صحيح مسلم ٣٢١: حَدَّثَنِيْ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا حَاجِبُ بْنُ عُمَرَ أَبُوْ خُشَيْنَةَ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْأَعْرَجِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِيْ سَبْعُوْنَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ قَالُوْا مَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ هُمْ الَّذِيْنَ لَا يَسْتَرْقُوْنَ وَ لَا يَتَطَيَّرُوْنَ وَ لَا يَكْتَوُوْنَ وَ عَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ.
Shaḥīḥ Muslim 321: Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Ḥarb telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ush-Shamad bin ‘Abd-ul-Wārits telah menceritakan kepada kami Ḥājib bin ‘Umar Abū Khusyainah ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami al-Ḥakam bin al-A‘raj dari ‘Imrān bin Ḥushain bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan masuk surga dari golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab.” Mereka bertanya: “Siapakah mereka wahai Rasūlullāh?” Beliau menjawab: “Mereka dalah orang yang tidak melakukan ruqyah, tidak bertathayyur, dan tidak melakukan pengobatan kay, dan mereka bertawakkal kepada Rabb mereka.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 3008, 5364, 5991, 6060, 6061, 6070; SM: 322; ST: 2361; SIM: 4276; MA: 1613, 2800, 7674, 8260, 8373, 8835, 9503, 19066, 19116, 19133, 21271, 21383, 21772; SD: 2686.
صحيح مسلم ٣٢٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ يَعْنِي ابْنَ أَبِيْ حَازِمٍ عَنْ أَبِيْ حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ لَيَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِيْ سَبْعُوْنَ أَلْفًا أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ لَا يَدْرِيْ أَبُوْ حَازِمٍ أَيَّهُمَا قَالَ مُتَمَاسِكُوْنَ آخِذٌ بَعْضُهُمْ بَعْضًا لَا يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ وُجُوْهُهُمْ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ.
Shaḥīḥ Muslim 322: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa‘īd telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-‘Azīz -yaitu Ibnu Abī Ḥāzim- dari Abū Ḥāzim dari Sahl bin Sa‘d bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh akan masuk surga dari umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang, atau tujuh ratus ribu -Abū Ḥāzim tidak tahu mana yang beliau ucapkan-, mereka masuk ke Surga dalam keadaan berpegangan antara satu sama lain, sehingga orang yang pertama tidak akan masuk sehingga orang yang terakhir dari mereka memasukinya. Wajah mereka bagaikan sinar bulan purnama.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 3008, 6061, 6070; MA: 2800, 21383, 21772, 22026.
صحيح مسلم ٣٢٣: حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا حُصَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمنِ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَقَالَ أَيُّكُمْ رَأَى الْكَوْكَبَ الَّذِي انْقَضَّ الْبَارِحَةَ قُلْتُ أَنَا ثُمَّ قُلْتُ أَمَا إِنِّيْ لَمْ أَكُنْ فِيْ صَلَاةٍ وَ لكِنِّيْ لُدِغْتُ قَالَ فَمَاذَا صَنَعْتَ قُلْتُ اسْتَرْقَيْتُ قَالَ فَمَا حَمَلَكَ عَلَى ذلِكَ قُلْتُ حَدِيْثٌ حَدَّثَنَاهُ الشَّعْبِيُّ فَقَالَ وَ مَا حَدَّثَكُمْ الشَّعْبِيُّ قُلْتُ حَدَّثَنَا عَنْ بُرَيْدَةَ بْنِ حُصَيْبٍ الْأَسْلَمِيِّ
أَنَّهُ قَالَ لَا رُقْيَةَ إِلَّا مِنْ عَيْنٍ أَوْ حُمَةٍ فَقَالَ قَدْ أَحْسَنَ مَنْ انْتَهَى إِلَى مَا سَمِعَ وَ لكِنْ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَ مَعَهُ الرُّهَيْطُ وَ النَّبِيَّ وَ مَعَهُ الرَّجُلُ وَ الرَّجُلَانِ وَ النَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ إِذْ رُفِعَ لِيْ سَوَادٌ عَظِيْمٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ أُمَّتِيْ فَقِيْلَ لِيْ هذَا مُوْسَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ قَوْمُهُ وَ لكِنْ انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيْمٌ فَقِيْلَ لِي انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَرِ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيْمٌ فَقِيْلَ لِيْ هذِهِ أُمَّتُكَ وَ مَعَهُمْ سَبْعُوْنَ أَلْفًا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَ لَا عَذَابٍ ثُمَّ نَهَضَ فَدَخَلَ مَنْزِلَهُ فَخَاضَ النَّاسُ فِيْ أُولئِكَ الَّذِيْنَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَ لَا عَذَابٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِيْنَ صَحِبُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ قَالَ بَعْضُهُمْ فَلَعَلَّهُمْ الَّذِيْنَ وُلِدُوْا فِي الْإِسْلَامِ وَ لَمْ يُشْرِكُوْا بِاللهِ وَ ذَكَرُوْا أَشْيَاءَ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ مَا الَّذِيْ تَخُوْضُوْنَ فِيْهِ فَأَخْبَرُوْهُ فَقَالَ هُمْ الَّذِيْنَ لَا يَرْقُوْنَ وَ لَا يَسْتَرْقُوْنَ وَ لَا يَتَطَيَّرُوْنَ وَ عَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ فَقَالَ ادْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِيْ مِنْهُمْ فَقَالَ أَنْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ ادْعُ اللهَ أَنْ يَجْعَلَنِيْ مِنْهُمْ فَقَالَ سَبَقَكَ بِهَا عُكَّاشَةُ.
حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ ثُمَّ ذَكَرَ بَاقِيَ الْحَدِيْثِ نَحْوَ حَدِيْثِ هُشَيْمٍ وَ لَمْ يَذْكُرْ أَوَّلَ حَدِيْثِهِ.
Shaḥīḥ Muslim 323: Telah menceritakan kepada kami Sa‘īd bin Manshūr telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Ḥushain bin ‘Abd-ur-Raḥmān dia berkata: “Saya pernah bersama Sa‘īd bin Jubair lalu dia berkata: “Siapa di antara kalian yang melihat bintang jatuh tadi malam?” Aku menjawab: “Aku”. Kemudian aku berkata: “Tapi aku tidak ikut shalat, sebab aku disengat (binatang).” Sa‘īd lalu berkata: “Lantas apa yang kamu perbuat?” Aku menjawab: “Aku meminta untuk diruqyah.” Sa‘īd bertanya: “Apa yang membuatmu untuk melakukan hal tersebut?” Aku menjawab: “Sebuah hadits yang diceritakan asy-Sya‘bī.” Sa‘īd bertanya lagi: “Apa yang diceritakan asy-Sya‘bī kepada kalian.” Aku menjawab: “Dia telah menceritakan kepada kami dari Buraidah bin Ḥushaib al-Aslamī, bahwa dia berkata: “Tidak ada Ruqyah kecuali disebabkan oleh penyakit ‘ain dan panas (keracunan).” Maka Sa‘īd pun menjawab: “Telah berbuat baik orang melaksanakan sesuai ap yang telah ia dengar, akan tetapi Ibnu ‘Abbās telah menceritakan kepada kami dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Aku telah diperlihatkan oleh Allah beberapa golongan umat manusia. Aku lalu melihat seorang nabi yang bersamanya sekumpulan manusia, ada juga nabi yang bersama dengan satu atau dua orang lelaki saja, dan seorang nabi tanpa seorang pengikut pun. Tiba-tiba diperlihatkan kepada aku sekumpulan orang. Lalu aku menyangka mereka adalah dari umatku. Tetapi dikatakan kepadaku: “Mereka adalah Nabi Mūsā ‘alaih-is-salām dan kaumnya. Tetapi lihatlah ke ufuk”. Lalu aku pun melihatnya, ternyata terdapat satu kumpulan yang ramai. Lalu dikatakan lagi kepadaku: “Lihatlah ke ufuk yang lain.” Ternyata di sana juga terdapat satu kumpulan yang ramai. Dikatakan kepadaku: “Ini adalah umatmu dan bersama mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan memasuki surga tanpa dihisab dan disiksa”.” Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bangkit lalu masuk ke dalam rumahnya. Orang-orang telah memperbincangkan mengenai mereka yang akan dimasukkan ke dalam Surga tanpa dihisab dan disiksa. Kemudian sebagian dari mereka berkata: “Mungkin mereka adalah orang-orang yang selalu bersama Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.” Ada pula yang mengatakan, “Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak pernah melakukan perbuatan syirik terhadap Allah. Mereka mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika itu Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka, lalu beliau bertanya: “Apa yang telah kalian perbincangkan?” Mereka pun menerangkan keadaan tersebut. Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan ruqyah, tidak meminta supaya diruqyah, tidak meramalkan perkara-perkara buruk dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.” ‘Ukkāsyah bin Miḥshan berdiri lalu berkata: “Berdoalah kepada Allah agar aku termasuk dari kalangan mereka.” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu termasuk dari kalangan mereka” Kemudian seorang lelaki lain berdiri dan berkata: “Berdoalah kepada Allah agar aku termasuk dari kalangan mereka.” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “‘Ukkāsyah telah mendahuluimu.” Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Fudhail dari Ḥushain dari Sa‘īd bin Jubair telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Abbās dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah diperlihatkan kepadaku suatu umat… kemudian dia menyebutkan sebagian hadits tersebut semisal dengan hadits Husyaim, dan dia tidak menyebutkan awal haditsnya.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 5311, 6059; MA: 2321