Muwaththa’ Imam Malik 6 – Waktu-waktu Shalat (6/11)

Rangkaian Pos: Muwaththa' Imam Malik Kitab 1 Bab 1 - Waktu-waktu Shalat

موطأ مالك ٦: وَ حَدَّثَنِيْ عَنْ مَالِك عَنْ عَمِّهِ أَبِيْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيْهِ
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ كَتَبَ إِلَى أَبِيْ مُوْسَى أَنْ صَلِّ الظُّهْرَ إِذَا زَاغَتْ الشَّمْسُ وَ الْعَصْرَ وَ الشَّمْسُ بَيْضَاءُ نَقِيَّةٌ قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَهَا صُفْرَةٌ وَ الْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَ أَخِّرْ الْعِشَاءَ مَا لَمْ تَنَمْ وَ صَلِّ الصُّبْحَ وَ النُّجُوْمُ بَادِيَةٌ مُشْتَبِكَةٌ وَ اقْرَأْ فِيْهَا بِسُوْرَتَيْنِ طَوِيْلَتَيْنِ مِنْ الْمُفَصَّلِ

Muwatha’ Mālik 6: Telah menceritakan kepadaku, dari Mālik, dari pamannya – Abū Suhail – dari Bapaknya: Bahwa ‘Umar bin al-Khaththāb menulis kepada Abū Mūsā al-Asya‘rī: “Laksanakanlah shalat Zhuhur ketika matahari tergelincir dan shalat ‘Ashar ketika matahari terlihat putih jernih sebelum menguning. Laksanakanlah shalat Maghrib ketika matahari terbenam, dan akhirkan shalat ‘Isyā’ selagi kamu belum tidur, dan laksanakanlah shalat Shubuḥ ketika bintang-bintang terlihat saling bersusun, dan bacalah di dalamnya dua surat panjang yang termasuk kategori dari surat-surat al-Mufashshal (surat yang dimulai dari surat al-Ḥujurāt sampai akhir).”

Derajat: Belum ada.

Pembanding: SB: 527; SM: 980, 1023; SN: 500, 524; SIM: 665; MA: 3300, 12704, 14441, 20108.

 

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *