Shahih Muslim no.24 – Perintah Untuk Beriman Kepada Allah Dan Rasūl-Nya SAW (2/4)

Rangkaian Pos: Shahih Muslim Kitab 2 Bab 15

صحيح مسلم ٤٢: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَ أَلْفَاظُهُمْ مُتَقَارِبَةٌ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ وَ قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِيْ جَمْرَةَ قَالَ كُنْتُ أُتَرْجِمُ بَيْنَ يَدَي ابْنِ عَبَّاسٍ وَ بَيْنَ النَّاسِ فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ تَسْأَلُهُ عَنْ نَبِيْذِ الْجَرِّ فَقَالَ
إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ أَتَوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنِ الْوَفْدُ أَوْ مَنِ الْقَوْمُ قَالُوْا رَبِيْعَةُ قَالَ مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَ لَا النَّدَامَى قَالَ فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا نَأْتِيْكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ وَ إِنَّ بَيْنَنَا وَ بَيْنَكَ هذَا الْحَيَّ مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ وَ إِنَّا لَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلَّا فِيْ شَهْرِ الْحَرَامِ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ فَصْلٍ نُخْبِرْ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ قَالَ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَ نَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ قَالَ أَمَرَهُمْ بِالْإِيْمَانِ بِاللهِ وَحْدَهُ وَ قَالَ هَلْ تَدْرُوْنَ مَا الْإِيْمَانُ بِاللهِ قَالُوْا اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَ إِقَامُ الصَّلَاةِ وَ إِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَ صَوْمُ رَمَضَانَ وَ أَنْ تُؤَدُّوْا خُمُسًا مِنَ الْمَغْنَمِ وَ نَهَاهُمْ عَنِ الدُّبَّاءِ وَ الْحَنْتَمِ وَ الْمُزَفَّتِ. قَالَ شُعْبَةُ وَ رُبَّمَا قَالَ النَّقِيْرِ قَالَ شُعْبَةُ وَ رُبَّمَا قَالَ الْمُقَيَّرِ وَ قَالَ احْفَظُوْهُ وَ أَخْبِرُوْا بِهِ مِنْ وَرَائِكُمْ وَ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ فِيْ رِوَايَتِهِ مَنْ وَرَاءَكُمْ وَ لَيْسَ فِيْ رِوَايَتِهِ الْمُقَيَّرِ وَ حَدَّثَنِيْ عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِيْ ح وَ حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ قَالَ أَخْبَرَنِيْ أَبِيْ قَالَا جَمِيْعًا حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ أَبِيْ جَمْرَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِهذَا الْحَدِيْثِ نَحْوَ حَدِيْثِ شُعْبَةَ وَ قَالَ أَنْهَاكُمْ عَمَّا يُنْبَذُ فِي الدُّبَّاءِ وَ النَّقِيْرِ وَ الْحَنْتَمِ وَ الْمُزَفَّتِ وَ زَادَ ابْنُ مُعَاذٍ فِيْ حَدِيْثِهِ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لِلْأَشَجِّ أَشَجِّ عَبْدِ الْقَيْسِ إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ الْحِلْمُ وَ الْأَنَاةُ.

Shaḥīḥ Muslim 24: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Muḥammad bin al-Mutsannā dan Muḥammad bin Basysyār dan lafazh mereka saling berdekatan, Abū Bakar berkata: Telah menceritakan kepada kami Ghundar, dari Syu‘bah sedangkan dua orang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ja‘far, telah menceritakan kepada kami Syu‘bah dari Abū Jamrah dia berkata: “Aku menjadi penerjemah antara Ibnu ‘Abbās dan orang-orang, lalu seorang wanita datang bertanya tentang perasan nabīdz (semacam arak) yang disimpan dalam bejana dari tembikar, maka dia menjawab: “Sesungguhnya utusan ‘Abd-ul-Qais mendatangi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, maka Rasūlullāh bersabda: “Siapakah utusan itu -atau siapakah kaum itu? – mereka menjawab, “Rabī‘ah”. Beliau bersabda:Selamat datang kaum itu -atau utusan itu- tanpa perlu sungkan dan menyesal. Perawi berkata: “Mereka berkata, “Wahai Rasūlullāh, sesungguhnya kami mendatangimu dari tempat yang jauh. Di antara kita dan anda ada kaum kafir Mudhar sehingga kita tidak bisa mendatangimu kecuali pada bulan haram, maka perintahkanlah kepada kami suatu perkara pemutus agar kami beritahukan kepada kaum yang kami pimpin yang dengannya kita bisa masuk surga.” Perawi berkata: “Maka Rasūlullāh memerintahkan mereka empat perkara dan melarang mereka empat perkara.” Perawi berkata lagi: “Rasūlullāh memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata seraya berkata: “Apakah kalian tahu apa itu iman kepada Allah?” Mereka menjawab: “Allah dan Rasūl-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: Persaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muḥammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayarkan zakat, berpuasa Ramadhān, dan membayarkan seperlima ghanimah, dan melarang kalian dari ad-Dubbā’, al-Ḥantam dan al-Muzaffat.” Syu‘bah berkata: “boleh jadi beliau bersabda ‘an-Naqīr’ dan boleh jadi ‘al-Muqayyar’,” beliau bersabda: Jagalah ia dan kabarkanlah kepada kaum-mu.” Abū Bakar menyebutkan dalam riwayatnya: “Orang yang kamu pimpin di belakangmu” tanpa menyebutkan ‘al-Muqayyar’.” Dan telah menceritakan kepadaku ‘Ubaidullāh bin Mu‘ādz telah menceritakan kepada kami bapakku. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin ‘Alī al-Jahdhamī dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku bapakku keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khālid dari Abū Jamrah dari Ibnu ‘Abbās dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dengan hadits ini semisal dengan hadits Syu‘bah, seraya bersabda:Aku melarang kalian dari sesuatu yang diperas dalam ad-Dubbā’, an-Naqīr, al-Ḥantam dan al-Muzaffat. Dan Ibnu Mu‘ādz menambahkan dalam haditsnya dari bapaknya, dia berkata: “Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada al-Asyyāj Asyājj ‘Abd-ul-Qais: “Sesungguhnya dalam dirimu ada dua karakter yang disukai oleh Allah, yaitu sabar dan berhati-hati”.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 51, 85, 6724, 7001.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *