Muwaththa’ Imam Malik no.25 : Larangan Shalat Saat Panas Menyengat (2/3)

Rangkaian Pos: Muwaththa' Imam Malik Kitab 1 Bab 8

موطأ مالك ٥٢: وَ حَدَّثَنَا مَالِك عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ يَزِيْدَ مَوْلَى الْأَسْوَدِ بْنِ سُفْيَانَ عَنْ أَبِيْ سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ وَعَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوْا عَنِ الصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ وَ ذَكَرَ أَنَّ النَّارَ اشْتَكَتْ إِلَى رَبِّهَا فَأَذِنَ لَهَا فِيْ كُلِّ عَامٍ بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَ نَفَسٍ فِي الصَّيْفِ.

Muwatha’ Mālik 25: Telah menceritakan kepadaku Mālik, dari ‘Abdullāh bin Yazīd mantan budak al-Aswad bin Sufyān, dari Abū Salamah bin ‘Abd-ir-Raḥmān, dan dari Muḥammad bin ‘Abd-ir-Raḥmān bin Tsaubān, dari Abū Hurairah, Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jika panas telah menyengat, maka tunggulah shalat hingga teduh, karena terik panas yang menyengat itu berasal dari hembusan Jahannam, “ dan beliau menuturkan: bahwa neraka mengadu kepada Rabb-Nya, lalu Allah mengizinkannya dalam setiap tahun dengan dua nafas, satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: SB: 502, 504; SM: 972, 973, 975, 978; SAD: 340, 341; ST: 145; SN: 496; SIM: 669, 670; MA: 6833, 6948, 7161, 7295, 7495, 7874, 8742, 8763, 9576, 9577, 10102, 10187, 10640, 11072, 11073, 11145, 20412, 20468, 20553, 22039, 23095, 23096; MM: 26; SD: 1181.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *