صحيح البخاري ٤٤: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيْلُ قَالَ: حَدَّثَنِيْ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ عَمِّهِ أَبِيْ سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللهِ يَقُوْلُ:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَ لَا يُفْقَهُ مَا يَقُوْلُ حَتَّى دَنَا فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَ اللَّيْلَةِ فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ: لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: وَ صِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ قَالَ: لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ: وَ ذَكَرَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: الزَّكَاةَ قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ: لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ: فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَ هُوَ يَقُوْلُ: وَ اللهِ لَا أَزِيْدُ عَلَى هذَا وَ لَا أَنْقُصُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ.
Shaḥīḥ Bukhari 44: Telah menceritakan kepada kami Ismā‘īl, telah menceritakan kepadaku Mālik bin Anas dari pamannya – Abū Suhail bin Mālik – dari bapaknya, bahwa dia mendengar Thalḥah bin ‘Ubaidullāh berkata: Telah datang kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam seorang dari penduduk Najd dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar, namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkannya, hingga mendekat (kepada Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam) kemudian dia bertanya tentang Islam, maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Shalat lima kali dalam sehari semalam”. Kata orang itu: “apakah ada lagi selainnya buatku?”. Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak ada kecuali yang thathawwu‘ (sunnat/sunnah)”. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dan puasa Ramadhān”. Orang itu bertanya lagi: “Apakah ada lagi selainnya buatku?”. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak ada kecuali yang thathawwu‘”. Lalu Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menyebut: “Zakat”: Kata orang itu: “Apakah ada lagi selainnya buatku?”. Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak ada kecuali yang thathawwu‘”. Thalḥah bin ‘Ubaidullāh berkata: Lalu orang itu pergi sambil berkata: “Demi Allah, aku tidak akan menambah atau menguranginya (melakukan yang wajib saja)”. Maka Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia akan beruntung jika jujur menepatinya“.
Derajat: Ijma‘ ‘Ulama’: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 2481; SM: 12; SAD: 331; SN: 454; MA: 1316; MM: 382.