Shahih Muslim no.178 s.d 180 – Allah Tidak Akan Memberikan Beban Di Luar Kemampuan

65 (131). Keimanan Yang Jujur Dan Ikhlas.

صحيح مسلم ١٧٨: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ إِدْرِيْسَ وَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ وَ وَكِيْعٌ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ
{ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ لَمْ يَلْبِسُوْا إِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ }شَقَّ ذلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ قَالُوْا أَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَيْسَ هُوَ كَمَا تَظُنُّوْنَ إِنَّمَا هُوَ كَمَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ
{ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ }.حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ قَالَا أَخْبَرَنَا عِيْسَى وَ هُوَ ابْنُ يُوْنُسَ ح وَ حَدَّثَنَا مِنْجَابُ بْنُ الْحَارِثِ التَّمِيْمِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ مُسْهِرٍ ح وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ كُرَيْبٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ إِدْرِيْسَ كُلُّهُمْ عَنِ الْأَعْمَشِ بِهذَا الْإِسْنَادِ قَالَ أَبُوْ كُرَيْبٍ قَالَ ابْنُ إِدْرِيْسَ حَدَّثَنِيْهِ أَوَّلًا أَبِيْ عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبَ عَنِ الْأَعْمَشِ ثُمَّ سَمِعْتُهُ مِنْهُ.

Shaḥīḥ Muslim 178: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami ‘Abdullāh bin Idrīs dan Abū Mu‘āwiyah serta Wakī‘ dari al-A‘masy dari Ibrāhīm dari ‘Alqamah dari ‘Abdullāh dia berkata: “Ketika turun ayat: “(Orang-orang yang beriman, dan iman mereka belum bercampur dengan kezhaliman)” (Qs. al-An‘ām: 82), maka para sahabat merasa berat terhadap hal tersebut seraya berkata: “Wahai Rasūlullāh, siapakah di antara kita yang tidak mendzalimi dirinya!” Beliau menjawab: “Hal itu tidaklah seperti yang kalian maksudkan. Ia adalah sebagaimana yang dikatakan Luqmān kepada anaknya: “(Wahai anakku, janganlah kamu mensyirikkan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang besar)”. (Qs. Luqmān: 13). Telah menceritakan kepada kami Isḥāq bin Ibrāhīm dan ‘Alī bin Khasyram keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami ‘Īsā yaitu -Ibnu Yūnus-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Minjāb bin al-Ḥārits at-Tamīmī telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abū Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Idrīs semuanya dari al-A‘masy dengan sanad ini, Abū Kuraib berkata, Ibnu Idrīs berkata: Telah menceritakan kepadaku tentangnya pertama kali bapakku dari Abān bin Taghlib dari al-A‘masy kemudian aku mendengarnya darinya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 3175, 6424; ST: 2993; MA: 4019.

66 (132). Penjelasan Bahwa Allah Tidak Akan Memberikan Beban Di Luar Kemampuan.

صحيح مسلم ١٧٩: حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ مِنْهَالٍ الضَّرِيْرُ وَ أُمَيَّةُ بْنُ بِسْطَامَ الْعَيْشِيُّ وَ اللَّفْظُ لِأُمَيَّةَ قَالَا حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا رَوْحٌ وَ هُوَ ابْنُ الْقَاسِمِ عَنِ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ{ للهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَ مَا فِي الْأَرْضِ وَ إِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَ يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ }قَالَ فَاشْتَدَّ ذلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و َسَلَّمَ فَأَتَوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثُمَّ بَرَكُوْا عَلَى الرُّكَبِ فَقَالُوْا أَيْ رَسُوْلَ اللهِ كُلِّفْنَا مِنَ الْأَعْمَالِ مَا نُطِيْقُ الصَّلَاةَ وَ الصِّيَامَ وَ الْجِهَادَ وَ الصَّدَقَةَ وَ قَدْ أُنْزِلَتْ عَلَيْكَ هذِهِ الْآيَةُ وَ لَا نُطِيْقُهَا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَتُرِيْدُوْنَ أَنْ تَقُوْلُوْا كَمَا قَالَ أَهْلُ الْكِتَابَيْنِ مِنْ قَبْلِكُمْ سَمِعْنَا وَ عَصَيْنَا بَلْ قُوْلُوْا سَمِعْنَا وَ أَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَ إِلَيْكَ الْمَصِيْرُ قَالُوْا سَمِعْنَا وَ أَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَ إِلَيْكَ الْمَصِيْرُ فَلَمَّا اقْتَرَأَهَا الْقَوْمُ ذَلَّتْ بِهَا أَلْسِنَتُهُمْ فَأَنْزَلَ اللهُ فِيْ إِثْرِهَا{ آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَ مَلَائِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَ قَالُوْا سَمِعْنَا وَ أَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَ إِلَيْكَ الْمَصِيْرُ }فَلَمَّا فَعَلُوْا ذلِكَ نَسَخَهَا اللهُ تَعَالَى فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ{ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَ عَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا }قَالَ نَعَمْ
{ رَبَّنَا وَ لَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا }قَالَ نَعَمْ{ رَبَّنَا وَ لَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ }قَالَ نَعَمْ{ وَ اعْفُ عَنَّا وَ اغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ }قَالَ نَعَمْ.

Shaḥīḥ Muslim 179: Telah menceritakan kepadaku Muḥammad bin Minhāl adh-Dharīr dan Umayyah bin Bisthām al-‘Aisyī dan lafazh tersebut milik Umayyah, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Yazīd bin Zurai‘ telah menceritakan kepada kami Rauḥ -yaitu Ibn-ul-Qāsim- dari al-‘Alā’ dari bapaknya dari Abū Hurairah dia berkata: “Ketika turun ayat pada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam: “(Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu)” (Qs. al-Baqarah: 284) Abū Hurairah berkata: “Maka hal tersebut terasa berat atas para sahabat Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu mereka mendatangi Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan salam di atas kendaraan seraya berkata: “Wahai Rasūlullāh, kami diberi beban amalan yang mana kami tidak mampu melakukan shalat, puasa, jihad, dan sedekah. Sungguh telah diturunkan ayat ini kepadamu, dan kami tidak mampu melakukannya! Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kamu ingin mengucapkan sebagaimana ahli kitab sebelum kalian mengucapkan: ‘Kami mendengar dan kami mendurhakai’! Akan tetapi katakanlah: ‘Kami mendengar dan kami menaati, Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali!”. Mereka menjawab: “Kami mendengar dan kami menaatinya, ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” Ketika kaum tersebut membacanya, maka lisan-lisan mereka tunduk dengannya, lalu Allah menurunkan sesudahnya: “(Rasūl telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasūl-Rasūl-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari Rasūl-Rasūl-Nya’, dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat’. (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (Qs. al-Baqarah: 285). Ketika mereka melakukan hal tersebut, maka Allah menghapusnya, lalu menurunkan: “(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah)” Allah menjawab: “Ya.” ‘(Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami)” Allah menjawab: “Ya”. “(Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya)” Allah menjawab: “Ya”. “(Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Qs. al-Baqarah: 286). Allah menjawab: “Ya.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

صحيح مسلم ١٨٠: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ أَبُوْ كُرَيْبٍ وَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَ اللَّفْظُ لِأَبِيْ بَكْرٍ قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَ قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ آدَمَ بْنِ سُلَيْمَانَ مَوْلَى خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍ يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هذِهِ الْآيَةُ
{ وَ إِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْ أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ }قَالَ دَخَلَ قُلُوْبَهُمْ مِنْهَا شَيْءٌ لَمْ يَدْخُلْ قُلُوْبَهُمْ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قُوْلُوْا سَمِعْنَا وَ أَطَعْنَا وَ سَلَّمْنَا قَالَ فَأَلْقَى اللهُ الْإِيْمَانَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى{ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَ عَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا }قَالَ قَدْ فَعَلْتُ{ رَبَّنَا وَ لَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا }قَالَ قَدْ فَعَلْتُ{ وَ اغْفِرْ لَنَا وَ ارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا }
قَالَ قَدْ فَعَلْتُ.

Shaḥīḥ Muslim 180: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Abū Kuraib serta Isḥāq bin Ibrāhīm dan lafazh tersebut milik Abū Bakar, berkata Isḥāq telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata: Telah menceritakan kepada kami Wakī‘ dari Sufyān dari Ādam bin Sulaimān mantan budak Khālid, dia berkata, saya mendengar Sa‘īd bin Jubair menceritakan dari Ibnu ‘Abbās dia berkata: “Ketika turun ayat: “(Dan jika kamu melahirkan sesuatu yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu)” (Qs. al-Baqarah: 284). Ibnu ‘Abbās berkata: “Maka masuklah suatu kesedihan darinya ke dalam hati mereka yang mana tidak pernah masuk ke dalam hati mereka sedikit pun.” Maka Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda: “Katakanlah: “Saya mendengar dan saya menaati serta saya menyerahkan diri”.” Ibnu ‘Abbās berkata: “Lalu Allah meletakkan iman pada hati mereka, yang kemudian menurunkan ayat: “(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah)” (Qs. al-Baqarah: 286), Allah berfirman: “Sungguh aku telah melakukannya.” “(Wahai Rabb kami, dan janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami)” (Qs. al-Baqarah: 286), Allah berfirman: “Aku telah melakukannya.” “(Wahai Rabb kami, Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami)” Allah berfirman: “Aku telah lakukan.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: ST: 2918; MA: 1966.