Sunan Darimi 226 s.d 232- Meneladani ‘Ulamā (2/2)

226 أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، هُوَ ابْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيْدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أُسَامَةَ بْنِ الْهَادِ، عَنْ عَبْدِ الْوَهَّابِ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ، عَنْ مُعَاوِيَةَ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ‏:‏ مَنْ يُرِدْ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ.

Sunan ad-Dārimī 226. Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdullāh bin Shāliḥ] telah menceritakan kepada kami [al-Laits] dari [Yazīd bin ‘Abdillāh bin Usāmah bin al-Hād] dari [‘Abd-ul-Wahhāb] dari [Ibnu Syihāb] dari [Ḥumaid bin ‘Abd-ir-Raḥmān] dari [Mu‘āwiyah] radhiyallāhu ‘anhu ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang Allah inginkan menjadi orang baik, Allah jadikan dirinya paham agama.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Dha‘īf-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

227 أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ جَعْفَرٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَعِيْدِ بْنِ أَبِيْ هِنْدٍ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ‏:‏ مَنْ يُرِدْ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ.

Sunan ad-Dārimī 227. Telah mengabarkan kepada kami [Sa‘īd bin Sulaimān] dari [Ismā‘īl bin Ja‘far] dari [‘Abdullāh bin Sa‘īd bin Abī Hind] dari [ayahnya] dari [Ibnu ‘Abbās] radhiyallāhu ‘anhu ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang Allah inginkan menjadi baik, Allah jadikan dirinya paham agama.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

228 أَخْبَرَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ، أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ جَبَلَةَ بْنِ عَطِيَّةَ، عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيْزٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ‏:‏ مَنْ يُرِدْ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ.

Sunan ad-Dārimī 228. Telah mengabarkan kepada kami [Yazīd bin Hārūn] telah mengabarkan kepada kami [Ḥammād bin Salamah] dari [Jabalah bin ‘Athiyyah] dari [Ibnu Muḥairīz] dari [Mu‘āwiyah] ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang Allah subhānahu wa ta‘ālā inginkan menjadi baik, Allah jadikan dirinya paham agama.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

229 أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الزَّهْرَانِيُّ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيْلُ، هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِيْ عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ أَبِيْهِ، أَنَّهُ شَهِدَ خُطْبَةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ يَوْمِ عَرَفَةَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّيْ وَاللهِ لَا أَدْرِيْ لَعَلِّيْ لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ يَوْمِيْ هذَا بِمَكَانِيْ هذَا فَرَحِمَ اللهُ مَنْ سَمِعَ مَقَالَتِي الْيَوْمَ فَوَعَاهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ وَ لَا فِقْهَ لَهُ وَ رُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَ اعْلَمُوْا أَنَّ أَمْوَالَكُمْ وَ دِمَاءَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ هذَا الْيَوْمِ فِيْ هذَا الشَّهْرِ فِيْ هذَا الْبَلَدِ وَ اعْلَمُوْا أَنَّ الْقُلُوْبَ لَا تُغِلُّ عَلَى ثَلَاثٍ إِخْلَاصِ الْعَمَلِ للهِ وَ مُنَاصَحَةِ أُولِي الْأَمْرِ وَ عَلَى لُزُوْمِ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرَائِهِمْ.

Sunan ad-Dārimī 229. Telah mengabarkan kepada kami [Sulaimān bin Dāūd az-Zahrānī] telah mengabarkan kepada kami [Ismā‘īl Ibnu Ja‘far], telah menceritakan kepada kami [‘Amr bin Abī ‘Amr] dari [‘Abd-ur-Raḥmān bin al-Ḥuwairits] dari [Muḥammad bin Jubair bin Muth‘im] dari [ayahnya] Bahwasanya ia menghadiri hutbah Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam pada hari Arafah ketika haji wadā‘, beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, demi Allah, aku tidak tahu mungkin aku tidak akan bertemu kalian lagi setelah hari ini, dan di tempat ini, Allah akan merahmati orang yang mendengarkan perkataanku serta mau menjaganya, mungkin saja ada seorang yang membawa pengetahuan hukum (ed.) tetapi ia tidak punya pemahaman, dan mungkin saja ada orang yang menyampaikan pengetahuan hukum (ed.) kepada orang yang lebih memahaminya.

Ketauhilah bahwa harta-harta, dan darah-darah kalian terjaga kehormatannya atas kalian, sebagaimana kehormatan hari, bulan dan tanah ini. Dan ketahuilah, bahwa hati seorang muslim tidak akan dengki dengan tiga hal: ikhlas dalam beramal hanya untuk Allah, saling memberi nasehat dengan para pemimpin, dan senantiasa berada dalam barisan orang-orang muslim. Karena doa mereka akan menjaga dari belakang kalian.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Ḥasan-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

230 أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ، هُوَ ابْنُ إِسْحَاقَ عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ، عَنْ أَبِيْهِ، قَالَ قَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِالْخَيْفِ مِنْ مِنًى فَقَالَ نَضَّرَ اللهُ عَبْدًا سَمِعَ مَقَالَتِيْ فَوَعَاهَا ثُمَّ أَدَّاهَا إِلَى مَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَا فِقْهَ لَهُ وَ رُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ الْمُؤْمِنِ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ للهِ وَ طَاعَةُ ذَوِي الْأَمْرِ وَ لُزُوْمُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تَكُوْنُ مِنْ وَرَائِهِمْ.

Sunan ad-Dārimī 230. Telah mengabarkan kepada kami [Aḥmad bin Khālid] telah menceritakan kepada kami [Muḥammad Ibnu Isḥāq], dari [az-Zuhrī] dari [Muḥammad bin Jubair bin Muth‘im] dari [ayahnya] ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berdiri di (masjid) Khaif di Minā seraya bersabda: “Semoga Allah memperbagus rupa seseorang yang mendengarkan perkataanku lantas menjaganya, kemudian menyampaikannya kepada orang yang tidak mendengarnya (dariku), berapa banyak orang yang membawa pengetahuan hukum (ed.) tetapi ia tidak punya pemahaman, dan berapa banyak ada orang yang menyampaikan pengetahuan hukum (ed.) kepada orang yang lebih memahaminya, ada tiga hal yang hati seorang mu’min tidak hasad padanya: ikhlas ber‘amal hanya untuk Allah, taat kepada para pemimpin, dan senantiasa berada dalam barisan kaum muslimīn, karena doa mereka menyokong dari belakang mereka.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Dha‘īf-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

231 أَخْبَرَنَا عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ، حَدَّثَنَا حَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ عُمَرَ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، قَالَ خَرَجَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ بِنِصْفِ النَّهَارِ قَالَ فَقُلْتُ مَا خَرَجَ هذِهِ السَّاعَةَ مِنْ عِنْدِ مَرْوَانَ إِلَّا وَ قَدْ سَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ فَأَتَيْتُهُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ نَعَمْ سَأَلَنِيْ عَنْ حَدِيْثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قال‏:‏ نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَحَفِظَهُ فَأَدَّاهُ إِلَى مَنْ هُوَ أَحْفَظُ مِنْهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍ وَ رُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ لَا يَعْتَقِدُ قَلْبُ مُسْلِمٍ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ قَالَ قُلْتُ مَا هُنَّ قَالَ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ للهِ وَ النَّصِيْحَةُ لِوُلَاةِ الْأَمْرِ وَ لُزُوْمُ الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مِنْ وَرَائِهِمْ وَ مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ وَ جَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَ أَتَتْهُ الدُّنْيَا وَ هِيَ رَاغِمَةٌ وَ مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا نِيَّتَهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَ جَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَ لَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ قَالَ وَ سَأَلْتُهُ عَنْ صَلَاةِ الْوُسْطَى قَالَ هِيَ الظُّهْرُ.

Sunan ad-Dārimī 231. Telah mengabarkan kepada kami [‘Ishmah bin al-Fadhl] telah menceritakan kepada kami [Ḥaramī bin ‘Umārah] dari [Syu‘bah] dari [‘Umar bin Sulaimān] dari [‘Abd-ur-Raḥmān bin Abān bin ‘Utsmān] dari [ayahnya] ia berkata: “Di pertengahan hari [Zaid bin Tsābit] keluar (setelah menemui) Marwān bin Ḥakam, -perawi berkata: aku berkata: “Dia (Zaid bin Tsābit) tidak akan keluar dari tempat Marwān pada waktu seperti ini kecuali ia telah menanyakan kepadanya tentang sesuatu (yang penting)”, lalu aku menemuinya dan bertanya kepadanya, ia pun menjawab: “Ya, benar ia (Marwān) Telah menanyakan kepadaku tentang satu hadits yang aku dengar dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Semoga Allah membaguskan rupa seseorang yang mendengarkan hadits dari kami lalu ia menjaganya (menghafalnya) dan menyampaikannya kepada orang yang lebih hafal darinya, berapa banyak orang yang membawa pengetahuan hukum (ed.) tetapi ia bukan ahli hukum, dan mungkin saja ada orang yang menyampaikan pengetahuan hukum (ed.) kepada orang yang lebih paham (tentangnya), Tidaklah (hati) seorang Muslim meyakini tiga hal ini melainkan ia akan masuk ke surga.

Aku bertanya: “Apa saja itu?”, beliau menjawab: “Ikhlas dalam ber‘amal hanya untuk Allah, memberi nasehat kepada para pemimpin, dan senantiasa bersama dengan jamā‘ah (kaum Muslimīn), karena doa mereka akan menyokong mereka dari belakang.

Dan barangsiapa yang akhirat sebagai tujuannya, Allah memberinya rasa cukup dalam hatinya, dan ia akan mengumpulkan dunia untuknya, serta dunia akan mendatanginya dengan keinginan yang sangat besar. Sebaliknya barangsiapa yang dunia menjadi tujuannya, Allah akan memisahkan apa yang dikumpulkannya dari dirinya, dan menjadikan kefakiran ada di depan kedua matanya (sangat dekat dengannya), dan dunia tidak menghampirinya kecuali bagian yang telah ditetapkan untuknya.

Ia (perawi) berkata: “lalu aku bertanya tentang shalat wushthā?”, ia (Zaid bin Tsābit) menjawab: “Itu shalat Zhuhur.””

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Shaḥīḥ-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

232 أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ مُوْسَى، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ الْقُرَشِيُّ، أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيْلُ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ زُبَيْدٍ الْيَامِيِّ، عَنْ أَبِي الْعَجْلَانِ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ خَطَبَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلَّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ ثَلَاثٌ لَا يَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ للهِ وَ النَّصِيحَةُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ وَ لُزُوْمُ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ فَإِنَّ دُعَاءَهُمْ يُحِيْطُ مِنْ وَرَائِهِمْ.

Sunan ad-Dārimī 232. Telah mengabarkan kepada kami [Yaḥyā bin Mūsā] telah menceritakan kepada kami [‘Amr bin Muḥammad al-Qurasyī] telah mengabarkan kepada kami [Isrā’īl] dari [‘Abd-ur-Raḥmān bin Zubaid al-Yāmī] dari [Abū-l-‘Ajlān] dari [Abuū-d-Dardā’] radhiyallāhu ‘anhu ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berhutbah (di hadapan) kami: “Semoga Allah membaguskan rupa orang yang mendengarkan hadits kami kemudian ia menyampaikannya seperti apa yang ia dengar, berapa banyak orang yang disampaikan sebuah (hadits) namun ia justru lebih memahaminya dari pada orang yang mendengar langsung (dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam). Dan ada tiga hal yang hati seorang Muslim tidak akan hasad pada-nya: Ikhlas ber‘amal untuk Allah, menasehati setiap Muslim, dan senantiasa berada dalam barisan kaum Muslimīn, karena doa mereka akan menjaga mereka dari arah belakang.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Dha‘īf-ul-Isnād.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.