Shahih Muslim no.38 dan 39 – Dalil Bahwa Barang Siapa Meninggal Di Atas Tauhid Akan Masuk Surga (1/5)

Rangkaian Pos: Shahih Muslim Kitab 2 Bab 19

صحيح مسلم ٨٣: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ كِلَاهُمَا عَنْ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنِي الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ حُمْرَانَ عَنْ عُثْمَانَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَ هُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِيْ بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ الْوَلِيْدِ أَبِيْ بِشْرٍ قَالَ سَمِعْتُ حُمْرَانَ يَقُوْلُ سَمِعْتُ عُثْمَانَ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ مِثْلَهُ سَوَاءً.

Shaḥīḥ Muslim 38: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Zuhair bin Ḥarb keduanya dari Ismā‘īl bin Ibrāhīm, Abū Bakar berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Ulayyah dari Khālid dia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Walīd bin Muslim dari Ḥumrān dari ‘Utsmān dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa meninggal sedangkan dia mengetahui bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, niscaya dia masuk surga.” Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Abū Bakar al-Muqaddamī, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin al-Mufadhdhal, telah menceritakan kepada kami Khālid al-Ḥadzdzā’, dari al-Walīd Abū Bisyr dia berkata: Aku mendengar Ḥumrān berkata: Aku mendengar ‘Utsmān berkata: Aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda sama seperti itu.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 1655; SAD: 2709; MA: 434, 467, 11882, 15329.

صحيح مسلم ٩٣: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ النَّضْرِ بْنِ أَبِي النَّضْرِ قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبُو النَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ مَسِيْرٍ قَالَ فَنَفِدَتْ أَزْوَادُ الْقَوْمِ قَالَ حَتَّى هَمَّ بِنَحْرِ بَعْضِ حَمَائِلِهِمْ قَالَ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَوْ جَمَعْتَ مَا بَقِيَ مِنْ أَزْوَادِ الْقَوْمِ فَدَعَوْتَ اللهَ عَلَيْهَا قَالَ فَفَعَلَ قَالَ فَجَاءَ ذُو الْبُرِّ بِبُرِّهِ وَ ذُو التَّمْرِ بِتَمْرِهِ قَالَ وَ قَالَ مُجَاهِدٌ وَ ذُو النَّوَاةِ بِنَوَاهُ قُلْتُ وَ مَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ بِالنَّوَى قَالَ كَانُوْا يَمُصُّوْنَهُ وَ يَشْرَبُوْنَ عَلَيْهِ الْمَاءَ قَالَ فَدَعَا عَلَيْهَا حَتَّى مَلأَ الْقَوْمُ أَزْوِدَتَهُمْ قَالَ فَقَالَ عِنْدَ ذلِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ لَا يَلْقَى اللهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيْهِمَا إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Shaḥīḥ Muslim 39: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin an-Nadhar bin Abun-Nadhar dia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abun-Nadhar Hāsyim bin al-Qāsim, telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullāh al-Asyja‘ī, dari Mālik bin Mighwal, dari Thalḥah bin Musharrif, dari Abū Shāliḥ, dari Abū Hurairah dia berkata: “Kami bersama Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan”. Lalu dia berkata: ‘maka bekal kaum tersebut habis.’ Selanjutnya dia berkata: “Hingga mereka berkeinginan untuk menyembelih sebagian hewan kendaraan mereka.” Perawi berkata: “Maka ‘Umar berkata: “Wahai Rasūlullāh, kalau seandainya kamu mengumpulkan sebagian dari bekal kaum lalu kamu berdoa kepada Allah atasnya (niscaya itu baik).” Perawi berkata: “Lalu beliau melakukannya.” Perawi berkata: “Lalu pemilik gandum datang dengan membawa gandumnya, pemilik kurma datang dengan membawa kurmanya.” Perawi berkata: “Dan Mujāhid berkata: “Dan pemilik biji-bijian dengan biji-bijian mereka.” Aku berkata: “Apa yang mereka perbuat dengan biji-bijian tersebut?” Dia menjawab: “Mereka mengisap dan meminum air padanya.” Dia berkata: “Lalu Rasūlullāh memanggil mereka hingga mereka dapat memenuhi wadah perbekalan mereka.” Perawi berkata: “Maka Rasūlullāh berdoa ketika itu: “Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa saya adalah utusan Allah, tidaklah seorang hamba bertemu Allah dengan berpegang teguh padanya tanpa ada keraguan niscaya dia masuk surga.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 40; MA: 10658, 12326, 14833, 14836, 14837, 14902.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *