Hati Senang

Shahih Muslim no.93 s.d 96 – Larangan Mengklaim Seseorang Lain Sebagai Bapaknya & Larangan Benci Kepada Bapaknya

صحيح مسلم ٣٩: وَ حَدَّثَنِيْ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَبِيْ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ أَنَّ أَبَا الْأَسْوَدِ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيْهِ وَ هُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَ مَنْ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ وَ مَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللهِ وَ لَيْسَ كَذلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ.

Shaḥīḥ Muslim 93: Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Ḥarb telah menceritakan kepada kami ‘Abd ash-Shamad bin ‘Abd-il-Wārits telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ḥusian al-Mu‘allim dari Ibnu Buraidah dari Yaḥyā bin Ya‘mar bahwa Abū-l-Aswad telah menceritakan kepadanya dari Abū Dzarr bahwa dia mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki yang mengklaim orang lain sebagai bapaknya, padahal ia telah mengetahuinya (bahwa dia bukan bapaknya), maka ia telah kafir (kafir kecil-ed.). Barang siapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka ia bukan dari golongan kami, dan hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka. Dan barangsiapa memanggil seseorang dengan kekufuran, atau berkata: “Wahai musuh Allah” padahal tidak demikian, kecuali perkataan tersebut akan kembali kepadanya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 3246; MA: 20492.

صحيح مسلم ٤٩: حَدَّثَنِيْ هَارُوْنُ بْنُ سَعِيْدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ عَمْرٌو عَنْ جَعْفَرِ بْنِ رَبِيْعَةَ عَنْ عِرَاكِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلَا إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ لَا تَرْغَبُوْا عَنْ آبَائِكُمْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ أَبِيْهِ فَهُوَ كُفْرٌ.

Shaḥīḥ Muslim 94: Telah menceritakan kepadaku Hārūn bin Sa‘īd al-Ailī telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami ‘Amru dari Ja‘far bin Rabī‘ah dari Irāk bin Mālik bahwa dia mendengar Abū Hurairah berkata: “Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian membenci bapak-bapak kalian, barang siapa yang membenci bapaknya maka dia kafir (kafir kecil-ed.).

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 6270; MA: 10393.

صحيح مسلم ٥٩: حَدَّثَنِيْ عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا هُشَيْمُ بْنُ بَشِيْرٍ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ أَبِيْ عُثْمَانَ قَالَ لَمَّا ادُّعِيَ زِيَادٌ لَقِيْتُ أَبَا بَكْرَةَ فَقُلْتُ لَهُ مَا هذَا الَّذِيْ صَنَعْتُمْ إِنِّيْ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ أَبِيْ وَقَّاصٍ يَقُوْلَا سَمِعَ أُذُنَايَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ هُوَ يَقُوْلُ مَنِ ادَّعَى أَبًا فِي الْإِسْلَامِ غَيْرَ أَبِيْهِ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيْهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ
فَقَالَ أَبُوْ بَكْرَةَ وَ أَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ.

Shaḥīḥ Muslim 95: Telah menceritakan kepada kami ‘Amru an-Nāqid telah menceritakan kepada kami Husyaim bin Basyīr telah mengabarkan kepada kami Khālid dari Abū ‘Utsmān dia berkata: “Ketika Ziyād diklaim (sebagai bapak) maka aku bertemu Abū Bakarah, lalu aku berkata kepadanya, ‘Apa yang kamu perbuat! Sesungguhnya aku mendengar Sa‘d bin Abī Waqqāsh berkata: “Kedua telingaku mendengar dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Barang siapa dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya padahal dia bukan bapaknya, dan dia juga mengetahui bahwa dia bukan bapaknya, maka surga haram atasnya.” Maka Abū Bakrah berkata: “Dan saya juga mendengarnya dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam”.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 3982, 6269; SM: 96; SAD: 4449; SIM: 2600; MA: 1375, 1415, 1417, 1422, 1471; MA: 19501, 19566; SD: 2418, 2736.

صحيح مسلم ٦٩: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّاءَ بْنِ أَبِيْ زَائِدَةَ وَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِيْ عُثْمَانَ عَنْ سَعْدٍ وَ أَبِيْ بَكْرَةَ كِلَاهُمَا يَقُوْلَا سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَ وَعَاهُ قَلْبِيْ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ وَ هُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيْهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ.

Shaḥīḥ Muslim 96: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Zakariya bin Abī Zā’idah dan Abū Mu‘āwiyah dari ‘Āshim dari Abū ‘Utsmān dari Sa‘d dan Abū Bakrah keduanya berkata: “Telingaku mendengarnya dan hatiku meresapinya dari Muḥammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: “Barang siapa mengklaim orang lain sebagai bapaknya, padahal dia mengetahui bahwa dia bukan bapaknya, maka surga haram atasnya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 3982, 6269; SAD: 4449, 4451; SIM: 2600; MA: 1375, 1415, 1417, 1422, 1471; MA: 2880, 5726, 6304, 6540, 17004, 19501, 19566; SD: 2417, 2418, 2736.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.