Shahih Muslim no.167 s.d 168 – Bunuh Diri Dan Kejadian Sebelum Kiamat Terjadi

58 (124). Dalil Bahwa (Dalam Keadaan Tertentu-ed.) Bunuh Diri Tidak Kafir.

صحيح مسلم ١٦٧: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ جَمِيْعًا عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ حَجَّاجٍ الصَّوَّافِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍأَنَّ الطُّفَيْلَ بْنَ عَمْرٍو الدَّوْسِيَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ لَكَ فِيْ حِصْنٍ حَصِيْنٍ وَ مَنْعَةٍ قَالَ حِصْنٌ كَانَ لِدَوْسٍ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَأَبَى ذلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لِلَّذِيْ ذَخَرَ اللهُ لِلْأَنْصَارِ فَلَمَّا هَاجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِلَى الْمَدِيْنَةِ هَاجَرَ إِلَيْهِ الطُّفَيْلُ بْنُ عَمْرٍو وَ هَاجَرَ مَعَهُ رَجُلٌ مِنْ قَوْمِهِ فَاجْتَوَوْا الْمَدِيْنَةَ فَمَرِضَ فَجَزِعَ فَأَخَذَ مَشَاقِصَ لَهُ فَقَطَعَ بِهَا بَرَاجِمَهُ فَشَخَبَتْ يَدَاهُ حَتَّى مَاتَ فَرَآهُ الطُّفَيْلُ بْنُ عَمْرٍو فِيْ مَنَامِهِ فَرَآهُ وَ هَيْئَتُهُ حَسَنَةٌ وَ رَآهُ مُغَطِّيًا يَدَيْهِ فَقَالَ لَهُ مَا صَنَعَ بِكَ رَبُّكَ فَقَالَ غَفَرَ لِيْ بِهِجْرَتِيْ إِلَى نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ مَا لِيْ أَرَاكَ مُغَطِّيًا يَدَيْكَ قَالَ قِيْلَ لِيْ لَنْ نُصْلِحَ مِنْكَ مَا أَفْسَدْتَ فَقَصَّهَا الطُّفَيْلُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اللَّهُمَّ وَ لِيَدَيْهِ فَاغْفِرْ.

Shaḥīḥ Muslim 167: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Isḥāq bin Ibrāhīm semuanya dari Sulaimān, Abū Bakar berkata: Telah menceritakan kepada kami Sulaimān bin Ḥarb telah menceritakan kepada kami Ḥammād bin Zaid dari Ḥajjāj ash-Shawwāf dari Abū-z-Zubair dari Jābir bahwa Ath-Thufail bin ‘Amru ad-Dausī mendatangi Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam seraya berkata: “Wahai Rasūlullāh, apakah engkau mau untuk tinggal di sebuah benteng yang kokoh dan dapat melindungi?” perawi berkata: “Benteng tersebut adalah milik orang-orang Daus semasa jahiliyiah.” Namun Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menolak karena lebih memilih dengan apa yang Allah janjikan untuk orang-orang Anshār. Ketika Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madīnah, ath-Thufail bin ‘Amru ikut hijrah dengan disertai oleh seorang laki-laki dari kaumnya. Namun teman ath-Thufail tersebut tidak kuat dengan (iklim) Madīnah dan jatuh sakit, lalu ia mengambil gunting dan memotong ruas jemarinya hingga tangannya berlumuran darah, dan bahkan ia pun meninggal. Namun dalam mimpinya, ath-Thufail melihat laki-laki tersebut dalam kondisi yang sangat bagus, sementara ia menutupi kedua tangannya. Lalu ath-Thufal bertanya kepada laki-laki tersebut: “Apa yang tuhanmu lakukan kepadamu?” Laki-laki itu menjawab: “Dia mengampuniku karena hijrahku kepada-Nya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ath-Thufail bertanya lagi: “Tapi kenapa aku lihat kamu menutupi kedua tanganmu?” Laki-laki itu menjawab: “Dikatakan kepadaku: “Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rusak”. Ath-Thufail kemudian menceritakan mimpi tersebut kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam, Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda: “Ya Allah, ampunilah kedua tangannya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

59 (125). Angin Yang Berhembus Sebelum Datangnya Hari Kiamat Dan Akan Mengambil Setiap Orang Yang Dalam Hatinya Ada Keimanan.

صحيح مسلم ١٦٨: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ مُحَمَّدٍ وَ أَبُوْ عَلْقَمَةَ الْفَرْوِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلْمَانَ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ رِيْحًا مِنَ الْيَمَنِ أَلْيَنَ مِنْ الْحَرِيْرِ فَلَا تَدَعُ أَحَدًا فِيْ قَلْبِهِ قَالَ أَبُوْ عَلْقَمَةَ مِثْقَالُ حَبَّةٍ وَ قَالَ عَبْدُ الْعَزِيْزِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيْمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ.

Shaḥīḥ Muslim 168: Telah menceritakan kepada kami Aḥmad bin ‘Abdah adh-Dhabbī telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-‘Azīz bin Muḥammad dan Abū ‘Alqamah al-Farwī keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Shafwān bin Sulaim dari ‘Abdullāh bin Salmān dari bapaknya dari Abū Hurairah dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah Yaman, ia tidak akan melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat -Abū ‘Alqamah berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan ‘Abd-ul-‘Azīz berkata: seberat biji sawi- dari keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.