Shahih Muslim no.35 – Dalil Atas Sahnya Islam Seseorang Yang Saat Datang Kematian Kepadanya (1/2)

Rangkaian Pos: Shahih Muslim Kitab 2 Bab 18

صحيح مسلم ٥٣: وَ حَدَّثَنِيْ حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى التُّجِيْبِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ يُوْنُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ سَعِيْدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ لَمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ جَاءَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَوَجَدَ عِنْدَهُ أَبَا جَهْلٍ وَ عَبْدَ اللهِ بْنَ أَبِيْ أُمَيَّةَ بْنِ الْمُغِيْرَةِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَا عَمِّ قُلْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ كَلِمَةً أَشْهَدُ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللهِ فَقَالَ أَبُوْ جَهْلٍ وَ عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِيْ أُمَيَّةَ يَا أَبَا طَالِبٍ أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَلَمْ يَزَلْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْرِضُهَا عَلَيْهِ وَ يُعِيْدُ لَهُ تِلْكَ الْمَقَالَةَ حَتَّى قَالَ أَبُوْ طَالِبٍ آخِرَ مَا كَلَّمَهُمْ هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَ أَبَى أَنْ يَقُوْلَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَمَا وَاللهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ { مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ يَسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَ لَوْ كَانُوْا أُولِيْ قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيْمِ } وَ أَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى فِيْ أَبِيْ طَالِبٍ فَقَالَ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ:{ إِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ أَحْبَبْتَ وَ لكِنَّ اللهَ يَهْدِيْ مَنْ يَشَاءُ وَ هُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ } وَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ ح وَ حَدَّثَنَا حَسَنٌ الْحُلْوَانِيُّ وَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَا حَدَّثَنَا يَعْقُوْبُ وَ هُوَ ابْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ كِلَاهُمَا عَنِ الزُّهْرِيِّ بِهذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ حَدِيْثَ صَالِحٍ انْتَهَى عِنْدَ قَوْلِهِ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ فِيْهِ وَ لَمْ يَذْكُرِ الْآيَتَيْنِ وَ قَالَ فِيْ حَدِيْثِهِ وَ يَعُوْدَانِ فِيْ تِلْكَ الْمَقَالَةِ وَ فِيْ حَدِيْثِ مَعْمَرٍ مَكَانَ هذِهِ الْكَلِمَةِ فَلَمْ يَزَالَا بِهِ.

Shaḥīḥ Muslim 35: Dan telah menceritakan kepadaku Ḥarmalah bin Yaḥyā at-Tujībī, telah mengabarkan kepadaku ‘Abdullāh bin Wahb dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Yūnus dari Ibnu Syihāb dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Sa‘īd bin al-Musayyab, dari bapaknya dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menziarahi Abū Thālib di saat-saat dirinya tengah menghadapi sakaratul maut. Beliau mendapati Abū Jahal dan ‘Abdullāh bin Abī Umaiyyah bin al-Mughīrah turut berada di sana. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: Paman! Ucaplah Dua Kalimah Syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan Allah.” Lalu Abū Jahal dan ‘Abdullāh bin Abū Umayyah mencela: “Wahai Abū Thālib sanggupkah kamu meninggalkan agama ‘Abd-ul-Muththalib?” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucap Dua Kalimah Syahadat serta berkali-kali mengulanginya. Sehingga Abū Thālib menjawab sebagai ucapan terakhir kepada mereka, bahwa dia tetap bersama dengan agama ‘Abd-ul-Muththalib, dan enggan mengucapkan Kalimah Syahadat. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam pun bersabda: Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah untukmu, sehingga Allah menurunkan ayat: “(Tidak dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta ampun bagi orang-orang yang syirik sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri setelah nyata bagi mereka bahwa orang-orang syirik itu adalah ahli Neraka)” (Qs. at-Taubah: 113). Lalu Allah menurunkan firman-Nya berkenaan dengan peristiwa Abū Thālib: “(Sesungguhnya kamu wahai Muḥammad tidak berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada siapa yang kamu kasihi supaya dia menerima Islam tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia jualah yang lebih mengetahui siapakah orang-orang yang (bersedia) untuk mendapat petunjuk memeluk Islam)”. (Qs. al Qashash: 56). Dan telah menceritakan kepada kami Isḥāq bin Ibrāhīm dan ‘Abd bin Ḥumaid keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ‘Abd-ur-Razzāq, telah mengabarkan kepada kami Ma‘mar. (dalam riwayat lain disebutkan): Dan telah menceritakan kepada kami Ḥasan al-Ḥulwānī dan ‘Abd bin Ḥumaid keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb -yaitu Ibnu Ibrāhīm bin Sa‘d- dia berkata: Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shāliḥ keduanya dari az-Zuhrī dengan sanad ini semisalnya. Hanya saja hadits Shāliḥ selesai pada perkataannya: “lalu Allah menurunkan firman-Nya tentangnya,” dan dia tidak menyebutkan dua ayat tersebut. Dan dia menyebutkan di dalam haditsnya, “Dan keduanya kembali mengucapkan perkataan tersebut, ‘ pada hadits Ma‘mar adalah sebagai pengganti kalimat ini. Dan mereka berdua tetap berpedoman padanya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 1272, 3595, 4307, 4399, 6187; SM: 36, 37; ST: 3112; MA: 9237, 9310, 14836, 22562.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *