76 (142). Menyembunyikan Keimanan Bagi Yang Takut.
صحيح مسلم ٢١٣: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَ أَبُوْ كُرَيْبٍ وَ اللَّفْظُ لِأَبِيْ كُرَيْبٍ قَالُوْا حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيْقٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ أَحْصُوْا لِيْ كَمْ يَلْفِظُ الْإِسْلَامَ قَالَ فَقُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ أَتَخَافُ عَلَيْنَا وَ نَحْنُ مَا بَيْنَ السِّتِّ مِائَةٍ إِلَى السَّبْعِ مِائَةٍ قَالَ إِنَّكُمْ لَا تَدْرُوْنَ لَعَلَّكُمْ أَنْ تُبْتَلَوْا
قَالَ فَابْتُلِيَنَا حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ مِنَّا لَا يُصَلِّيْ إِلَّا سِرًّا.
Shaḥīḥ Muslim 213: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Muḥammad bin ‘Abdullāh bin Numair serta Abū Kuraib dan lafazh tersebut milik Abū Kuraib, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah dari al-A‘masy dari Syaqīq dari Ḥudzaifah dia berkata, “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika kami bersamanya: “Kumpulkan untukku beberapa orang sahabat yang bisa menyatakan Islam.” Ḥudzaifah berkata: “Kami menjawab: “Wahai Rasūlullāh! Apakah tuan meragukan kami, sedangkan kami berjumlah antara enam hingga tujuh ratus orang?” Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kamu tidak dapat menyangka bahwa suatu hari nanti kamu akan diuji!” Ḥudzaifah berkata: “Ujilah kami walaupun hingga sahabat-sahabat kami terpaksa mendirikan shalat secara sembunyi.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: MA: 22173.
77 (143). Melunakkan Hati (Dengan Pemberian) Bagi Orang Yang Dikhawatirkan Atas Lemahnya Keimanannya
صحيح مسلم ٢١٤: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِيْ عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَامِرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَسَمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَسْمًا فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَعْطِ فُلَانًا فَإِنَّهُ مُؤْمِنٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ مُسْلِمٌ أَقُوْلُهَا ثَلَاثًا وَ يُرَدِّدُهَا عَلَيَّ ثَلَاثًا أَوْ مُسْلِمٌ ثُمَّ قَالَ إِنِّيْ لَأُعْطِي الرَّجُلَ وَ غَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ مَخَافَةَ أَنْ يَكُبَّهُ اللهُ فِي النَّارِ.
Shaḥīḥ Muslim 214: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abī ‘Umar telah menceritakan kepada kami Sufyān dari az-Zuhrī dari ‘Āmir bin Sa‘d dari bapaknya dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam membagikan sesuatu pembagian.” Lalu aku berkata: “Wahai Rasūlullāh! Berilah kepada lelaki itu karena dia juga seorang mukmin.” Beliau bertanya dengan bersabda: “(Atau bahkan) ia hanya seorang Muslim?” Aku menjawabnya sebanyak tiga kali tetapi beliau tetap juga meminta kepastian dariku sebanyak tiga kali dengan pertanyaan: “Betulkah dia juga Muslim?” Kemudian Beliau bersabda: “Aku sungguh akan memberikan (bagian) kepada orang tersebut, padahal ada orang lain (dari kalangan mu’allaf) yang lebih aku sukai daripadanya karena khawatir Allah akan menyungkurkannya ke dalam neraka.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 26, 871, 1384; SM: 215, 1752; SAD: 4065; MA: 1495.
صحيح مسلم ٢١٥: حَدَّثَنِيْ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوْبُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ أَخْبَرَنِيْ عَامِرُ بْنُ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ عَنْ أَبِيْهِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَعْطَى رَهْطًا وَ سَعْدٌ جَالِسٌ فِيْهِمْ قَالَ سَعْدٌ فَتَرَكَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنْهُمْ مَنْ لَمْ يُعْطِهِ وَ هُوَ أَعْجَبُهُمْ إِلَيَّ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ فَوَاللهِ إِنِّيْ لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ مُسْلِمًا قَالَ فَسَكَتُّ قَلِيْلًا ثُمَّ غَلَبَنِيْ مَا أَعْلَمُ مِنْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ فَوَاللهِ إِنِّيْ لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ مُسْلِمًا قَالَ فَسَكَتُّ قَلِيْلًا ثُمَّ غَلَبَنِيْ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ فَوَاللهِ إِنِّيْ لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ مُسْلِمًا إِنِّيْ لَأُعْطِي الرَّجُلَ وَ غَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ خَشْيَةَ أَنْ يُكَبَّ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ. حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ وَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَا حَدَّثَنَا يَعْقُوْبُ وَ هُوَ ابْنُ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِيْ عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ سَعْدٍ أَنَّهُ قَالَ أَعْطَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَهْطًا وَ أَنَا جَالِسٌ فِيْهِمْ بِمِثْلِ حَدِيْثِ ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ وَ زَادَ فَقُمْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ فَسَارَرْتُهُ فَقُلْتُ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ وَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا يَعْقُوْبُ حَدَّثَنَا أَبِيْ عَنْ صَالِحٍ عَنْ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَ سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ سَعْدٍ يُحَدِّثُ هذَا فَقَالَ فِيْ حَدِيْثِهِ فَضَرَبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِيَدِهِ بَيْنَ عُنُقِيْ وَ كَتِفِيْ ثُمَّ قَالَ أَقِتَالًا أَيْ سَعْدُ إِنِّيْ لَأُعْطِي الرَّجُلَ.
Shaḥīḥ Muslim 215: Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Ḥarb telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb bin Ibrāhīm telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhī Ibnu Syihāb dari pamannya dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku ‘Āmir bin Sa‘d bin Abī Waqqāsh dari bapaknya Sa’d bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam memberikan (pembagian) kepada sekelompok kaum, saat itu sedang Sa’d duduk di antara mereka. Sa‘d berkata: “Lalu Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan sebagian dari mereka yang belum beliau beri sedekah, tindakan itu adalah yang paling membuat saya terkejut, maka saya bertanya: “Wahai Rasūlullāh, mengapa kamu berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.” Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ataukah dia (hanya) seorang muslim.” Sa‘d berkata: “Lalu aku terdiam sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya: “Wahai Rasūlullāh, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.” Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Atau dia (hanya) seorang muslim.” Sa‘d berkata: “Lalu aku terdiam sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya: “Wahai Rasūlullāh, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah, sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.” Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Atau dia (hanya) seorang muslim? Sungguh aku akan memberikan sedekah kepada seorang tersebut, namun ada orang lain yang aku lebih sukai untuk tidak memberikan kepadanya, karena khawatir Alah akan melemparkan wajahnya ke neraka.”
Telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin ‘Alī al-Ḥulwānī dan ‘Abd bin Ḥumaid keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb -yaitu Ibnu Ibrāhīm bin Sa‘d- telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shāliḥ dari Ibnu Syihāb dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ‘Āmir bin Sa‘d dari bapaknya, Sa‘d bahwa dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam memberikan sedekah kepada sekelompok kaum, sedangkan aku duduk di antara mereka” sebagaimana hadits Ibnu Akhī Ibnu Syihāb, dari pamannya, dan dia menambahkan: “Lalu aku mendatangi Rasūlullāh seraya membisikinya, lalu aku bertanya kepadanya: “Mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan”.” Dan telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan al-Ḥulwānī telah menceritakan kepada kami Ya‘qūb telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shāliḥ dari Ismā‘īl bin Muḥammad dia berkata: saya mendengar Muḥammad bin Sa‘d menceritakan ini seraya menyebutkan dalam haditsnya: “Lalu Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam memukul dengan tangannya antara leher dan pundakku, kemudian beliau bersabda: “Apakah karena peperangan wahai Sa‘d? sesungguhnya aku (berkehendak) memberikan sedekah kepada laki-laki tersebut”.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 26, 871, 1384; SM: 1752; SAD: 4065; MA: 1495.