116 . أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ، قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ، حَدَّثَنَا أَبُوْ سَلَمَةَ الْحِمْصِيُّ، أَنَّ وَهْبَ بْنَ عَمْرٍو الْجُمَحِيَّ، حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قال: لَا تَعْجَلُوْا بِالْبَلِيَّةِ قَبْلَ نُزُوْلِهَا فَإِنَّكُمْ إِنْ لَا تَعْجَلُوْهَا قَبْلَ نُزُوْلِهَا لَا يَنْفَكُّ الْمُسْلِمُوْنَ وَ فِيْهِمْ إِذَا هِيَ نَزَلَتْ مَنْ إِذَا قَالَ وُفِّقَ وَ سُدِّدَ وَ إِنَّكُمْ إِنْ تَعْجَلُوْهَا تَخْتَلِفْ بِكُمُ الْأَهْوَاءُ فَتَأْخُذُوْا هكَذَا وَ هكَذَا وَ أَشَارَ بَيْنَ يَدَيْهِ وَ عَنْ يَمِيْنِهِ وَ عَنْ شِمَالِهِ.
Sunan ad-Dārimī 116. Telah mengabarkan kepada kami [Yaḥyā bin Ḥassān] dan [Muḥammad bin al-Mubārak] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Yaḥyā bin Ḥamzah] telah menceritakan kepada kami [Abū Salamah al-Ḥimshī] Bahwa [Wahb bin ‘Amr al-Jumaḥī] telah menceritakan kepadanya: “Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda “Jangan kalian tergesa-gesa meminta cobaan sebelum terjadi, karena jika kalian tidak tergesa-gesa meminta cobaan, kaum muslimin tidak akan terpecah belah, dan jikalah musibah itu terjadi, ada di antara mereka yang jika berbicara ia diberi petunjuk dan dituntun ke jalan yang benar, sebaliknya jika kalian tergesa-gesa meminta cobaan, kalian akan memiliki keinginan yang berbeda. Kemudian masing-masing kalian mengambil sikap yang demikian dan yang demikian. ” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam saat itu sambil memberi isyarat antara depan, ke kanan dan ke kiri. (Maksudnya; Sikap semrawut sebagaimana arah tak menentu yang beliau tunjukkan).
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
Pembanding: Tidak ditemukan.
117 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ، قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبُوْ سَلَمَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ سُئِلَ عَنِ الْأَمْرِ يَحْدُثُ لَيْسَ فِيْ كِتَابٍ وَ لَا سُنَّةٍ فَقَالَ يَنْظُرُ فِيْهِ الْعَابِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ.
Sunan ad-Dārimī 117. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin al-Mubārak] telah menceritakan kepada kami [Yaḥyā bin Ḥamzah] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abū Salamah]: “Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam jika ditanya sesuatu yang akan terjadi namun tidak terdapat dalam kitāb (al-Qur’ān) dan sunnah, beliau menjawab: “(hendaklah) para ahli ‘ibādah dari kaum mu’minīn membahas masalah tersebut”.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
Pembanding: Tidak ditemukan.
118 . أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ، عَنِ ابْنِ عَوْنٍ، قَالَ قَالَ الْقَاسِمُ إِنَّكُمْ لَتَسْأَلُوْنَا عَنْ أَشْيَاءَ، مَا كُنَّا نَسْأَلُ عَنْهَا وَ تُنَقِّرُوْنَ عَنْ أَشْيَاءَ، مَا كُنَّا نُنَقِّرُ عَنْهَا وَ تَسْأَلُوْنَ عَنْ أَشْيَاءَ، مَا أَدْرِيْ مَا هِيَ وَ لَوْ عَلِمْنَاهَا مَا حَلَّ لَنَا أَنْ نَكْتُمَكُمُوْهَا.
Sunan ad-Dārimī 118. Telah mengabarkan kepada kami [Aḥmad bin ‘Abdillāh] telah menceritakan kepada kami [Mu‘ādz bin Mu‘ādz] dari [Ibnu ‘Aun] ia berkata: [al-Qāsim] berkata: “Kalian bertanya tentang beberapa hal yang dahulu kami tidak menanyakannya, dan kalian mencari-cari apa yang dahulu kami tidak mencari-carinya, serta kalian menanyakan beberapa hal yang aku sendiri tidak mengetahuinya, seandainya kami mengetahuinya maka tidaklah layak bagi kami untuk menyembunyikannya.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Shaḥīḥ.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
Pembanding: Tidak ditemukan.
119 . أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، حَدَّثَنِيْ يَزِيْدُ، هُوَ ابْنُ أَبِيْ حَبِيبٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْأَشَجِّ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، قَالَ إِنَّهُ سَيَأْتِيْ نَاسٌ يُجَادِلُوْنَكُمْ بِشُبُهَاتِ الْقُرْآنِ فَخُذُوْهُمْ بِالسُّنَنِ فَإِنَّ أَصْحَابَ السُّنَنِ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللهِ
Sunan ad-Dārimī 119. Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdullāh bin Shāliḥ] telah menceritakan kepadaku [al-Laits] telah menceritakan kepadaku [Yazīd bin Abī Ḥabīb] dari [‘Umar bin al-Asyajj] Bahwasanya [‘Umar bin Khaththāb] berkata: “Akan datang orang-orang yang akan mendebat kalian dengan ayat-ayat al-Qur’ān yang mutasyābih. Maka hadapilah dengan mereka dengan sunnah. Sesungguhnya orang-orang yang berpegang teguh pada sunnah lebih mengetahui isi al-Qur’ān.”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Dha‘īf.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
Pembanding: Tidak ditemukan.
120 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ، حَدَّثَنَا عَلِيٌّ، هُوَ ابْنُ مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامٍ، هُوَ ابْنُ عُرْوَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ نَوْفَلٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، قَالَ مَا زَالَ أَمْرُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مُعْتَدِلًا لَيْسَ فِيْهِ شَيْءٌ حَتَّى نَشَأَ فِيْهِمُ الْمُوَلَّدُوْنَ أَبْنَاءُ سَبَايَا الْأُمَمِ أَبْنَاءُ النِّسَاءِ الَّتِيْ سَبَتْ بَنُوْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ غَيْرِهِمْ فَقَالُوْا فِيْهِمْ بِالرَّأْيِ فَأَضَلُّوْهُمْ.
Sunan ad-Dārimī 120. Telah mengabarkan kepada kami [Muḥammad bin ‘Uyainah] telah menceritakan kepada kami [‘Alī Ibnu Mushir], dari [Hisyām Ibnu ‘Urwah], dari [Muḥammad bin ‘Abd-ir-Raḥmān bin Naufal] dari [‘Urwah bin az-Zubair] ia berkata: “Semula, Keadaan Bani Isrā’īl masih wajar tidak ada masalah (tetap berpegang teguh pada ajaran agama), hingga sampai masa-masa kelahiran anak-anak para perempuan tawanan, alias anak-anak wanita yang ditawan oleh Bani Isrā’īl dari (musuh mereka), lalu mereka berceramah pada urusan mereka (agama mereka) dengan akal mereka semata-mata, sehingga menyesatkan mereka (Bani Isrā’īl lainnya).”
Derajat: Ḥusain Sālim Asad ad-Dāranī: Isnādnya Jayyid.
Dan Syaikh al-Albānī: Shaḥīḥ.
Pembanding: SIM: 55