صحيح مسلم ١١: حَدَّثَنِيْ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ عَنْ عُمَارَةَ وَ هُوَ ابْنُ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِيْ زُرْعَةَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: “سَلُونِي” فَهَابُوهُ أَنْ يَسْأَلُوهُ فَجَاءَ رَجُلٌ فَجَلَسَ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الإِسْلَامُ قَالَ لَا تُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا وَ تُقِيْمُ الصَّلَاةَ وَ تُؤْتِي الزَّكَاةَ وَ تَصُوْمُ رَمَضَانَ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْإِيْمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلَائِكَتِهِ وَ كِتَابِهِ وَ لِقَائِهِ وَ رُسُلِهِ وَ تُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَخْشَى اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَتَى تَقُوْمُ السَّاعَةُ قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَ سَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا رَأَيْتَ الْمَرْأَةَ تَلِدُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَ إِذَا رَأَيْتَ الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الصُّمَّ الْبُكْمَ مُلُوْكَ الْأَرْضِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَ إِذَا رَأَيْتَ رِعَاءَ الْبَهْمِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِيْ خَمْسٍ مِنَ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللهُ ثُمَّ قَرَأَ { إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَ مَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ } قَالَ: ثُمَّ قَامَ الرَّجُلُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: رُدُّوْهُ عَلَيَّ فَالْتُمِسَ فَلَمْ يَجِدُوْهُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: “هذَا جِبْرِيْلُ أَرَادَ أَنْ تَعَلَّمُوْا إِذْ لَمْ تَسْأَلُوْا.”
Shaḥīḥ Muslim 11: Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Ḥarb, telah menceritakan kepada kami Jarīr dari ‘Umarah -yaitu Ibnu al-Qa‘qa‘- , dari Abū Zur‘ah, dari Abū Hurairah dia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian bertanyalah kepadaku‘. Namun mereka takut dan segan untuk bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya: “Wahai Rasūlullāh, apakah Islām itu?” Beliau menjawab: “Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadhān.” Dia berkata: “Kamu benar.” Lalu dia bertanya lagi: “Wahai Rasūlullāh, apakah īmān itu?” Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitāb-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasūl-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya”. Dia berkata: “Kamu benar”. Lalu dia bertanya lagi: “Wahai Rasūlullāh, apakah iḥsān itu?” Beliau menjawab: “Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Dia berkata: “Kamu benar”. Lalu dia bertanya lagi: “Wahai Rasūlullāh, kapankah hari kiamat itu?” Beliau menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuannya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki telanjang, tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah,” kemudian beliau membaca: “(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal)” (Qs. Luqmān: 34). Kemudian laki-laki tersebut bangun (mengundurkan diri), maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Panggillah dia menghadapku!” Maka dia dicari, namun mereka tidak mendapatkan-Nya. Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak bertanya”.”
Derajat: Ijma‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 1310; SM: 14, 15, 16; SN: 464; MA: 5592, 15321, 18436, 18441, 21008, 22082, 22437, 22448.