Sunan Abu Daud no.74 s.d 75 – Wudhu’ Dengan Air Sisa Wudhu’ Wanita (Larangannya)

Dari Kitab:
Sunan Abū Dāūd
Oleh: Abu Dawud Sulayman ibn al-Ash'ath as-Sijistani

سنن أبي داوود ٤٧: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ ح و حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُوْ عَوَانَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ حُمَيْدٍ الْحِمْيَرِيِّ قَالَ: لَقِيْتُ رَجُلًا صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَرْبَعَ سِنِيْنَ كَمَا صَحِبَهُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ تَغْتَسِلَ الْمَرْأَةُ بِفَضْلِ الرَّجُلِ أَوْ يَغْتَسِلَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ الْمَرْأَةِ زَادَ مُسَدَّدٌ وَ لْيَغْتَرِفَا جَمِيْعًا.

Sunan Abū Dāūd 74: Telah menceritakan kepada kami Aḥmad bin Yūnus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, dari Dāūd bin ‘Abdullāh. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Abū ‘Awānah, dari Dāūd bin ‘Abdullāh, dari Ḥumaid al-Ḥimyarī dia berkata: Saya pernah bertemu dengan seorang laki-laki yang pernah bersahabat dengan Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam empat tahun sebagaimana Abū Hurairah bersahabat dengan beliau, dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam melarang perempuan mandi dengan air sisa kaum lelaki dan melarang kaum lelaki mandi dengan air sisa perempuan. -Musaddad menambahkan: – Dan hendaknya mereka berdua sama-sama menciduk air (ketika mandi).

Derajat: Syaikh Al-Albani: Shaḥīḥ

Pembanding: SM: 487; SAD: 75; ST: 59; SN: 341; SIM: 367, 368; MM: 107; SD: 952, 953.

سنن أبي داوود ٥٧: حَدَّثَنَا ابْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ دَاوُدَ يَعْنِي الطَّيَالِسِيَّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِيْ حَاجِبٍ عَنِ الْحَكَمِ بْنِ عَمْرٍو وَ هُوَ الْأَقْرَعُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَوَضَّأَ الرَّجُلُ بِفَضْلِ طَهُوْرِ الْمَرْأَةِ.

Sunan Abū Dāūd 75: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyār, telah menceritakan kepada kami Abū Dāūd, yakni ath-Thayālisī, telah menceritakan kepada kami Syu‘bah, dari ‘Āshim, dari Abū Ḥājib, dari al-Ḥakam bin ‘Amru, yaitu al-Aqrā’ bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki berwudhu’ dengan air bekas bersucinya perempuan.

Derajat: Syaikh Al-Albani: Shaḥīḥ

Pembanding: ST: 59; SN: 341; SIM: 367, 368; MA: 17188, 17190, 19734, 19736.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *