سنن أبي داوود ٤: حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ وَ عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ: عَنْ حَمَّادٍ قَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ وَ قَالَ: عَنْ عَبْدِ الْوَارِثِ قَالَ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الْخُبُثِ وَ الْخَبَائِثِ
قَالَ أَبُوْ دَاوُدَ: رَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ وَ قَالَ مَرَّةً: أَعُوْذُ بِاللهِ وَ قَالَ وُهَيْبٌ: فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرٍو يَعْنِي السَّدُوْسِيَّ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيْزِ هُوَ ابْنُ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسٍ بِهذَا الْحَدِيْثِ قَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ وَ قَالَ شُعْبَةُ: وَ قَالَ مَرَّةً: أَعُوْذُ بِاللهِ
Sunan Abū Dāūd 4: Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad, telah menceritakan kepada kami Ḥammād bin Zaid dan ‘Abd-ul-Wārits, dari ‘Abd-ul-‘Azīz bin Shuhaib, dari Anas dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam apabila hendak masuk WC -dia (Musaddad) meriwayatkan dari Ḥammād- beliau mengucapkan: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu” -sedangkan yang dia riwayatkan dari ‘Abd-ul-Ḥārits- beliau mengucapkan: “Aku berlindung kepada Allah dari setan jantan dan setan betina.” Abū Dāūd mengatakan: Syu‘bah meriwayatkan dari ‘Abd-ul-‘Azīz (dengan lafazh): “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu“, dalam kesempatan lain dia meriwayatkan (dengan lafazh): “Aku berlindung kepada Allah“, dan Wuhaib menyebutkan: “Hendaklah dia berlindung kepada Allah.” Telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin ‘Amru, yakni as-Sadūsī, telah menceritakan kepada kami Wakī‘, dari Syu‘bah, dari ‘Abd-ul-‘Azīz, yaitu Ibnu Shuhaib, dari Anas dengan lafazh hadits ini, dia (Syu‘bah) meriwayatkan (dari ‘Abd-ul-‘Azīz dengan lafazh): “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu.” Syu‘bah mengatakan: ‘Abd-ul-‘Azīz dalam kesempatan lain meriwayatkan (dengan lafazh): “Aku berlindung kepada Allah.”
Derajat: Syaikh Al-Albani: Shaḥīḥ
Pembanding: Shaḥīḥ Bukhārī (SB): 5847; Sunan Tirmidzī (ST): 5; Sunan Nasā’ī (SN): 19; MA: 11509, 18525; SD: 667.