سنن أبي داوود ٦: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيْدَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ:
قِيْلَ لَهُ لَقَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ كُلَّ شَيْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ قَالَ: أَجَلْ لَقَدْ نَهَانَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ وَ أَنْ لَا نَسْتَنْجِيَ بِالْيَمِيْنِ وَ أَنْ لَا يَسْتَنْجِيَ أَحَدُنَا بِأَقَلَّ مِنْ ثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ نَسْتَنْجِيَ بِرَجِيْعٍ أَوْ عَظْمٍ
Sunan Abū Dāūd 6: Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad, telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah, dari al-A‘masy dari Ibrāhīm, dari ‘Abd-ur-Raḥmān bin Yazīd, dari Salmān dia berkata: dikatakan kepadanya: “Sungguh Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu hingga urusan buang hajat?” Salmān menjawab: “Benar, beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam telah melarang kami menghadap kiblat pada saat buang air besar atau buang air kecil, agar kami tidak beristinja dengan tangan kanan, agar salah seorang dari kami tidak beristinja dengan kurang dari tiga batu, atau beristinja dengan kotoran binatang atau tulang.”
Derajat: Syaikh Al-Albani: Shaḥīḥ
Pembanding: Shaḥīḥ Muslim (SM): 385; ST: 16; SN: 41; SIM: 312; MA: 22599, 22604; Muwaththa’ Malik (MM): 407.