صحيح البخاري ٨٦: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ عَنْ مَنْصُوْرٍ عَنْ أَبِيْ وَائِلٍ قَالَ: كَانَ عَبْدُ اللهِ يُذَكِّرُ النَّاسَ فِيْ كُلِّ خَمِيْسٍ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ لَوَدِدْتُ أَنَّكَ ذَكَّرْتَنَا كُلَّ يَوْمٍ قَالَ: أَمَا إِنَّهُ يَمْنَعُنِيْ مِنْ ذلِكَ أَنِّيْ أَكْرَهُ أَنْ أُمِلَّكُمْ وَ إِنِّيْ أَتَخَوَّلُكُمْ بِالْمَوْعِظَةِ كَمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِهَا مَخَافَةَ السَّآمَةِ عَلَيْنَا.
Shahih Bukhari 68: Telah menceritakan kepada kami ‘Utsmān bin Abī Syaibah berkata: telah menceritakan kepada kami Jarīr dari Manshūr dari Abū Wā’il berkata: Bahwa ‘Abdullāh memberi pelajaran kepada orang-orang setiap hari Kamis, kemudian seseorang berkata: “Wahai Abū ‘Abdir-Raḥmān!(maksudnya kunyah/nama panggilan ‘Abdullāh-ed), sungguh aku ingin kalau anda memberi pelajaran kepada kami setiap hari” , dia (Abū ‘Abdir-Raḥmān) berkata: “Sungguh aku enggan melakukannya, karena aku takut membuat kalian bosan, dan aku ingin memberi pelajaran kepada kalian sebagaimana Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam memberi pelajaran kepada kami karena khawatir kebosanan akan menimpa kami”.
Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: MA: 4207.