صحيح البخاري ٢٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْلَمَةَ قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَ لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُولِهِ وَ مَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ.
Shaḥīḥ Bukhari 52: Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullāh bin Maslamah berkata: Telah mengabarkan kepada kami Mālik, dari Yaḥyā bin Sa‘īd, dari Muḥammad bin Ibrāhīm, dari ‘Alqamah bin Waqqāsh, dari ‘Umar, bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barang siapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.”.
Derajat: Ijma‘ ‘Ulama’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 2344, 3609, 4682, 6195, 6439; SM: 3530; SAD: 1882; ST: 1571; SN: 74, 3383, 3724; SIM: 4217; MA: 163, 283.