Shahih Muslim no.27 dan 28 – Seruan Kepada Dua Kalimat Syahadat Dan Syariat-syariat Islam

صحيح مسلم ٧٢: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ أَبُوْ كُرَيْبٍ وَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ جَمِيْعًا عَنْ وَكِيْعٍ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ زَكَرِيَّاءَ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِيْ يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِيْ مَعْبَدٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ رُبَّمَا قَالَ وَكِيْعٌ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ مُعَاذًا قَالَ: بَعَثَنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ إِنَّكَ تَأْتِيْ قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لِذلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَ لَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لِذلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ فِيْ فُقَرَائِهِمْ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْا لِذلِكَ فَإِيَّاكَ وَ كَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ وَ اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَ بَيْنَ اللهِ حِجَابٌ.
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِيْ عُمَرَ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ بْنُ إِسْحَاقَ ح وَ حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ عَاصِمٍ عَنْ زَكَرِيَّاءَ بْنِ إِسْحَاقَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِيْ مَعْبَدٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ إِنَّكَ سَتَأْتِيْ قَوْمًا بِمِثْلِ حَدِيْثِ وَكِيْعٍ.

Shaḥīḥ Muslim 27: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaibah, Abū Kuraib, dan Isḥāq bin Ibrāhīm semuanya dari Wakī‘, Abū Bakr berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘ dari Zakariyā’ bin Isḥāq dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Yaḥyā bin ‘Abdullāh bin Shaifī dari Abū Ma‘bad dari Ibnu ‘Abbās dari Mu‘ādz bin Jabal, Abū Bakr berkata: “Barangkali,” Wakī‘ berkata: dari Ibnu ‘Abbās, bahwa Mu‘ādz berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengutusku. Beliau bersabda: Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka menaatimu untuk hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu pada setiap siang dan malam. Jika mereka menaatimu untuk hal tersebut maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang-orang fakir di antara mereka. Jika mereka menaatimu untuk hal tersebut maka kamu jauhilah harta mulia mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara dia dan Allah”.” Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abī ‘Umar, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin as-Sarī, telah menceritakan kepada kami Zakariyā’ bin Isḥāq. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami ‘Abd bin Ḥumaid, telah menceritakan kepada kami Abū ‘Āshim dari Zakariyā’ bin Isḥāq dari Yaḥyā bin ‘Abdullāh bin Shaifī dari Abū Ma‘bad dari Ibnu ‘Abbās, bahwa Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu‘ādz ke Yaman, maka beliau bersabda: Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu kaum.” Sebagaimana hadits Wakī‘.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 1401, 4080; SAD: 1351; ST: 567; SN: 2392, 2475; SIM: 1773; MA: 1967; SD: 1563.

صحيح مسلم ٨٢: حَدَّثَنَا أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامَ الْعَيْشِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَ هُوَ ابْنُ الْقَاسِمِ عَنْ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ صَيْفِيٍّ عَنْ أَبِيْ مَعْبَدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَمَّا بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ قَالَ إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ أَهْلِ كِتَابٍ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ عِبَادَةُ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ فَإِذَا عَرَفُوا اللهَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِيْ يَوْمِهِمْ وَ لَيْلَتِهِمْ فَإِذَا فَعَلُوْا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ زَكَاةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ فَإِذَا أَطَاعُوْا بِهَا فَخُذْ مِنْهُمْ وَ تَوَقَّ كَرَائِمَ أَمْوَالِهِمْ.

Shaḥīḥ Muslim 28: Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bisthām al-‘Aisyī, telah menceritakan kepada kami Yazīd bin Zurai‘ī, telah menceritakan kepada kami Rauḥ -yaitu Ibn-ul-Qāsim- dari Ismā‘īl bin Umayyah dari Yaḥyā bin ‘Abdullāh bin Shaifī dari Abū Ma‘bad dari Ibnu ‘Abbās bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu‘ādz ke Yaman, beliau bersabda: Sesungguhnya kamu menghadapi suatu kaum Ahli Kitāb, maka hendaklah pertama kali yang kalian dakwahkan kepada mereka adalah penyembahan kepada Allah ‘azza wa jalla, apabila mereka mengenal Allah, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu pada siang dan malam mereka, apabila mereka melakukannya maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat atas mereka yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang fakir mereka. Jika mereka menaatimu dengan hal tersebut, maka ambillah zakat dari mereka dan takutlah dari harta mulia mereka.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 1365, 6824.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *