Hati Senang

Sunan Darimi 179 s.d 186 – Orang yang Selalu Berfatwa Dalam Setiap Permasalahan (2/2)

179 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوْسُفَ، حَدَّثَنَا عُمَيْرُ بْنُ عَرْفَجَةَ، حَدَّثَنَا رَزِيْنٌ أَبُو النُّعْمَانِ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ، قَالَ إِذَا سُئِلْتُمْ عَمَّا لَا تَعْلَمُوْنَ فَاهْرُبُوْا قَالُوْا وَ كَيْفَ الْهَرَبُ يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَ تَقُوْلُوْنَ اللهُ أَعْلَمُ.

Sunan ad-Dārimī 179. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin Yūsuf] telah menceritakan kepada kami [‘Umair bin ‘Arfajah] telah menceritakan kepada kami [Razīn Abū-n-Nu‘mān] dari [‘Alī bin Abī Thālib] radhiyallāhu ‘anhu ia berkata: “Apabila kalian ditanya tentang sesuatu yang tidak kalian ketahui maka menghindarlah”. Mereka bertanya: “Bagaimana cara menghindarnya wahai Amīr-ul-Mu’minīn?”, ia menjawab: “Dengan kalian mengatakan: “Allāhu a‘lam” (Allahlah Yang Mengetahui)-ed..”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Belum Ada.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

180 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ، حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ، عَنْ مَنْصُوْرٍ، عَنْ مُسْلِمٍ الْبَطِيْنِ، عَنْ عَزْرَةَ التَّمِيْمِيِّ، قَالَ قَالَ عَلِيٌّ وَا بَرْدَهَا عَلَى الْكَبِدِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالُوْا وَ مَا ذلِكَ يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَ أَنْ يُسْأَلَ الرَّجُلُ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَيَقُوْلُ اللهُ أَعْلَمُ.

Sunan ad-Dārimī 180. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin Ḥumaid] telah menceritakan kepada kami [Jarīr] dari [Manshūr] dari [Muslim al-Bāthin] dari [‘Azrah at-Tamīmī] ia berkata: “[‘Alī] radhiyallāhu ‘anhu berkata: “Alangkah sejuknya hati ini”, –beliau mengulangi ucapannya sebanyak tiga kali–, mereka bertanya: “Apakah hal itu wahai amirul mu’minīn?”, ia menjawab: “(ketika) seorang ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui lalu ia mengucapkan: “Allāhu a‘lam”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf. Muḥammad Bin Ḥumaid.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

181 . أَخْبَرَنَا فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ، أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَجُلًا، سَأَلَهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ، فَقَالَ لَا عِلْمَ لِيْ بِهَا فَلَمَّا أَدْبَرَ الرَّجُلُ قَالَ ابْنُ عُمَرَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِيْ بِهِ.

Sunan ad-Dārimī 181. Telah mengabarkan kepada kami [Farwah bin Abī-l-Maghrā’] telah mengabarkan kepada kami [‘Alī bin Mushir] dari [Hisyām bin ‘Urwah] dari [ayahnya] dari [Ibnu ‘Umar] radhiyallāhu ‘anhu: “Bahwasanya seorang telah bertanya kepadanya tentang satu masalah, lalu ia berkata: “Aku tidak mempunyai ‘ilmu tentang hal itu, lalu setelah orang tersebut pergi, Ibnu ‘Umar radhiyallāhu ‘anhu berkata: “Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu ‘Umar radhiyallāhu ‘anhu, ia ditanya tentang satu hal yang tidak ia ketahui lalu ia katakan: “aku tidak memiliki ‘ilmu dalam hal itu”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

182 . حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ، حَدَّثَنَا أَبُوْ عَوَانَةَ، عَنْ مُغِيْرَةَ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، قَالَ لَا أَدْرِيْ نِصْفُ الْعِلْمِ.

Sunan ad-Dārimī 182. Telah menceritakan kepada kami [Yaḥyā bin Ḥammād] telah menceritakan kepada kami [Abū ‘Awānah] dari [Mughīrah] dari [asy-Sya‘bī] ia berkata: “(kalimat): “Aku tidak tahu” adalah setengah ‘ilmu”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

183 . أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ الْعُمَرِيُّ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ رَجُلًا، أَتَى ابْنَ عُمَرَ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ، فَقَالَ لَا عِلْمَ لِيْ ثُمَّ الْتَفَتَ بَعْدَ أَنْ قَفَّا الرَّجُلُ فَقَالَ نِعْمَ مَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ سُئِلَ عَمَّا لَا يَعْلَمُ فَقَالَ لَا عِلْمَ لِيْ يَعْنِي ابْنُ عُمَرَ نَفْسَهُ.

Sunan ad-Dārimī 183. Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdullāh bin Maslamah] telah menceritakan kepada kami [‘Abdullāh al-‘Umarī] dari [Nāfi‘]: “Seorang lelaki datang kepada Ibnu ‘Umar radhiyallāhu ‘anhu bertanya sesuatu, lalu ia ([Ibnu ‘Umar] radhiyallāhu ‘anhu) berkata: “Aku tidak tahu”, Setelah si penanya berpaling, (Ibnu ‘Umar) menoleh dan berkata dalam hati: “Alangkah bagusnya apa yang dikatakan Ibnu ‘Umar radhiyallāhu ‘anhu, ia ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, lalu ia katakan: “Aku tidak tahu”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Ḥasan.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

184 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ، حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ، عَنْ مُغِيْرَةَ، قَالَ كَانَ عَامِرٌ إِذَا سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ، يَقُوْلُ لَا أَدْرِيْ فَإِنْ رُدُّوْا عَلَيْهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ كُنْتُ حَلَفْتُ لَكَ بِاللهِ إِنْ كَانَ لِيْ بِهِ عِلْمٌ.

Sunan ad-Dārimī 184. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin Ḥumaid] telah menceritakan kepada kami [Jarīr] dari [Mughīrah] ia berkata: “Dahulu [‘Āmir] jika ditanya tentang sesuatu, ia selalu akan menjawab: “Aku tidak tahu”, tetapi jika mereka memaksa untuk menjawabnya, ia berkata: “Jika aku mau, maka aku akan bersumpah demi Allah bahwa aku memang tidak tahu”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

185 . أَخْبَرَنَا هَارُوْنُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ حَفْصٍ، عَنْ لأَشْعَثَ، عَنِ ابْنِ سِيْرِيْنَ، قَالَ مَا أُبَالِيْ سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ أَوْ مَا لَا أَعْلَمُ لِأَنِّيْ إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا أَعْلَمُ قُلْتُ مَا أَعْلَمُ وَ إِذَا سُئِلْتُ عَمَّا لَا أَعْلَمُ قُلْتُ لَا أَعْلَمُ.

Sunan ad-Dārimī 185. Telah mengabarkan kepada kami [Hārūn bin Mu‘āwiyah] dari [Ḥafsh] dari [Asy‘ats] dari [Ibnu Sīrīn] raḥimahullāhu ia berkata: “Aku tidak peduli, aku ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, karena aku jika ditanya tentang sesuatu yang aku ketahui, aku katakan: “aku tidak tahu”, dan jika aku ditanya tentang sesuatu yang tidak aku ketahui, aku katakan: “Aku tidak tahu”.

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

186 . حَدَّثَنَا هَارُوْنُ، عَنْ حَفْصٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيْمَ، يَقُوْلُ قَطُّ حَلَالٌ وَ لَا حَرَامٌ إِنَّمَا كَانَ يَقُوْلُ كَانُوْا يَكْرَهُوْنَ وَ كَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ.

Sunan ad-Dārimī 186. Telah mengabarkan kepada kami [Hārūn] dari [Ḥafsh] dari [al-A‘masy] ia berkata: “Aku tidak pernah sama sekali mendengar [Ibrāhīm] raḥimahullāhu berkata: “ini ḥalāl, dan ini ḥarām, hanya ia mengatakan: “Mereka tidak menyukainya atau mereka menyukainya”.”

Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.

Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ditemukan.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.