صحيح البخاري ٤٦: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ قَالَ: حَدَّثَنِيْ مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ طَلْحَةَ أَنَّ أَبَا مُرَّةَ مَوْلَى عَقِيْلِ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِيْ وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ وَ النَّاسُ مَعَهُ إِذْ أَقْبَلَ ثَلَاثَةُ نَفَرٍ فَأَقْبَلَ اثْنَانِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ ذَهَبَ وَاحِدٌ قَالَ: فَوَقَفَا عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَرَأَى فُرْجَةً فِي الْحَلْقَةِ فَجَلَسَ فِيهَا وَ أَمَّا الْآخَرُ فَجَلَسَ خَلْفَهُمْ وَ أَمَّا الثَّالِثُ فَأَدْبَرَ ذَاهِبًا فَلَمَّا فَرَغَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكُمْ عَنِ النَّفَرِ الثَّلَاثَةِ أَمَّا أَحَدُهُمْ فَأَوَى إِلَى اللهِ فَآوَاهُ اللهُ وَ أَمَّا الْآخَرُ فَاسْتَحْيَا فَاسْتَحْيَا اللهُ مِنْهُ وَ أَمَّا الْآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللهُ عَنْهُ.
Shahih Bukhari 64: Telah menceritakan kepada kami Ismā‘īl berkata: telah menceritakan kepadaku Mālik dari Isḥāq bin ‘Abdullāh bin Abī Thalḥah bahwa Abū Murrah –mantan budak ‘Uqail bin Abī Thālib –, mengabarkan kepadanya dari Abū Wāqid al-Laitsī, bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam ketika sedang duduk bermajelis di Masjid bersama para sahabat datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan yang seorang lagi pergi, yang dua orang terus duduk bersama Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam di mana satu di antaranya nampak berbahagia bermajelis bersama Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam sedang yang kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi, Setelah Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam selesai bermajelis, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi? Adapun seorang di antara mereka, dia meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah lindungi dia. Yang kedua, dia malu kepada Allah, maka Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah pun berpaling darinya”.
Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 454; SM: 4042; ST: 2648; MM: 1515.