Mustadrak 95 Allah Tidak Memberikan Iman Kecuali Kepada Orang yang Dicintai-Nya (2/2)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 42

95 – حَدَّثَنَا أَبُوْ عَلِيٍّ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحَافِظ، أَنْبَأَ مِهْرَانُ بْنُ هَارُوْنَ الرَّازِيُّ، ثَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْعَبَّاسِ الرَّازِيُّ – وَ هُوَ فَضْلَكُ الرَّازِيُّ – ثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَمَّوَيْهِ الرَّازِيُّ، ثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُقْبَةَ أَخُوْ قَبِيْصَةَ، عَنْ حَمْزَةَ الزَّيَّاتِ، وَ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ، عَنْ زُبَيْدٍ، عَنْ مُرَّةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “إِنَّ اللهَ قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَخْلَاقَكُمْ كَمَا قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَرْزَاقَكُمْ، وَ إِنَّ اللهَ يُعْطِي الْمَالَ مَنْ يُحِبُّ وَ مَنْ لَا يُحِبُّ، وَ لَا يُعْطِي الْإِيْمَانَ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَ إِذَا أَحَبَّ اللهُ عَبْدًا أَعْطَاهُ الْإِيْمَانَ”.

وَ أَمَّا الْمُتَابِعُ الَّذِيْ لَيْسَ مِنْ شَرْطِ هذَا الْكِتَابِ فَعَبْدُ الْعَزِيْزِ بْنُ أَبَانٍ، وَ الْحَدِيْثُ مَعْرُوْفٌ بِهِ، فَقَدْ صَحَّ بِمُتَابِعَيْنِ لِعِيْسَى بْنِ يُوْنُسَ ثُمَّ بِمُتَابِعِ الثَّوْرِيِّ، عَنْ زُبَيْدٍ – وَ هُوَ حَمْزَةُ الزَّيَّاتُ – .

95/95. Abū ‘Alī al-Ḥusain bin ‘Alī al-Ḥāfizh menceritakan kepada kami, Mihrān bin Hārūn ar-Rāzī memberitakan (kepada kami), al-Fadhl bin ‘Abbās ar-Rāzī – Fadhlak-ur-Rāzī – menceritakan kepada kami, Ibrāhīm binMuḥammad bin Hammawaih ar-Rāzī menceritakan kepada kami, Sufyān bin ‘Uqbah (saudaranya Qabīshah) menceritakan kepada kami dari Ḥamzah az-Zayyāt dan Sufyān ats-Tsaurī, dari Zubaid, dari Murrah, dari ‘Abdullāh bin Mas‘ūd, dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah membagi-bagi di antara kalian akhlak kalian, sebagaimana Dia membagi-bagi rezeki kalian di antara kalian. Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada orang yang disukai-Nya dan yang tidak disukai-Nya, tapi Dia tidak memberikan iman kecuali kepada orang yang disukai-Nya. Apabila Allah menyukai seorang hamba maka Dia akan memberikan keimanan kepadanya.” (1561).

Mutābi‘ yang tidak termasuk dalam syarat kitab ini adalah ‘Abd-ul-‘Azīz bin Abān. Hadits ini memang terkenal. Hadits ini dianggap sah dengan adanya orang yang mengikuti (menyetujui) hadits ‘Īsā bin Yūnus.

Orang yang mengikuti hadits ats-Tsaurī dari Zubaid, ternyata adalah Ḥamzah az-Zayyāt.

Catatan:

  1. (156). Adz-Dzahabī berkata dalam at-Talkhīsh: “Hadits ini juga diriwayatkan oleh ‘Abd-ul-‘Azīz bin Abān, tapi hadits ini tidak termasuk dalam syarat kitab kami (yang meriwayatkan) dari ats-Tsaurī.”

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *