Mustadrak 92 Tidak Beriman Seorang Hamba Sampai Dia Beriman Kepada Empat Hal (3/3)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 40

[ ص: 192 ] 92 – حَدَّثَنَاهُ يَحْيَى بْنُ مَنْصُوْرٍ الْقَاضِيْ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ، ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ الطَّالْقَانِيُّ، ثَنَا.

وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، ثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ، وَ مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ، قَالَا: ثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ، أَنْبَأَ جَرِيْرٌ، عَنْ مَنْصُوْرٍ، عَنْ رِبْعِيٍّ، عَنْ عَلِيٍّ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – قَالَ: “لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ: يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ بَعَثَنِيْ بِالْحَقِّ، وَ أَنَّهُ مَبْعُوْثٌ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَ يُؤْمِنُ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ”.

92/92. Yaḥyā bin Manshūr al-Qādhī menceritakannya kepada kami, ‘Alī bin ‘Abd-ul-‘Azīz menceritakan kepada kami, Isḥāq bin Ismā‘īl ath-Thalqānī menceritakan kepada kami, Jarīr menceritakan kepada kami,

Muḥammad bin Shāliḥ bin Hāni’ menceritakan kepada kami, Ibrāhīm bin Abī Thālib dan Muḥammad bin Syādzān menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Isḥāq bin Ibrāhīm menceritakan kepada kami, Jarīr memberitakan (kepada kami) dari Manshūr, dari Rib‘ī, dari ‘Alī, dari Nabi s.a.w., beliau bersabda: “Tidak beriman seorang hamba sampai dia beriman kepada empat hal, yaitu (1). Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. (2). Bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah yang diutus dengan (membawa) kebenaran, (3). Mengakui adanya Hari Kebangkitan setelah mati, dan (4).beriman kepada takdir seluruhnya.” (1531).

Catatan:

  1. (153). Lih. hadits no. 90.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *