Shahih Bukhari no.78 s.d no.79 : Diangkatnya Ilmu Dan Munculnya Kebodohan

Dari Kitab:
Sahīh al-Bukhārī
Oleh: Abū ‘Abd Allāh Muhammad ibn Ismā‘īl ibn Ibrāhīm ibn al-Mughīrah ibn Bardizbah al-Ju‘fī al-Bukhārī

Rangkaian Pos: Shahih Bukhari Kitab 3 (Kitab Ilmu)

صحيح البخاري ٨٧: حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَ يَثْبُتَ الْجَهْلُ وَ يُشْرَبَ الْخَمْرُ وَ يَظْهَرَ الزِّنَا.

Shahih Bukhari 78: Telah menceritakan kepada kami ‘Imrān bin Maisarah berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul-Wārits dari Abut-Tayyāḥ dari Anas bin Mālik berkata: Telah bersabda Rasūl shallallāhu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek perzinaan secara terang-terangan.

Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 79, 4830, 5149, 6310; SM: 4824. 4825; ST: 2131; SIM: 4035; MA: 12069, 12342, 12622, 12753, 13377.

صحيح البخاري ٩٧: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيْثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَ يَظْهَرَ الْجَهْلُ وَ يَظْهَرَ الزِّنَا وَ تَكْثُرَ النِّسَاءُ وَ يَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ.

Shahih Bukhari 79: Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yaḥyā dari Syu‘bah dari Qatādah dari Anas bin Mālik berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan merebaknya kebodohan, perzinaan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.

Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.

Pembanding: SB: 4830, 5149, 6310; SM: 4824. 4825; ST: 2131; SIM: 4035; MA: 12069, 12342, 12622, 12753, 13377.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *