237 أَخْبَرَنَا أَسَدُ بْنُ مُوْسَى، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَتَّابٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، يَقُوْلُ لَوْلَا أَنِّي أَخْشَى أَنْ أُخْطِئَ لَحَدَّثْتُكُمْ بِأَشْيَاءَ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ قَالَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ ذَاكَ أَنِّيْ سَمِعْتُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Sunan ad-Dārimī 237. Telah mengabarkan kepada kami [Asad bin Mūsā] telah menceritakan kepada kami [Syu‘bah] dari [‘Attā] ia berkata: “Aku pernah mendengar [Anas bin Mālik] radhiyallāhu ‘anhu berkata: “Kalau aku tidak khawatir akan salah, sungguh akan aku ceritakan banyak hal yang aku dengar dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam (atau yang Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam sabdakan), hal itu karena aku pernah mendengar beliau bersabda: “Barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api neraka.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
238 أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، أَخْبَرَنَا أَبُوْ دَاوُدَ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ، وَ عَنْ حَمَّادِ بْنِ أَبِيْ سُلَيْمَانَ، وَ عَنِ التَّيْمِيِّ، وَ عَنْ عَتَّابٍ، مَوْلَى ابْنِ هُرْمُزَ سَمِعُوْا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Sunan ad-Dārimī 238. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin ‘Abdillāh] telah mengabarkan kepada kami [Abū Dāūd] dari [Syu‘bah] dari [‘Abd-ul-‘Azīz], dan dari [Ḥammād bin Abī Sulaimān] dari [at-Taimī] dari [‘Attāb] -bekas budak Ibnu Hurmuz-, mereka telah mendengar [Anas bin Mālik] radhiyallāhu ‘anhu dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Barang siapa yang berbohong atasku dengan sengaja, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
239 أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ، هُوَ ابْنُ إِسْحَاقَ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ كَعْبٍ، عَنْ أَبِيْ، قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: عَلَى الْمِنْبَرِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِيَّاكُمْ وَ كَثْرَةَ الْحَدِيْثِ عَنِّيْ فَمَنْ قَالَ عَلَيَّ فَلَا يَقُلْ إِلَّا حَقًّا أَوْ إِلَّا صِدْقًا وَ مَنْ قَالَ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Sunan ad-Dārimī 239. Telah mengabarkan kepada kami [Aḥmad bin Khālid] telah menceritakan kepada kami [Muḥammad Ibnu Isḥāq], dari [Ma‘bad bin Ka‘ab] dari [Abū Qatādah] ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda dari atas mimbar: “Wahai manusia sekalian, hendaklah kalian berhati-hati terhadap berlebihan menyampaikan hadits dariku, karena barang siapa berkata atas namaku, maka ia tidak boleh berkata kecuali yang benar dan jujur, dan barang siapa yang berkata dengan sengaja atas namaku apa yang tidak pernah aku katakan, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka.””
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
240 أَخْبَرَنَا هَارُوْنُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرٍ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Sunan ad-Dārimī 240. Telah mengabarkan kepada kami [Hārūn bin Mu‘āwiyah] dari [Ibrāhīm bin Sulaimān] dari [‘Āshim al-Aḥwal] dari [Muḥammad bin Bisyr] dari [Anas] radhiyallāhu ‘anhu ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang berbohong dengan sengaja atas namaku, hendaknya ia siapkan tempat duduknya dari api neraka.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.