Hati Senang

Sunan Darimi 187 s.d 189 – Perubahan Zaman Dan Kejadiannya (1/5)

بَابُ تَغَيُّرِ الزَّمَانِ وَ مَا يَحْدُثُ فِيْهِ

  1. Perubahan Zaman Dan Kejadiannya.

187 . أَخْبَرَنَا يَعْلَى، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ شَقِيْقٍ، قَالَ قَالَ عَبْدُ اللهِ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيْهَا الْكَبِيْرُ وَ يَرْبُوْ فِيْهَا الصَّغِيْرُ وَ يَتَّخِذُهَا النَّاسُ سُنَّةً فَإِذَا غُيِّرَتْ قَالُوْا غُيِّرَتْ السُّنَّةُ قَالُوْا وَ مَتَى ذلِكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمنِ قَالَ إِذَا كَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَ قَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَ كَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَ قَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَ الْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ.

Sunan ad-Dārimī 187. Telah mengabarkan kepada kami [Ya‘lā] telah menceritakan kepada kami [al-A‘masy] dari [Syaqīq] ia berkata: “[‘Abdullāh] pernah berkata: “Bagaimana sikap kalian jika ditimpa kekacauan, yang tua menjadi pikun, yang kecil tiba-tiba menjadi dewasa, dan manusia menjadikan kekacauan itu sebagai sunnah, dan tiba-tiba telah diubah, mereka katakan: “sunnah telah diubah!”, mereka bertanya: “kapan hal itu terjadi wahai Abū ‘Abd-ir-Raḥmān?”, ia menjawab: “Ketika telah banyak orang yang bisa membaca, namun sedikit yang ahli fikih (paham maknanya). Banyak orang yang duduk di pemerintahan, namun sedikit yang amānah. Dan dunia dicari dengan ‘ilmu akhirat”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: SD: 188.

188 . أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، عَنْ يَزِيْدَ بْنِ أَبِيْ زِيَادٍ، عَنْ إِبْرَاهِيْمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيْهَا الْكَبِيْرُ وَ يَرْبُوْ فِيْهَا الصَّغِيْرُ إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيْلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ قَالُوْا وَ مَتَى ذَاكَ قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَ كَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَ كَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ وَ قَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَ كَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَ قَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ وَ الْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَ تُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّيْنِ.

Sunan ad-Dārimī 188. Telah mengabarkan kepada kami [‘Amr bin ‘Aun] dari [Khālid bin ‘Abdillāh] dari [Yazīd bin Abī Ziyād] dari [Ibrāhīm] dari [‘Alqamah] dari [‘Abdullāh] ia berkata: “Bagaimana sikap kalian jika ditimpa ketidakberesan, yang tua menjadi pikun dan yang kecil menjadi dewasa. Dan jika ketidakberesan itu ditinggal, akan dikatakan: “sunnah telah ditinggalkan”, mereka bertanya: “Kapan hal itu terjadi?”, ia menjawab: “Jika telah pergi para ‘ulamā’ kalian, dan semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin banyak orang yang pandai membaca tetapi sedikit yang ahli fikih, dan semakin banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yang amanah, serta dunia sudah dicari dengan amalan akhirat dan ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan) agama”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

189 . أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيْرَةِ، حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ، قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ وَيْلٌ لِلْمُتَفَقِّهِيْنَ لِغَيْرِ الْعِبَادَةِ وَ الْمُسْتَحِلِّيْنَ لِلْحُرُمَاتِ بِالشُّبُهَاتِ.

Sunan ad-Dārimī 189. Telah mengabarkan kepada kami [Abū-l-Mughīrah] telah menceritakan kepada kami [al-Auzā‘ī] ia berkata: “Aku pernah diberitahu bahwa pernah dikatakan: “Celakalah orang yang memahami agama tetapi tidak (menjadikannya sebagai petunjuk dalam) ber‘ibādah. Celaka pula orang yang mengḥalālkan hal-hal yang ḥarām dengan alasan (masih) syubhat”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.