Shahih Muslim no.154 s.d 157 – Golongan Manusia Yang Allah Tidak Memperdulikan Mereka Di Hari Kiamat

صحيح مسلم ١٥٤: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَ ابْنُ بَشَّارٍ قَالُوْا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِيْ زُرْعَةَ عَنْ خَرَشَةَ بْنِ الْحُرِّ عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَ لَا يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثَلَاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُوْ ذَرٍّ خَابُوْا وَ خَسِرُوْا مَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَ الْمَنَّانُ وَ الْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ.

Shaḥīḥ Muslim 154: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Muḥammad bin al-Mutsannā serta Ibnu Basysyār mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ja‘far dari Syu‘bah dari ‘Alī bin Mudrik dari Abū Zur‘ah dari Kharasyah bin al-Ḥurr dari Abū Dzarr dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tiga golongan manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih.” Abū Dzarr berkata lagi, “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam membacanya tiga kali. Abū Dzarr berkata: “Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rasūlullāh?” Beliau menjawab: “Orang yang melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan menyebut-nyebutkannya (karena riyā’), dan orang yang membuat laku barang dagangan dengan sumpah palsu.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 2186, 2196, 2476, 6672, 6892; SM: 155; SAD: 3014, 3565; ST: 1132; SN: 2516, 2517, 4382, 4383, 5238. SIM: 2198, 2199, 2861; MA: 5203, 5904, 7131, 7881, 20355, 20436, 20464, 20507, 20564; MM: 1424, 1425; SD: 2491.

صحيح مسلم ١٥٥: وَ حَدَّثَنِيْ أَبُوْ بَكْرِ بْنُ خَلَّادٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَ هُوَ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الْأَعْمَشُ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ خَرَشَةَ بْنِ الْحُرِّ عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَنَّانُ الَّذِيْ لَا يُعْطِيْ شَيْئًا إِلَّا مَنَّهُ وَ الْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْفَاجِرِ وَ الْمُسْبِلُ إِزَارَهُ.وَ حَدَّثَنِيْهِ بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ سَمِعْتُ سُلَيْمَانَ بِهذَا الْإِسْنَادِ وَ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ وَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَ لَا يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ.

Shaḥīḥ Muslim 155: Dan telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Khalād al-Bāhilī telah menceritakan kepada kami Yaḥyā -yaitu al-Qaththān- telah menceritakan kepada kami Sufyān telah menceritakan kepada kami Sulaimān al-A‘masy dari Sulaimān bin Mushir dari Kharasyah bin al-Ḥurr dari Abū Dzarr dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat: Orang yang suka memberi, dia memberi melainkan dengan menyebut-nyebutkannya (karena riyā’), orang yang membuat laku barang dagangannya dengan sumpah palsu, serta orang yang melakukan isbal (memanjangkan) pakaian.” Dan telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khālid telah menceritakan kepada kami Muḥammad -yaitu Ibnu Ja‘far- dari Syu‘bah dia berkata, saya mendengar Sulaimān dengan sanad ini, dan dia menyebutkan, “Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara dan tidak melihat kepada mereka serta tidak mensucikan mereka. Dan mereka mendapatkan siksa yang pedih.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 2186, 2196, 6672, 6892; SAD: 3014, 3565; ST: 1132; SN: 2517, 4382, 4383, 5238. SIM: 2198, 2199, 2861; MA: 20355, 20436, 20464, 20507, 20564; MM: 1423; SD: 2491.

صحيح مسلم ١٥٦: وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ وَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِيْ حَازِمٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ لَا يُزَكِّيْهِمْ قَالَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ وَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ شَيْخٌ زَانٍ وَ مَلِكٌ كَذَّابٌ وَ عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ.

Shaḥīḥ Muslim 156: Dan telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Wakī‘ dan Abū Mu‘āwiyah dari al-A‘masy dari Abū Ḥāzim dari Abū Hurairah dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka.” Abū Mu‘āwiyah menyebutkan: “Dan tidak melihat kepada mereka. Dan mereka mendapatkan siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 2186, 2196, 2476, 6672; SAD: 3014, 3565; SN: 2528; SIM: 2198, 2199, 2861; MA: 5904, 7131, 9837, 20355, 20436, 20464, 20507, 20564; SD: 2491.

صحيح مسلم ١٥٧: وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَرأَبُوْ كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَ هذَا حَدِيْثُ أَبِيْ بَكْرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثَلَاثٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَ لَا يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِالْفَلَاةِ يَمْنَعُهُ مِنِ ابْنِ السَّبِيْلِ وَ رَجُلٌ بَايَعَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ فَحَلَفَ لَهُ بِاللهِ لَأَخَذَهَا بِكَذَا وَ كَذَا فَصَدَّقَهُ وَ هُوَ عَلَى غَيْرِ ذلِكَ وَ رَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًا لَا يُبَايِعُهُ إِلَّا لِدُنْيَا فَإِنْ أَعْطَاهُ مِنْهَا وَفَى وَ إِنْ لَمْ يُعْطِهِ مِنْهَا لَمْ يَفِ. وَ حَدَّثَنِيْ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ ح وَ حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ عَمْرٍو الْأَشْعَثِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْثَرٌ كِلَاهُمَا عَنِ الْأَعْمَشِ بِهذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ فِيْ حَدِيْثِ جَرِيْرٍ وَ رَجُلٌ سَاوَمَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ وَ حَدَّثَنِيْ عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ أُرَاهُ مَرْفُوْعًا قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللهُ وَ لَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ رَجُلٌ حَلَفَ عَلَى يَمِيْنٍ بَعْدَ صَلَاةِ الْعَصْرِ عَلَى مَالِ مُسْلِمٍ فَاقْتَطَعَهُ وَ بَاقِيْ حَدِيْثِهِ نَحْوُ حَدِيْثِ الْأَعْمَشِ.

Shaḥīḥ Muslim 157: Dan telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah dan Abū Kuraib keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah dari al-A‘masy dari Abū Shāliḥ dari Abū Hurairah dan ini hadits Abū Bakar, dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga rolongan yang Allah tidak mengajak mereka berbicara, tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih: Seorang laki-laki yang memiliki sisa air di padang sahara sedangkan dia melarang musafir mengambilnya, seorang laki-laki yang menjual barang kepada orang lain setelah Ashar, dan dia bersumpah atas nama Allah bahwa modal ia membelia barang tersebut sekian dan sekian sehingga pembeli tersebut mempercayainya, padahal dia tidak demikian. Kedua, seorang laki-laki yang membaiat seorang pemimpin yang mana dia tidak membaiatnya melainkan untuk urusan dunia, jika pemimpin tersebut memberinya dengan sesuatu maka dia penuhi janji setianya dan jika tidak maka dia tidak memenuhinya.” Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Ḥarb telah menceritakan kepada kami Jarīr. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Sa‘īd bin ‘Amru al-Asy‘atsī telah mengabarkan kepada kami ‘Abtsar keduanya dari al-A‘masy dengan sanad ini semisalnya, hanya saja dalam hadits Jarīr disebutkan, ‘seorang laki-laki menawar barang dari orang lain’. Dan telah menceritakan kepadaku ‘Amru an-Nāqid telah menceritakan kepada kami Sufyān dari ‘Amru dari Abū Shāliḥ dari Abū Hurairah dia berkata, saya menduganya marfū‘, dia menyebutkan: “Ada tiga orang yang Allah tidak mengajaknya berbicara, tidak melihat kepadanya, dan bagi mereka siksa yang pedih: yaitu seorang laki-laki bersumpah setelah shalat Ashar atas harta seorang muslim, lalu dia merampasnya.” Dan sisa haditsnya semisal hadits al-A‘masy.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 2186, 2196, 2476, 6672, 6892; SAD: 3014, 3565; ST: 1521; SN: 4386; SIM: 2198, 2199, 2861; MA: 5904, 7131, 9836, 20355, 20436, 20464, 20507, 20564; MM: 1424, 1425; SD: 2491.