Sunan Darimi 202 s.d 205- Dimakruhkan Menggunakan Logika (1/4)

بَابُ فِيْ كَرَاهِيَةِ أَخْذِ الرَّأْيِ

  1. Dimakruhkan Menggunakan Logika (Akal).

202 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوْسُفَ، حَدَّثَنَا مَالِكٌ، هُوَ ابْنُ مِغْوَلٍ قَالَ قَالَ لِيَ الشَّعْبِيُّ مَا حَدَّثُوْكَ هؤُلَاءِ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَخُذْ بِهِ وَ مَا قَالُوْهُ بِرَأْيِهِمْ فَأَلْقِهِ فِي الْحُشِّ.

Sunan ad-Dārimī 202. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin Yūsuf] telah menceritakan kepada kami [Mālik Ibnu Mighwal], ia berkata: [asy-Sya‘bī] telah berkata kepadaku: “Apa yang mereka ceritakan dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam maka ambilah, dan apa yang mereka katakan (berdasarkan) pendapat mereka maka lemparkanlah ke luar-ed.”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

203 . أَخْبَرَنِي الْعَبَّاسُ بْنُ سُفْيَانَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ حُبَابٍ، أَخْبَرَنِيْ رَجَاءُ بْنُ أَبِيْ سَلَمَةَ، قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَةَ بْنَ أَبِيْ لُبَابَةَ، يَقُوْلُ قَدْ رَضِيْتُ مِنْ أَهْلِ زَمَانِيْ هؤُلَاءِ أَنْ لَا يَسْأَلُوْنِيْ وَ لَا أَسْأَلُهُمْ إِنَّمَا يَقُوْلُ أَحَدُهُمْ أَرَأَيْتَ أَرَأَيْتَ.

Sunan ad-Dārimī 203. Telah mengabarkan kepada kami [al-‘Abbās bin Sufyān] dari [Zaid bin Ḥubāb], telah mengabarkan kepada kami [Rajā’ bin Abī Salamah] ia berkata: Aku mendengar [‘Abdah bin Abī Lubābah] berkata: “Sungguh aku senang (jika) masyarakat pada zamanku, mereka tidak bertanya kepadaku dan aku juga tidak bertanya kepada mereka, (Aku sangat tidak suka) karena mereka selalu bertanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, bagaimana menurut pendapatmu”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Ḥasan.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

204 . أَخْبَرَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ بَهْدَلَةَ، عَنْ أَبِيْ وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ، قَالَ خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمًا خَطًّا ثُمَّ قَالَ هذَا سَبِيْلُ اللهِ ثُمَّ خَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِهِ وَ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ قَالَ هذِهِ سُبُلٌ عَلَى كُلِّ سَبِيْلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ ثُمَّ تَلَا وَ أَنَّ هذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَ لَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ.

Sunan ad-Dārimī 204. Telah mengabarkan kepada kami [‘Affān] telah menceritakan kepada kami [Ḥammād bin Zaid] telah menceritakan kepada kami [‘Āshim bin Bahdalah] dari [Abū Wā’il] dari [‘Abdullāh bin Mas‘ūd] ia berkata: “Pada suatu hari Rasūlullāh shallalāhu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus untuk kami, kemudian beliau bersabda: “Ini adalah jalan Allah”, kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan kirinya, seraya bersabda: “Ini adalah jalan-jalan lain (yang tersedia), disetiap jalan tersebut ada syaithān yang mengajak untuk mengikutinya (jalan tersebut).” Lalu beliau membaca ayat: “(Inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut. Dan, janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lain. Jika kalian mengikuti jalan-jalan tersebut, niscaya kalian semua akan terpisah dari jalanNya)”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Ḥasan.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: MA: 3928, 23977.

205 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوْسُفَ، حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ، عَنِ ابْنِ أَبِيْ نَجِيْحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، وَ لَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ قَالَ الْبِدَعَ وَ الشُّبُهَاتِ.

Sunan ad-Dārimī 205. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin Yūsuf] telah menceritakan kepada kami [Warqā’] dari [Ibnu Abī Najīḥ] dari [Mujāhid]: “Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan itu, ia menafsirkan: “Yaitu bid‘ah dan syubhat-syubhat”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.