112 – الْأَخِلَّاءُ ثَلَاثَةٌ
248 – حَدَّثَنَا أَبُوْ إِسْحَاقَ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى، وَ أَبُو الْحَسَنِ بْنُ أَبِي الْقَاسِمِ الْعَدَوِيُّ، قَالَا: ثَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَفْصِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، حَدَّثَنِيْ أَبِيْ، حَدَّثَنِيْ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ طَهْمَانَ، عَنِ الْحَجَّاجِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “الْأَخِلَّاءُ ثَلَاثَةٌ: فَأَمَّا خَلِيلٌ فَيَقُوْلُ لَكَ: مَا أَعْطَيْتَ، وَ مَا أَمْسَكْتَ فَلَيْسَ لَكَ فَذلِكَ مَالُكَ، وَ أَمَّا خَلِيْلٌ فَيَقُوْلُ: أَنَا مَعَكَ حَتَّى تَأْتِيَ بَابَ الْمَلِكِ، ثُمَّ أَرْجِعُ وَ أَتْرُكُكَ، فَذلِكَ أَهْلُكَ وَ عَشِيْرَتُكَ يُشَيِّعُوْنَكَ حَتَّى تَأْتِيَ قَبْرَكَ، ثُمَّ يَرْجِعُوْنَ فَيَتْرُكُوْنَكَ، وَ أَمَّا خَلِيْلٌ فَيَقُوْلُ: أَنَا مَعَكَ حَيْثُ دَخَلْتَ وَ حَيْثُ خَرَجْتَ فَذلِكَ عَمَلُكَ، فَيَقُوْلُ: وَ اللهِ لَقَدْ كُنْتَ مِنْ أَهْوَنِ الثَّلَاثَةِ عَلَيَّ ” . [ ص: 255 ] هذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ، فَقَدِ احْتَجَّا جَمِيْعًا بِالْحَجَّاجِ بْنِ الْحَجَّاجِ، وَ لَا أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً وَ لَمْ يُخْرِجَاهُ عَلَى هذِهِ السِّيَاقَةِ.
وَ لَهُ شَاهِدٌ قَدْ خَرَّجَاهُ.
248/248: Abū Isḥāq Ibrāhīm bin Muḥammad bin Yaḥyā dan Abū-l-Ḥasan bin Abī-l-Qāsim al-‘Adawī menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abū Bakar Muḥammad bin Isḥāq menceritakan kepada kami, Aḥmad bin Ḥafsh bin ‘Abdillāh menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Ibrāhīm bin Thahmān menceritakan kepadaku dari al-Ḥajjāj, dari Qatādah, dari Anas bin Mālik, dia berkata: Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kekasih itu ada tiga (yaitu): yang berkata kepadamu: “Aku tidak akan memberi dan tidak pula akan memegang”, maka dia bukan milikmu, tapi dia justru yang memiliki. Kekasih yang berkata: “Aku akan bersamamu sampai kamu tiba di pintu sang raja, kemudian aku akan pulang dan meninggalkanmu”, maka dia adalah keluargamu dan handai taulanmu yang akan mengiringimu sampai kamu tiba di kuburanmu, kemudian mereka pulang dan meninggalkanmu. Setelah itu kekasih yang berkata: “Aku akan selalu bersamamu kemanapun kamu masuk dan kemanapun kamu keluar”, maka itu adalah ‘amalmu”.” Anas berkata: “Demi Allah, engkau adalah di antara yang paling ringan bagiku.” (3101)
Hadits ini shaḥīḥ sesuai syarat al-Bukhārī dan Muslim, tapi keduanya tidak meriwayatkannya. Keduanya sama-sama berḥujjah dengan Ḥajjāj bin Ḥajjāj. Aku tidak mengetahui ada ‘illat-nya., tapi keduanya tidak meriwayatkannya dengan redaksi ini.
Hadits ini memiliki syāhid yang diriwayatkan oleh al-Bukhārī dan Muslim.
113 – يَتْبَعُ الْمُؤْمِنَ بَعْدَ مَوْتِهِ ثَلَاثَةٌ
249 – حَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ عِيسَى، ثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ، ثَنَا ابْنُ أَبِيْ عُمَرَ، ثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “يَتْبَعُ الْمُؤْمِنَ بَعْدَ مَوْتِهِ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ، وَ مَالُهُ، وَ عَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَ يَبْقَى وَاحِدَةٌ، يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَ مَالُهُ، وَ يَبْقَى عَمَلُهُ”.وَ قَدْ تَابَعَ عِمْرَانُ الْقَطَّانُ الْحَجَّاجَ فَسَاقَ الْحَدِيْثَ بِطُوْلِهِ.
249/249: ‘Alī bin ‘Īsā menceritakannya kepada kami, Ibrāhīm bin Abī Thālib menceritakan kepada kami, Ibnu Abī ‘Umar menceritakan kepada kami, Sufyān menceritakan kepada kami dari ‘Abdullāh bin Abī Bakar bin Muḥammad bin ‘Amr bin Ḥazm, dia mendengar Anas bin Mālik menyampaikan sesuatu yang dia dengar dari Rasūlullāh s.a.w.: “Ada tiga hal yang akan mengiring seorang mu’min setelah kematiannya, (yaitu): keluarganya, hartanya, dan ‘amalnya. Kedua hal akan pulang dan yang satu tetap tinggal. Keluarganya dan hartanya akan pulang, sementara ‘amalnya tetap bersamanya.” (3112)
Hadits ini diperkuat oleh ‘Imrān al-Qaththān al-Ḥajjāj. Dia lalu menuturkan hadits ini dengan redaksinya yang panjang.
250 – حَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوْبَ، أَنْبَأَ عَمْرُو بْنُ مَرْزُوْقٍ، أَنْبَأَ عِمْرَانُ الْقَطَّانُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “مَا مِنْ عَبْدٍ إِلَّا وَ لَهُ ثَلَاثَةُ أَخِلَّاءَ”.فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ بِطُوْلِهِ، نَحْوَ حَدِيْثِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ طَهْمَانَ.وَ لَهُ شَاهِدٌ آخَرُ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ.
250/250: ‘Alī bin Ḥamsyādz menceritakan kepada kami, Muḥammad bin Ayyūb menceritakan kepada kami, ‘Amr bin Marzūq memberitakan kepada kami, ‘Imrān al-Qaththān memberitakan (kepada kami) dari Qatādah, dari Anas, dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak seorang hamba pun kecuali dia memiliki tiga kekasih.” Dia lalu menyebutkan haditsnya dengan redaksinya yang panjang, seperti hadits Ibrāhīm bin Thahmān. (3123)
Hadits ini juga memiliki syāhid lain yang sesuai syarat Muslim.
251 – أَخْبَرَنَاهُ أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِيْ أَبِيْ، ثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ، ثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ، أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “مَثَلُ الْمُؤْمِنِ وَ مَثَلُ الْأَجَلِ مَثَلُ رَجُلٍ لَهُ ثَلَاثَةُ أَخِلَّاءَ قَالَ لَهُ مَالُهُ: أَنَا مَالُكَ خُذْ مِنِّيْ مَا شِئْتَ وَ دَعْ مَا شِئْتَ، وَ قَالَ الْآخَرُ: أَنَا مَعَكَ أَحْمِلُكَ وَ أَضَعُكَ فَإِذَا مِتَّ تَرَكْتُكَ قَالَ: هذَا عَشِيْرَتُهُ، وَ قَالَ الثَّالِثُ: أَنَا مَعَكَ أَدْخُلُ مَعَكَ وَ أَخْرُجُ مَعَكَ مِتَّ أَوْ حَيِيْتَ قَالَ: هذَا عَمَلُهُ”.
251/251: Aḥmad bin Ja‘far al-Qathī‘ī mengabarkannya kepada kami, ‘Abdullāh bin Aḥmad bin Ḥanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, ‘Abd-ush-Shamad bin ‘Abd-il-Wārits menceritakan kepada kami, Ḥammād menceritakan kepada kami dari Simāk, dari an-Nu‘mān bin Basyīr, bahwa Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin dengan ajalnya adalah seperti seorang laki-laki yang memiliki tiga kekasih. Hartanya akan berkata kepadanya: “Aku adalah hartamu, ambillah aku sesukamu dan tinggalkanlah sesukamu”. Yang lainnya berkata: “Aku akan bersamamu, membawamu dan mengiringmu, kemudian jika kamu mati aku akan meninggalkanmu”. Ini adalah keluarganya. Yang ketiga berkata: “Aku akan selalu bersamamu, masuk bersamamu dan keluar bersamamu, baik kamu mati maupun hidup”. Ini adalah ‘amalnya”.” (3134)