Muwaththa’ Imam Malik 7 : Waktu-waktu Shalat (7/11) – Mengakhirkan Shalat Isya

Rangkaian Pos: Muwaththa' Imam Malik Kitab 1 Bab 1 - Waktu-waktu Shalat

موطأ مالك ٧: وَ حَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيْ
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِيْ مُوْسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنْ صَلِّ الْعَصْرَ وَ الشَّمْسُ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ قَدْرَ مَا يَسِيْرُ الرَّاكِبُ ثَلَاثَةَ فَرَاسِخَ وَ أَنْ صَلِّ الْعِشَاءَ مَا بَيْنَكَ وَ بَيْنَ ثُلُثِ اللَّيْلِ فَإِنْ أَخَّرْتَ فَإِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ وَ لَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ

Muwatha’ Mālik 7: Telah menceritakan kepadaku, dari Mālik, dari Hisyām bin ‘Urwah, dari Bapaknya: Bahwa ‘Umar bin al-Khatthāb pernah menulis kepada Abū Mūsā al-Asy‘arī, bahwa laksanakanlah shalat ‘Ashar ketika matahari terlihat putih jernih dengan kadar perjalanan tiga farsakh, dan laksanakanlah shalat ‘Isyā’ antara kamu shalat hingga sepertiga malam, jika kamu ingin mengakhirkannya maka hingga separuh malam dan janganlah termasuk orang-orang yang lalai.

Derajat: Belum ada.

Pembanding: SAD: 345; MA: 11881, 12265, 12704.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *