Mustadrak 96 Apakah Islam Itu Ada Akhirnya? (1/2)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 43

43 – هَلْ لِلْإِسْلَامِ مِنْ مُنْتَهًى

1-43. Apakah Islam Itu Ada Akhirnya?.

96 – حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيْهُ، أَنْبَأَ بِشْرُ بْنُ مُوْسَى، ثَنَا الْحُمَيْدِيُّ.

[ ص: 194 ] وَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عِيْسَى، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو الْحَرَشِيُّ، ثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى.

وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ، ثَنَا هَارُوْنُ بْنُ يُوْسُفَ، ثَنَا ابْنُ أَبِيْ عُمَرَ، قَالُوْا:

ثَنَا سُفْيَانُ – وَ اللَّفْظُ لِلْحُمَيْدِيِّ – ثَنَا الزُّهْرِيُّ، حَدَّثَنِيْ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ قَالَ: سَمِعْتُ كُرْزَ بْنَ عَلْقَمَةَ، يَقُوْلُ: سَأَلَ رَجُلٌ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ هَلْ لِلْإِسْلَامِ مِنْ مُنْتَهًى؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – : “نَعَمْ، أَيُّمَا أَهْلِ بَيْتٍ مِنَ الْعَرَبِ وَ الْعَجَمِ أَرَادَ اللهُ بِهِمْ خَيْرًا أَدْخَلَ عَلَيْهِمُ الْإِسْلَامَ، ثُمَّ تَقَعُ الْفِتَنُ كَأَنَّهَا الظُّلَلُ”.

تَابَعَهُ مُحَمَّدُ بْنُ رَاشِدٍ، وَ يُوْنُسُ بْنُ يَزِيْدَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ.

96/96. Abū Bakar bin Isḥāq al-Faqīh menceritakan kepada kami, Bisyr bin Mūsā memberitakan (kepada kami), al-Ḥumaidī menceritakan kepada kami,

‘Alī bin ‘Īsā menceritakan kepada kami, Muḥammad bin ‘Amr al-Ḥarasyī menceritakan kepada kami, Yaḥyā bin Yaḥyā menceritakan kepada kami,

Muḥammad bin al-Ḥasan menceritakan kepada kami, Hārūn bin Yūsuf menceritakan kepada kami, Ibnu Abī ‘Amr menceritakan kepada kami, mereka berkata: Sufyān menceritakan kepada kami, – redaksinya oleh al-Ḥumaidī – , az-Zuhrī menceritakan kepada kami, ‘Urwah bin Zubair menceritakan kepadaku, dia berkata: Aku mendengar Kurz bin ‘Alqamah berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi s.a.w.: “Wahai Rasūlullāh, apakah Islam ada akhirnya?” Nabi s.a.w. menjawab: “Ya, setiap penghuni rumah, baik bangsa ‘Arab maupun ‘Ajma (non-‘Arab). Apabila Allah menghendaki kebaikan pada mereka, maka Dia akan memasukkan mereka ke dalam agama Islam, setelah itu terjadi fitnah-fitnah, laksana bayangan.” (1571).

Riwayat Muḥammad bin Rāsyid dan Yūnus bin Yazīd mengikuti riwayat dari az-Zuhrī.

Adapun hadits Ma‘mar, adalah:

Catatan:

  1. (157). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ma‘mar, Ibnu ‘Uyainah, dan Yūnus darinya. Al-Bukhārī dan Muslim tidak meriwayatkannya karena hanya ‘Urwah yang meriwayatkannya dari Kurz, seorang sahabat.”
    Aku mendengar ad-Dāraquthnī berkata: “Al-Bukhārī dan Muslim semestinya meriwayatkan haditsnya.”
    Al-Ḥakīm berkata: “Al-Bukhārī dan Muslim meriwayatkan hadits Itbān bin Mālik, sedangkan dia tidak mempunyai periwayat kecuali Maḥmūd bin ar-Rabī‘.”

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *