صحيح البخاري ٩٦: حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُوْنُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ: قَالَ حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ: سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ خَطِيْبًا يَقُوْلُ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ: مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَ إِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَ اللهُ يُعْطِيْ وَ لَنْ تَزَالَ هذِهِ الْأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللهِ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ.
Shahih Bukhari 69: Telah menceritakan kepada kami Sa‘īd bin ‘Ufair, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Yūnus dari Ibnu Syihāb berkata: Ḥumaid bin ‘Abd-ur-Raḥmān berkata: Aku mendengar Mu‘āwiyyah memberi khutbah untuk kami, dia berkata: Aku mendengar Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa ummat ini akan tegak di atas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah”.
Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 2884, 5213, 6768; SM: 1719, 1721, 3549; ST: 2569; SIM: 216; MA: 2654, 6896, 16234, 16243, 16246, 16273, 16305, 16323; MM: 1400, 1477; SD: 226, 227, 228, 2590.