Shahih Muslim no.183 s.d 187 – Niat Kebaikan Meski Belum Dilakukan Maka Dicatat, Sedang Niat Keburukan Maka Tidak Dicatat Sepanjang Tidak Dilakukan

68 (134). Jika Seorang Hamba Berniat Melakukan Kebaikan Maka Akan Dicatat, Namun Jika Niat Untuk Suatu Keburukan Maka Tidak Akan Dicatat.

صحيح مسلم ١٨٣: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَ اللَّفْظُ لِأَبِيْ بَكْرٍ قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ وَ قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ.قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ إِذَا هَمَّ عَبْدِيْ بِسَيِّئَةٍ فَلَا تَكْتُبُوْهَا عَلَيْهِ فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا سَيِّئَةً وَ إِذَا هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا فَاكْتُبُوْهَا حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا عَشْرًا.

Shaḥīḥ Muslim 183: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Zuhair bin Ḥarb serta Isḥāq bin Ibrāhīm dan lafazh tersebut milik Abū Bakar, Isḥāq berkata: Telah mengabarkan kepada kami Sufyān, sedangkan dua orang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dari Abū-z-Zinād dari al-A‘raj dari Abū Hurairah dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku berkeinginan untuk kejelekan maka janganlah kamu mencatatnya, namun jika dia mengamalkannya maka tulislah sebagai satu kejelekan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka tulislah ia sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka tulislah ia sebagai sepuluh kebaikan”.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: ST: 2999; MA: 6995.

صحيح مسلم ١٨٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ وَ قُتَيْبَةُ وَ ابْنُ حُجْرٍ قَالُوْا حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ وَ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنِ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ إِذَا هَمَّ عَبْدِيْ بِحَسَنَةٍ وَ لَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبْتُهَا لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كَتَبْتُهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَ إِذَا هَمَّ بِسَيِّئَةٍ وَ لَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ أَكْتُبْهَا عَلَيْهِ فَإِنْ عَمِلَهَا كَتَبْتُهَا سَيِّئَةً وَاحِدَةً

Shaḥīḥ Muslim 184: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Ayyūb dan Qutaibah serta Ibnu Ḥujr mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Ismā‘īl -yaitu Ibnu Ja‘far- dari al-‘Alā’ dari bapaknya dari Abū Hurairah dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam: “Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka Aku menulisnya sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan dan dia melakukannya maka Aku tidak mencatatnya sebagai dosa, namun jika dia mengamalkannya maka Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan”.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SM: 186; ST: 2999; MA: 6898, 8957, 10061.

صحيح مسلم ١٨٥: وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ هذَا مَا حَدَّثَنَا أَبُوْ هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيْثَ مِنْهَا قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ إِذَا تَحَدَّثَ عَبْدِيْ بِأَنْ يَعْمَلَ حَسَنَةً فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ حَسَنَةً مَا لَمْ يَعْمَلْ فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَ إِذَا تَحَدَّثَ بِأَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَهُ مَا لَمْ يَعْمَلْهَا فَإِذَا عَمِلَهَا فَأَنَا أَكْتُبُهَا لَهُ بِمِثْلِهَا وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَتْ الْمَلَائِكَةُ رَبِّ ذَاكَ عَبْدُكَ يُرِيْدُ أَنْ يَعْمَلَ سَيِّئَةً وَ هُوَ أَبْصَرُ بِهِ فَقَالَ ارْقُبُوْهُ فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ بِمِثْلِهَا وَ إِنْ تَرَكَهَا فَاكْتُبُوْهَا لَهُ حَسَنَةً إِنَّمَا تَرَكَهَا مِنْ جَرَّايَ وَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا أَحْسَنَ أَحَدُكُمْ إِسْلَامَهُ فَكُلُّ حَسَنَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَ كُلُّ سَيِّئَةٍ يَعْمَلُهَا تُكْتَبُ بِمِثْلِهَا حَتَّى يَلْقَى اللهَ.

Shaḥīḥ Muslim 185: Dan telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Rāfi‘ telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ur-Razzāq telah mengabarkan kepada kami Ma‘mar dari Hisyām bin Munabbih dia berkata: “Inilah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh Abū Hurairah dari Muḥammad, Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Lalu dia menyebutkan hadits-hadits darinya, dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku berkeinginan untuk mengerjakan kebaikan maka Aku menulisnya sebagai satu kebaikan selama dia belum melakukannya, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya sebagai sepuluh kebaikan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan maka Aku akan mengampuninya selama dia belum melakukannya, namun jika dia mengamalkannya maka Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan –dan Dia lebih mengetahuinya- seraya Dia berfirman, “Kalian awasilah dia. Jika dia mengerjakan kejelekan maka kalian tulisnya dengan semisalnya, dan apabila dia meninggalkannya maka tulislah untuknya satu kebaikan. Karena dia meninggalkannya karena Aku”.” Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian memperbagus Islamnya maka setiap kebaikan yang dia kerjakan akan dicatat sepuluh semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Dan setiap kejelekan yang dia kerjakan niscaya dicatat dengan semisalnya hingga dia menemui Allah.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: MA: 7819.

صحيح مسلم ١٨٦: وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ هِشَامٍ عَنِ ابْنِ سِيْرِيْنَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً وَ مَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَعَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَ مَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ وَ إِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ.

Shaḥīḥ Muslim 186: Dan telah menceritakan kepada kami Abū Kuraib telah menceritakan kepada kami Abū Khālid al-Aḥmar dari Hisyām dari Ibnu Sīrīn dari Abū Hurairah dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai satu kebaikan, dan barang siapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan barang siapa berkeinginan untuk kejelekan namun belum mengerjakannya, maka tidak dicatat sebagai dosa, namun jika dia mengamalkannya maka ditulislah sebagai satu dosa untuknya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: MA: 2388, 6898, 8957, 10061; SD: 2667.

صحيح مسلم ١٨٧: حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوْخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ الْجَعْدِ أَبِيْ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَبُوْ رَجَاءٍ الْعُطَارِدِيُّ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيمَا يَرْوِيْ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى قَالَ إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَ السَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَ إِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ وَ إِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً وَ إِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنِ الْجَعْدِ أَبِيْ عُثْمَانَ فِيْ هذَا الْإِسْنَادِ بِمَعْنَى حَدِيْثِ عَبْدِ الْوَارِثِ وَ زَادَ وَ مَحَاهَا اللهُ وَ لَا يَهْلِكُ عَلَى اللهِ إِلَّا هَالِكٌ.

Shaḥīḥ Muslim 187: Telah menceritakan kepada kami Syaibān bin Farrūkh telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-Wārits dari al-Ja‘d Abū ‘Utsmān telah menceritakan kepada kami Abū Rajā’ al-‘Uthāridī dari Ibnu ‘Abbās dari Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, dari sesuatu yang diriwayatkan dari Rabbnya, beliau saw bersabda: “Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dan kejelekan, kemudian menerangkan hal tersebut, “Barang siapa berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna untuknya, dan barangsiapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka Allah mencatat untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga beberapa kali lipat. Dan jika dia berkeinginan untuk kejelekan namun dia belum mengerjakannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya, namun jika dia mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu dosanya”.” Dan telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Yaḥyā telah menceritakan kepada kami Ja‘far bin Sulaimān dari al-Ja‘d Abū ‘Utsmān dalam sanad ini dengan makna hadits ‘Abd-ul-Wārits, dan dia menambahkan: “Dan Allah menghapusnya, dan tidaklah celaka (karena durhaka) kepada Allah melainkan orang yang celaka”.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 6010; MA: 2684, 3228.