Mustadrak 91 Tidak Beriman Seorang Hamba Sampai Dia Beriman Kepada Empat Hal (2/3)

Al-MUSTADRAK
(Judul Asli: Al-Mustadraku ‘alash-Shahihain)
Oleh: Imam al-Hakim

Penerjemah: Ali Murtadho
Penerbit: PUSTAKA AZZAM

Rangkaian Pos: Mustadrak Kitab 1 Bab 40

91 – حَدَّثَنَاهُ أَبُوْ بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ، ثَنَا أَبُوْ حُذَيْفَةَ، ثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُوْرٍ، عَنْ رِبْعِيٍّ، عَنْ رَجُلٍ، عَنْ عَلِيٍّ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ – نَحْوَهُ

أَبُوْ حُذَيْفَةَ مُوْسَى بْنُ مَسْعُوْدٍ النَّهْدِيُّ، وَ إِنْ كَانَ الْبُخَارِيُّ يَحْتَجُّ بِهِ فَإِنَّهُ كَثِيْرُ الْوَهْمِ لَا يُحْكَمُ لَهُ عَلَى أَبِيْ عَاصِمٍ النَّبِيْلِ، وَ مُحَمَّدِ بْنِ كَثِيْرٍ وَ أَقْرَانِهِمْ، بَلْ يَلْزَمُ الْخَطَأُ إِذَا خَالَفَهُمْ، وَ الدَّلِيْلُ عَلَى مَا ذَكَرْتُهُ مُتَابَعَةُ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ الْحَمِيْدِ الثَّوْرِيَّ فِيْ رِوَايَتِهِ، عَنْ مَنْصُوْرٍ، عَنْ رِبْعِيٍّ، عَنْ عَلِيٍّ، وَ جَرِيْرٌ مِنْ أَعْرِفِ النَّاسِ بِحَدِيْثِ مَنْصُوْرٍ.

91/91. Abū Bakar bin Isḥāq menceritakannya kepada kami, Muḥammad bin Ghālib menceritakan kepada kami, Abū Ḥudzaifah menceritakan kepada kami, Sufyān menceritakan kepada kami dari Rib‘ī, dari seorang laki-laki, dari ‘Alī, dari Nabi s.a.w., dengan redaksi yang serupa. (1521).

Mengenai Abū Ḥudzaifah Mūsā bin Mas‘ūd an-Nahdī, sekalipun al-Bukhārī berhujjah dengannya, tapi dia banyak melakukan wahm. Selain itu, riwayatnya pada Abū ‘Āshim an-Nabīl dan Muḥammad bin Katsīr serta teman-teman mereka tidak bisa dijadikan landasan. Bahkan rasa dipastikan salah jika dia menyelisihi mereka. Dalilnya adalah karena Jarīr bin ‘Abd-ul-Ḥamīd ats-Tsaurī menuturkan dalam riwayatnya dari Manshūr, dari Rib‘ī dari ‘Alī, dan Jarīr merupakan orang yang paling mengetahui hadits Manshūr.

Catatan:

  1. (152). Lih. hadits no. 90.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *