صحيح البخاري ٧٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ قَالَ: حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ ح و حَدَّثَنِيْ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ قَالَ: حَدَّثَنِيْ أَبِيْ قَالَ: حَدَّثَنِيْ هِلَالُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِيْ مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ: بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيْثَهُ قَالَ: أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ: هَا أَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ.
Shahih Bukhari 57: Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Sinān berkata: telah menceritakan kepada kami Fulaiḥ. Dan telah diriwayatkan pula hadits serupa dari jalan lain, yaitu: Telah menceritakan kepadaku Ibrāhīm bin al-Mundzir berkata: telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Fulaiḥ berkata: telah menceritakan kepadaku bapakku berkata: telah menceritakan kepadaku Hilāl bin ‘Alī dari ‘Athā’ bin Yasār dari Abū Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang ‘Arab Badui lalu bertanya: “Kapan datangnya hari kiamat?” Namun Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata: “beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu,” dan ada pula sebagian yang mengatakan: “bahwa beliau tidak mendengar perkataannya.” Hingga akhirnya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: “Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Orang itu berkata: “saya wahai Rasūlullāh!”. Maka Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu bertanya: “Bagaimana hilangnya amanah itu?” Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat”.
Derajat: Ijmā‘ ‘Ulamā’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 6015.