai hal yang menakutkan. Pernah ketika kami sedang bersama Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, tiba-tiba waktu shalat tiba, sementara kami tidak membawa air kecuali sedikit. Lalu Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam meminta air di bejana yang besar, dan beliau meletakkan telapak tangannya padanya. Secara mengejutkan air memancar di antara jari-jemarinya kemudian beliau menyeru: “Hai, Kemarilah untuk mengambil air wudhu’ dan keberkahan dari Allah subḥānahu wa ta‘ālā.” Maka semuanya orang-orang mengambil wudhu’ sementara saya tidak mempunyai keinginan apa-apa kecuali saya hanya ingin meminumnya dan memasukkan air tersebut ke dalam perut saya karena beliau bersabda: ‘Keberkahan dari Allah’. Aku ceritakan peristiwa itu kepada [Sālim bin Abul-Ja‘d], maka ia berkata: Mereka (waktu itu) berjumlah lima belas orang.

Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 4224; ST: 3566; MA: 12281.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *