قَالَ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ: أَوْصَانِي رَبِّي بِتِسْعٍ:
١، أَوْصَانِي بِالْإِخْلاَصِ فِي اَلسِّرِّ وَاَلْعَلاَنِيَةِ
٢، وَ اَلْعَدْلِ فِي اَلرِّضَا وَ اَلْغَضَبِ
٣، وَ اَلْقَصْدِ فِي اَلْفَقْرِ وَ اَلْغِنَى
٤، وَ أَنْ أَعْفُوَ عَمَّنْ ظَلَمَنِي
٥، وَ أُعْطِيَ مَنْ حَرَمَنِي
٦، وَ أَصِلَ مَنْ قَطَعَنِي
٧، وَ أَنْ يَكُونَ صَمْتِي فِكْراً
٨، وَ مَنْطِقِي ذِكْراً
٩، وَ نَظَرِي عَبَراً.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam bersabda : “Rabb-ku (Tuhanku) mewasiatkan kepadaku sembilan hal:
1. Ikhlas saat terlihat maupun tidak terlihat.
2. Adil saat senang maupun marah.
3. Menghemat saat kaya maupun fakir.
4. Memaafkan yang menzhalimiku.
5. Memberi kepada orang yang menahan pemberiannya kepadaku.
6. Menyambung hubungan (“silaturahmi”) dengan orang yang pernah memutuskan hubungannya denganku.
7. Hendaknya diamku sebagai berpikir (tafakkur).
8. Hendaknya perkataanku sebagai dzikir.
9. Hendaknya penglihatanku sebagai pelajaran (`ibra).”