Shahih Muslim no.311-314 – Ahli Neraka Yang Paling Ringan Siksanya

100 (166). Ahli Neraka Yang Paling Ringan Siksanya.

صحيح مسلم ٣١١: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِيْ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ أَبِيْ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَنْتَعِلُ بِنَعْلَيْنِ مِنْ نَارٍ يَغْلِيْ دِمَاغُهُ مِنْ حَرَارَةِ نَعْلَيْهِ.

Shaḥīḥ Muslim 311: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah, telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Abū Bukari, telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muḥammad, dari Suhail bin Abī Shāliḥ dari an-Nu‘mān bin Abī ‘Ayyāsy dari Abū Sa‘īd al-Khudrī bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh, penduduk neraka yang paling ringan siksanya, dia memakai dua sandal dari api neraka yang mana otaknya mendidih disebabkan panasnya kedua sandalnya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 314; MA: 11315.

صحيح مسلم ٣١٢: وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِيْ عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ أَهْوَنُ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا أَبُوْ طَالِبٍ وَ هُوَ مُنْتَعِلٌ بِنَعْلَيْنِ يَغْلِيْ مِنْهُمَا دِمَاغُهُ.

Shaḥīḥ Muslim 312: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah, telah menceritakan kepada kami ‘Affān, telah menceritakan kepada kami Ḥammād bin Salamah, telah menceritakan kepada kami Tsābit, dari Abū ‘Utsmān an-Nahdī, dari Ibnu ‘Abbās bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Penduduk neraka yang siksanya paling ringan adalah Abū Thālib, dia memakai sandal dengan dua sandal yang mana otaknya mendidih karena panas keduanya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: MA: 2504, 2558, 9207, 11315.

صحيح مسلم ٣١٣: و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَ ابْنُ بَشَّارٍ وَ اللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا إِسْحَاقَ يَقُوْلُ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيْرٍ يَخْطُبُ وَ هُوَ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوْضَعُ فِيْ أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ جَمْرَتَانِ يَغْلِيْ مِنْهُمَا دِمَاغُهُ.

Shaḥīḥ Muslim 313: Dan telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin al-Mutsannā dan Ibnu Basysyār dan lafazh tersebut milik Ibn-ul-Mutsannā, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ja‘far, telah menceritakan kepada kami Syu‘bah dia berkata: Aku mendengar Abū Isḥāq berkata: Aku mendengar an-Nu‘mān bin Basyīr berkhutbah, dia berkata: “Aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling ringan adzabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yang diletakkan pada tapak kakinya dua biji batu dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya keduanya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 6072, 6076, 6077; ST: 2529; MA: 2558, 17664, 17687.

صحيح مسلم ٣١٤: و حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُوْ أُسَامَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلَانِ وَ شِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ يَغْلِيْ مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِ الْمِرْجَلُ مَا يَرَى أَنَّ أَحَدًا أَشَدُّ مِنْهُ عَذَابًا وَ إِنَّهُ لَأَهْوَنُهُمْ عَذَابًا.

Shaḥīḥ Muslim 314: Dan telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Abū Usāmah dari al-A‘masy dari Abū Isḥāq dari an-Nu‘mān bin Basyīr dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, dimana otaknya akan mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: MA: 2558, 9207, 11315; SD: 2724.