Muwaththa’ Imam Malik no.27 dan 28 : Larangan Masuk Masjid Dengan Bau Bawang Dan Kisah Di Masa Imam Malik Tentang Menutup Mulut Saat Shalat

موطأ مالك ٧٢: حَدَّثَنِيْ يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ مِنْ هذِهِ الشَّجَرَةِ فَلَا يَقْرُبْ مَسَاجِدَنَا يُؤْذِيْنَا بِرِيْحِ الثُّوْمِ.

Muwatha’ Mālik 27: Telah menceritakan kepadaku Yaḥyā, dari Mālik, dari Ibnu Syihāb, dari Sa‘īd bin Musayyab: Bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa makan pohon ini (bawang), janganlah mendekati masjid kami, karena baunya dapat mengganggu kami.”

Derajat: Belum ada.

Pembanding: SB: 806, 807, 809, 5031; SM: 870, 871, 872, 873, 874, 877; SAD: 3329, 3330; SIM: 1005, 1006; MA: 4391, 4485, 7267, 7292, 9178, 12469,14538, 19417; SD: 1964.

موطأ مالك ٨٢: وَ حَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ الْمُجَبَّرِأَنَّهُ كَانَ يَرَى سَالِمَ بْنَ عَبْدِ اللهِ إِذَا رَأَى الْإِنْسَانَ يُغَطِّي فَاهُ وَ هُوَ يُصَلِّيْ جَبَذَ الثَّوْبَ عَنْ فِيْهِ جَبْذًا شَدِيْدًا حَتَّى يَنْزِعَهُ عَنْ فِيْهِ.

Muwatha’ Mālik 28: Telah menceritakan kepadaku dari Mālik, dari ‘Abd-ur-Raḥmān bin al-Mujabbar, bahwa dia melihat Sālim bin ‘Abdullāh, apabila melihat orang yang menutup kedua mulutnya tatkala sedang shalat, dia menarik bajunya dengan keras hingga terlepas (tangannya) dari mulutnya.”

Derajat: Belum ada.

Pembanding: Tidak ada.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *