Hati Senang

Shahih Muslim no.148 s.d 150 – Haramnya Memukul Pipi, Menyobek-nyobek Saku Dan Berseru Dengan Seruan Jahiliyah

صحيح مسلم ١٤٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ ح وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ وَ وَكِيْعٌ ح وَ حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِيْ جَمِيْعًا عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوْقٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُوْدَ أَوْ شَقَّ الْجُيُوْبَ أَوْ دَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ. هذَا حَدِيْثُ يَحْيَى وَ أَمَّا ابْنُ نُمَيْرٍ وَ أَبُوْ بَكْرٍ فَقَالَا وَ شَقَّ وَ دَعَا بِغَيْرِ أَلِفٍ وَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ ح وَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ قَالَا حَدَّثَنَا عِيْسَى بْنُ يُوْنُسَ جَمِيعًا عَنِ الْأَعْمَشِ بِهذَا الْإِسْنَادِ وَ قَالَا وَ شَقَّ وَ دَعَا.

Shaḥīḥ Muslim 148: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Yaḥyā telah mengabarkan kepada kami Abū Mu‘āwiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abū Bakar bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah dan Wakī‘. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku semuanya dari al-A‘masy dari ‘Abdullāh bin Murrah dari Masrūq dari ‘Abdullāh dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menampar pipinya, mengoyak-ngoyak saku bajunya atau berdoa dengan doa orang-orang Jahiliyah.” Ini hadits Yaḥyā. Adapun Ibnu Numair dan Abū Bakar, maka keduanya menyebutkan: “Mengoyak-ngoyak dan berdoa (tanpa alif).” Dan telah menceritakan kepada kami ‘Utsmān bin Abī Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarīr. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Isḥāq bin Ibrāhīm dan ‘Alī bin Khasyram keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Īsā bin Yūnus semuanya dari al-A‘masy dengan sanad ini, dan keduanya menyebutkan: “Dan mengoyak-ngoyak dan berdoa.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 1212, 1214, 1215, 3258; ST: 920; SN: 1837, 1839, 1841; SIM: 1573; MA: 3476, 3902, 3997, 4131, 4198.

صحيح مسلم ١٤٩: حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوْسَى الْقَنْطَرِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ يَزِيْدَ بْنِ جَابِرٍ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُخَيْمِرَةَ حَدَّثَهُ قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبُوْ بُرْدَةَ بْنُ أَبِيْ مُوْسَى قَالَ وَجِعَ أَبُوْ مُوْسَى وَجَعًا فَغُشِيَ عَلَيْهِ وَ رَأْسُهُ فِيْ حَجْرِ امْرَأَةٍ مِنْ أَهْلِهِ فَصَاحَتْ امْرَأَةٌ مِنْ أَهْلِهِ فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَرُدَّ عَلَيْهَا شَيْئًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ أَنَا بَرِيْءٌ مِمَّا بَرِئَ مِنْهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَإِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَرِئَ مِنَ الصَّالِقَةِ وَ الْحَالِقَةِ وَ الشَّاقَّةِ.

Shaḥīḥ Muslim 149: Telah menceritakan kepada kami al-Ḥakam bin Mūsā al-Qantharī telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin Ḥamzah dari ‘Abd-ur-Raḥmān bin Yazīd bin Jābir bahwa al-Qāsim bin Mukhaimirah telah menceritakan kepadanya, dia berkata: telah menceritakan kepada kami Abū Burdah bin Abī Mūsā dia berkata: “Abū Mūsā merasakan sakit hingga jatuh pingsan sementara kepalanya menyandar dalam pangkuan seorang wanita dari keluarganya, wanita itu pun berteriak histeris sementara ia (Abū Mūsā) tidak bisa melakukan apa-apa (karena pingsan). Ketika sadar, maka Abū Mūsā pun berkata: “Saya berlepas diri dari tindakan yang mana Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berlepas diri dari wanita yang berteriak-teriak ketika terjadi musibah, dan yang memotong-motong rambut, serta menyobek-nyobek baju.

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

صحيح مسلم ١٥٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَ إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُوْرٍ قَالَا أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُوْ عُمَيْسٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا صَخْرَةَ يَذْكُرُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ يَزِيْدَ وَ أَبِيْ بُرْدَةَ بْنِ أَبِيْ مُوْسَى قَالَا أُغْمِيَ عَلَى أَبِيْ مُوْسَى. وَ أَقْبَلَتْ امْرَأَتُهُ أُمُّ عَبْدِ اللهِ تَصِيْحُ بِرَنَّةٍ قَالَا ثُمَّ أَفَاقَ قَالَ أَلَمْ تَعْلَمِيْ وَ كَانَ يُحَدِّثُهَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ أَنَا بَرِيْءٌ مِمَّنْ حَلَقَ وَ سَلَقَ وَ خَرَقَ. حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُطِيْعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ عِيَاضٍ الْأَشْعَرِيِّ عَنِ امْرَأَةِ أَبِيْ مُوْسَى عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ح وَ حَدَّثَنِيْهِ حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنِيْ أَبِيْ حَدَّثَنَا دَاوُدُ يَعْنِي ابْنَ أَبِيْ هِنْدٍ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ح وَ حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ أَبِيْ مُوْسَى عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِهذَا الْحَدِيْثِ غَيْرَ أَنَّ فِيْ حَدِيْثِ عِيَاضٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ لَيْسَ مِنَّا وَ لَمْ يَقُلْ بَرِيْءٌ

Shaḥīḥ Muslim 150: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd bin Ḥumaid dan Isḥāq bin Manshūr keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami Ja‘far bin ‘Aun telah mengabarkan kepada kami Abū ‘Umais keduanya berkata, saya mendengar Abū Shakhrah menyebutkan dari ‘Abd-ur-Raḥmān bin Yazīd dan Abū Burdah bin Abī Mūsā keduanya berkata: “Abū Mūsā pingsan, istrinya, Ummu ‘Abdullāh, menyambut dengan teriakan histeris.” Keduanya melanjutkan perkataannya: “Saat sadar, maka ia pun berkata: “Apakah kamu tidak mengetahui (hukum menangis),” lantas ia menceritakan kepadanya bahwa Rasūlullāh bersabda: “Saya berlepas diri dari orang yang memotong-motong rambut, berteriak-teriak, dan menyobek-nyobek baju.” Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullāh bin Muthī‘ telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Ḥushain dari ‘Iyādh al-Asy‘arī dari istri Abū Mūsā dari Abū Mūsā dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. (dalam riwayat lain disebutkan). Dan telah menceritakan kepada kami Ḥajjāj bin asy-Syā‘ir, telah menceritakan kepada kami ‘Abd ash-Shamad dia berkata: Telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Dāūd -yaitu Ibnu Abī Hind- telah menceritakan kepada kami ‘Āshim dari Shafwān bin Muḥriz dari Abū Mūsā dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan bin ‘Alī al-Ḥulwānī telah menceritakan kepada kami ‘Abd ash-Shamad telah mengabarkan kepadaku Syu‘bah dari ‘Abd-ul-Mālik bin ‘Umair dari Rib‘ī bin Ḥirāsy dari Abū Mūsā dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dengan hadits ini, hanya saja dalam hadits ‘Iyādh al-Asy‘arī, dia menyebutkan: “Bukan dari golongan kami.” Dan dia tidak menyebutkan: “Berlepas diri.”

Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SN: 1840; SIM: 1575; MA: 18896.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.