صحيح مسلم ٦٢: حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُوْ عَاصِمٍ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَ اللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِيْ أَبُوْ قَزَعَةَ أَنَّ أَبَا نَضْرَةَ أَخْبَرَهُ وَ حَسَنًا أَخْبَرَهُمَا أَنَّ أَبَا سَعِيْدٍ الْخُدْرِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ لَمَّا أَتَوْا نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالُوْا يَا نَبِيَّ اللهِ جَعَلَنَا اللهُ فِدَاءَكَ مَاذَا يَصْلُحُ لَنَا مِنَ الْأَشْرِبَةِ فَقَالَ لَا تَشْرَبُوْا فِي النَّقِيْرِ قَالُوْا يَا نَبِيَّ اللهِ جَعَلَنَا اللهُ فِدَاءَكَ أَوَ تَدْرِيْ مَا النَّقِيْرُ قَالَ نَعَمْ الْجِذْعُ يُنْقَرُ وَسَطُهُ وَ لَا فِي الدُّبَّاءِ وَ لَا فِي الْحَنْتَمَةِ وَ عَلَيْكُمْ بِالْمُوْكَى.
Shaḥīḥ Muslim 26: Telah menceritakan kepadaku Muḥammad bin Bakkār al-Bashrī, telah menceritakan kepada kami Abū ‘Āshim, dari Ibnu Juraij. (dalam riwayat lain disebutkan): Dan telah menceritakan kepadaku Muḥammad bin Rāfi‘ dan lafazh tersebut miliknya. Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Razzāq, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abū Qaza‘ah bahwa Abū Nadhrah mengabarkannya, dan al-Ḥasan mengabarkan kepada keduanya, bahwa Abū Sa‘īd al-Khudrī mengabarkan kepadanya, bahwa utusan ‘Abd-ul-Qais ketika mendatangi Nabi Allah shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkata, “Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami sebagai tebusanmu, minuman apa yang baik bagi kami?” Beliau menjawab: “Janganlah kalian minum pada an-Naqīr.” Mereka bertanya: “Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami sebagai tebusanmu, apakah kamu tahu apakah an-Naqīr itu?” Beliau menjawab: “Ya, batang pohon yang diukir bagian tengahnya, dan janganlah kamu minum dalam ad-Dubbā’ atau dalam al-Ḥantam, dan hendaklah kalian (minum minuman yang disimpan pada) wadah yang kepalanya ditutup.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: MA: 11119.